TRANSFORMASI NASIONAL DISSORIENTASI pemikiran DISSINTERGRASI SosPol REFORMASI PASCA

  • Slides: 8
Download presentation
TRANSFORMASI NASIONAL DISSORIENTASI pemikiran DISSINTERGRASI Sos-Pol REFORMASI PASCA REFORMASI ARAH GERAKAN 1. Ilmu: Informatif

TRANSFORMASI NASIONAL DISSORIENTASI pemikiran DISSINTERGRASI Sos-Pol REFORMASI PASCA REFORMASI ARAH GERAKAN 1. Ilmu: Informatif 2. Ilmu: Afirmatif TERPIMPIN HIRARKIS Konseptual Strategis INSTRUKTIF REORIENTASI Pemikiran REINTEGRASI Sos-Pol Kognitif Transformatif TERTUTUP, 1

ASWAJA SEBAGAI IDEOLOGI GERAKAN Dasar Aqidah ASWAJA Ideologi Gerakan KREDO PRINSIP PERJUANGAN ASWAJA IDEOLOGI

ASWAJA SEBAGAI IDEOLOGI GERAKAN Dasar Aqidah ASWAJA Ideologi Gerakan KREDO PRINSIP PERJUANGAN ASWAJA IDEOLOGI TRILOGI PERJUANGAN STRATEGI PERJUANGAN UNSUR PERJUANGAN PEMIMPIN PERJUANGAN 2

KREDO PERJUANGAN Inilah Kekuatan NU Banyak Pemimpin NU di daerah-daerah dan juga di pusat

KREDO PERJUANGAN Inilah Kekuatan NU Banyak Pemimpin NU di daerah-daerah dan juga di pusat yang tidak yakin akan kekuatan NU, mereka lebih meyakini kekuatan golongan lain. Orang-orang ini terpengaruh oleh bisikan orang yang menghembuskan propaganda agar tidak yakin akan akekuatan yanag dimilikinya. Kekuatan NU itu ibarat senjata adalah meriam, betul-betul meriam. Tetapi digoncanghkan hati mereka oleh propaganda luar yang menghasut seolah-olah senjata itu bukan meriam, tetapi hanya gelugu alias pohon kelapa sebagai meriam tiruan. Pemimpin NU yang tolol itu tidak akan sadar siasat lawan dalam menjatuhkan NU melalui cara membnuat pemimpin NU ragu-ragu akan kekuatan sendiri. Jakarta 1950 KH A. Wahab Hasbullah. I. KREDO PERJUANGAN

PRINSIP PERJUANGAN PRINSIP PERJUANGAN ASWAJA: 1. MEMPUNYAI RISALAH (agenda) 2. MUSYAWARAH o o o

PRINSIP PERJUANGAN PRINSIP PERJUANGAN ASWAJA: 1. MEMPUNYAI RISALAH (agenda) 2. MUSYAWARAH o o o Menentukan risalah Menentukan organisasi dan strategi Kepemimpinan 3. ISTIKHARAH

STRATEGI GERAKAN NU Peralihan dari penjajahan Belanda ke Penjajahan Jepang tekanan pada para pejuang

STRATEGI GERAKAN NU Peralihan dari penjajahan Belanda ke Penjajahan Jepang tekanan pada para pejuang NU semakin keras. Bahkan pimpinan tertinggi NU yaitu Rois Akbar KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Machfudz Siddiq dan bebrapa ulama lainnya ditahan disiksa oleh penjajah Jepang. Di tengah gencarnya tantangan itu KH Wahid Hasyim keliling Jawa untuk melakukan gerakan yang dinamakan Mabadi Nashrillah, sebuah gerakan LAHIR BATIN untuk menghadapi kolonialisme. Adapun prinsip MABADI NASRILLAH adalah sebagai berikut: 1. Tazawaru ba’dluhum ba’dlo (saling mengunjungi satu dengan yang lain) 2. Tawashau bil haqqi watawashau bis shabri (saling menasehati tentang kebenaran dan kesabaran. 3. Taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah dengan segala syarat rukunnya) Jakarta 1943 KH Wahid Hasyim

 II. TRILOGI PERJUANGAN Dalam menjalankan perjuangan membesarkan NU dan meluaskan pengaruhnya dalam masyarakat

II. TRILOGI PERJUANGAN Dalam menjalankan perjuangan membesarkan NU dan meluaskan pengaruhnya dalam masyarakat dan bangsa harus berpegang pada tiga asas: 1. Sadar akan prinsip kita sendiri. 2. Sadar akan prinsip orang lain. 3. Sadar akan situasi dan kondisi Jakarta 1960 KH Idham Chalid.

III. UNSUR PERJUANGAN Agar perjuangan NU dalam membangun masyarakat bangsa dan negara memiliki militansi,

III. UNSUR PERJUANGAN Agar perjuangan NU dalam membangun masyarakat bangsa dan negara memiliki militansi, terarah dan konsisten, maka harus mencakup tiga unsur pokok perjuangan: 1. 2. 3. MITOS : Yakin bahwa NU merupakan organisasi terkuat dan terbesar di Indonesia dan di Dunia LOGOS : Memiliki hujjah, konsep, metodologi, serta strategi perjuangan yang matang dan integral. Ini yang disebut dengan NU-logi. ETOS : Memiliki ghiroh, semangat, kemauan, kemampuan serta konsistensi dalam perjuangan. Dengan demikian perjuangan NU merupakan keterpadauan antara mujahadah (meningkatkan kerohanian), ijtihad (merumuskan konsep), serta jihad (menciptakana masyarakat adil dan makmur). Semuanya ini dilandasi dengan smangat asketisme (kezuhudan) Jakarta 10 Maret 2012. Abdul Mun’im DZ

KEPEMIMPINAN PERJUANGAN Pemimpin yang efektif harus memiliki beberapa syarat: 1. Menguasai dan mengamalkan ilmu

KEPEMIMPINAN PERJUANGAN Pemimpin yang efektif harus memiliki beberapa syarat: 1. Menguasai dan mengamalkan ilmu secara konsekuen 2. Berpandangan luas dalam bidang kemasyarakatan 3. Memiliki JIWA panglima • KH Bisri Sansoeri 1971