TRAIT AND FACTOR THEORIES Eysenck Mc Crae Costa

TRAIT AND FACTOR THEORIES Eysenck Mc. Crae & Costa 1

§ Gordon Allport – kontribusi utama: mengidentifikasi hampir 18. 000 nama trait; menemukan 5 hingga 10 faktor sentral. § Eysenck – 3 tipe kepribadian atau superfactor. § Cattell – memfokuskan pada sejumlah traits. § Mc. Crae & Costa – The Big Five. 2

RAYMOND B. CATTELL § Berdsrkan nama 2 trait yg diidentifikasi Allport, meneliti dan menemukan banyak trait kepribadian. § Menggunakan metode induktif – tdk menetapkan dulu jumlah trait maupun tipe. § Tiga sumber data: person’s life record (L data); self-report (Q data) dan tes objektif (T data). 3

RAYMOND B. CATTELL § Membagi trait dalam common traits (ditampilkan oleh banyak orang) dan unique traits (unik per individu). Juga membedakan source traits dgn surface traits (traits indicators). § Sejumlah trait yang ada dibagi dalam a) temperamen (how) b) motivasi (why) c) kemampuan (how far, how fast). § 16 Personality Factors Questionnaire. 4

§ Dimulai dengan observasi spesifik pada banyak orang, yg kemudian dikuantifikasi. § Mencari variabel 2 yg berkorelasi dg variabel 2 lain, dan seberapa jauh korelasinya. § Analisis faktor unt menemukan sjml variabel yg lebih kecil, merupakan dimensi 2 yg lebih mendasar = traits. 5

§ Traits = faktor 2 yg merepresentasi sekelompok variabel yang saling berhubungan erat. § Mencari tahu kontribusi masing 2 skor pada faktor 2 yg ada – factor loadings. § Factor loading memberi indikasi ttg ‘kemurnian’ dari faktor 2 ttt dan memungkinkan interpretasi lbh jauh. 6

§ Trait yg ditemukan bisa unipolar atau bipolarl a) Unipolar: 0 s/d …. (mis. tinggi, berat, kemampuan intelektual). b) Bipolar: dua kutub berlawanan, angka 0 terletak di tengah (mis. introversi – ekstraversi). 7

HANS EYSENCK § Lahir di Berlin tahun 1916. Kedua orangtua adalah aktor/aktris yang bercerai saat Eysenck berusia 4 tahun. § Diasuh oleh nenek yang amat permisif. § Ketika berusia 18 thn pindah ke Inggris karena Jerman dikuasai Nazi. § Setelah memperoleh Ph. D thn 1940, bekerja di Mill Hill Emergency Hospital yang menangai mslh psikologis. 8

HANS EYSENCK § Melalui analisis faktor ia menemukan 2 faktor kepribadian utama yaitu neuroticism/emotional stability dan extraversion/introversion. § Merupakan penulis yang amat produktif: 800 artikel jurnal dan bab di buku, lebih dari 75 buku. § Berani untuk mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan pendapat para ahli lain. 9

HANS EYSENCK § Berfokus pada tipe/superfaktor yg memadatkan berbagai trait yg saling berhubungan. § Menekankan hanya ada 3 faktor utama § Menggunakan penalaran deduktif- teoretis, mengikuti model genetik, mengandung unsur herediter/biologis; sekaligus memiliki relevansi sosial. § Berdasarkan kuesioner/self-report. 10

TEORI FAKTOR Type/superfactors – tdd bbrp traits yang saling berkaitan. Traits – important seem-permanent personality dispositions, bentuk inter-korelasi spesifik dari berbagai habits. Habits – yg umumnya ditampilkan sebagai respon thd situasi 2 spesifik - reliabel dan konsisten. Specific behaviors – tingkahlaku spesifik, tidak hrs menjd ciri khas individu. 11

§ Tiga tipe: extraversion (E), neuroticism (N) dan psychoticism (P) Extraversion Neuroticism Psychoticism - Introversion Stability Superego funct § Tiap faktor lebih terdistribusi scr unimodal daripada bimodal (spt inteligensi, umum-nya mendekati tengah dalam distribusi bell-shaped) § . 12

§ Perbedaan ekstravert-introvert akibat perbedaan tingkat perangsangan korteks, lbh bawaan drpd dipelajari. § Ekstravert: lower level of cortical arousal higher sensory thresholds, lesser reactions to sensory stimulations. § Introvert: higher level of arousal, lower sensory threshold, greater reaction to sensory stimulation. 13

§ Extravert: perlu perangsangan stimuli lbh tinggi, shg berpartisipasi lbh banyak pd aktivitas 2 yg memungk. stimulasi lbh tinggi. More quickly accustomed to strong stimuli, respond less and less to the same stimuli. § Introvert: less likely to become bored and uninterested in routine activities carried on with the same people. 14

§ Neuroticism tinggi: overreact emoti-onally, have difficulty returning to a normal state after emotional arousal; complain of physical symptoms and vague psychological problems. § Model diathesis-stress: predisposisi (genetik) yg menyebabkan kerentanan penyakit (psikiatris). Bila predisposisi berinteraksi dgn stres, dpt menghslkan gangguan neurotik. 15

§ Semakin tinggi skor neurotism, makin rendah tingkat stres yg dibutuhkan u/ mencetuskan gangguan neurotik. § Neuroticism dpt berkombinasi dgn butir 2 berbeda di skala extraversi; shg. tidak ada sindrom tunggal yg dpt mendefinisi-kan tingkahlaku neurotik (hal 407). § Yg sama 2 tinggi di neuroticism bisa menampilkan ciri berbeda tergantung tingkat ekstraversinya. 16

§ Introverted neurotic: anxiety, depression, phobias, obsesive-compul-sive. § Average extraversion-neurotic: hysteria (neurotic with emotional instability), suggestibility, somatic symptoms. § Extraverted-neurotic: psychopathic qualities such as criminality, delinquency. 17

Andi Neuroticism Beta I Diana Elmo Cahaya E Stability 18

§ High P: egocentric, , non-conforming, impulsive, hostile, aggressive, cold suspicious, psychopathic, antisocial. § Low P (superego function): altruistic, highly socialized, empathic, caring, cooperative, conforming, conventional. § Diathesis-stress: high P combined with stress: increasing psychotic disorder. 19

Neuroticism Introversion Superego Psychoticism Extraversion Stability 20