TAFSIR DAN TAWIL Oleh KELOMPOK 1 SITI ALAWIYAH

  • Slides: 12
Download presentation

TAFSIR DAN TA’WIL Oleh : KELOMPOK 1 SITI ALAWIYAH RISDA YULIANTI

TAFSIR DAN TA’WIL Oleh : KELOMPOK 1 SITI ALAWIYAH RISDA YULIANTI

TAFSIR Secara etimologi adalah kata benda abstrak ( mashdar/abstract noun ) dari kata kerja

TAFSIR Secara etimologi adalah kata benda abstrak ( mashdar/abstract noun ) dari kata kerja ( fi’l/verb ) : fassara. Persamaan kata ( mutaradifat/synonym ) bagi kata kerja fassara adalah: audhaha yang berarti ‘menerangkan’, dan bayyana yang berarti ‘menjelaskan’. Maka tafsir menurut bahasa, seperti yang ditulis oleh Syeikh az-Zarqani dalam kitabnya yaitu: al-idhahwat tabyin yang artinya: penerangan dan penjelasan ayat Al-Qur’an.

Keutamaan Tafsir Tidaklah patut untuk diragukan keutamaan, kemuliaan dan keluhuran ilmu tafsir. Yang patut

Keutamaan Tafsir Tidaklah patut untuk diragukan keutamaan, kemuliaan dan keluhuran ilmu tafsir. Yang patut dinyatakan ialah bahwa tafsir adalah ilmu yang menempati peringkat tertinggi dari sekian ilmu Syari’ah Islam.

Bentuk-bentuk Tasfir Ibnu ‘Abbas berkata: “Tafsir itu ada 4 (empat) bentuk: • Tafsir yang

Bentuk-bentuk Tasfir Ibnu ‘Abbas berkata: “Tafsir itu ada 4 (empat) bentuk: • Tafsir yang dapat dipahami oleh orang-orang arab karena bahasanya. • Tafsir yang bisa diketahui oleh siapa pun. • Tafsir yang hanya bisa dipahami oleh para ulama saja. • Tafsir yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Az-Zarkasyi dalam kitabnya al-Burhan fi’ulumil Qur’an memberikan penilaiannya, beliau berkata: hadaz taqsimun shahihun, artinya inilah pembagian tafsir yang benar.

Macam-Macam Tafsir Bir Riwayah ( Bil Ma’tsur ) Tafsir Bid Dirayah ( Bir ra’yi

Macam-Macam Tafsir Bir Riwayah ( Bil Ma’tsur ) Tafsir Bid Dirayah ( Bir ra’yi ) Tafsir Bil Isyari Suatu penafsiran dimana menta’wilkan ayat tidak menurut zahirnya namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang tersembunyi. tafsir al-Qur’an dengan al-Qur’an atau dengan sunnah Nabi saw dan atau dengan qaul sahabat. menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan cara ijtihad, yakni penjelasan mengenai al_Qur’an dengan didasarkan pada kaidah-kaidah ijtihad yang murni, ketentuan-ketentuan ilmu al-Qur’an dan kaidah-kaidah bahasa Arab

TA’WIL Menafsirkan dan menjelaskan maknanya, pengertian ini yang dimaksudkan Ibn Jarir At-tabari dalam tafsirnya

TA’WIL Menafsirkan dan menjelaskan maknanya, pengertian ini yang dimaksudkan Ibn Jarir At-tabari dalam tafsirnya dengan kata : pendapat tentang ta’wil frman Allah ini. begini dan begitu. . ” dan kata-kata “Ahli ta’wil berbeda pendapat tentang ayat ini. ” Jadi yang dimaksud dengan kata ta’wil disini adalah tafsir.

PERBEDAAN ANTARA TAFSIR DENGAN TA’WIL Ta’wil adalah menafsirkan perkataan dan 3) Tafsir adalah apa

PERBEDAAN ANTARA TAFSIR DENGAN TA’WIL Ta’wil adalah menafsirkan perkataan dan 3) Tafsir adalah apa yang telah jelas dalam menjelaskan maknanya, maka ta’wil dan tafsir kitabuallah atau tertentu pasti dalam sunnah yang adalah dua kata yang berdekatan atau sama sahih karena makna-maknanya telah jelas dan maknanya. Termasuk pengertian ini ialah do’a gamblang. Sedang Rasuluallah untuk Ibn Abbas: ”Ya Allah, berikanlah dsimpulkan para ulama. Karena itu sebagian ulama kepadanya kemampuan untuk memahami agama mengatakan, ”Tafsir adalah apa yang berhubungan dan ajarkanlah kepadanya ta’wil. dengan riwayat sedang ta’wil adalah apa yang 1) ta’wil adalah apa yang berhubungan dengan dirayah. 2) Ta’wil adalah esensi yang dimaksud dari suatu 4) Tafsir lebih banyak dipergunakkan dalam perkataan, maka ta’wil dari talab (tuntutan) adalah (menerangkan) esensi perbuatan yang dituntut itu sendiri dan ta’wil kata), sedangkan ta’wil lebih banyak dipakai dalam dari khabar adalah esensi yang diberitakan. (menjelaskan) makna dan susunan kalimat dan lafaz dan mufradat (kosa masih banyak lagi pendapat-pendapat yang lain.

Pandangan Ulama Klasik dan Kontemporer Terhadap Tafsir dan Ta’wil Periode ulama mutaqoddimin (abad III-VIII

Pandangan Ulama Klasik dan Kontemporer Terhadap Tafsir dan Ta’wil Periode ulama mutaqoddimin (abad III-VIII H/IX-XIII) Periode ulama mutaakhirin (abad IX-XII H/XIII-XIX M) Ialah zaman para penulis tafsir Alquran gelombang pertama, generasi ini telah bisa memisahkan tafsir dan hadis daripada zaman sebelumnya sesuai dalam Shahih Bukhari yang terdapat pada pembahasan tafsir. Periode ini mulai dari akhir zaman tabi’inat-tabi’in sampai akhir pemerintahan dinasti Abbasyiyah, 150 H/782 M sampai tahun 656 H/1258 M atau mulai abad II sampai abad VII H. Generasi ini muncul pada zaman kemunduran Islam, yaitu sejak jatuhnya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M sampai timbulnya gerakan kebangkitan Islam pada 1286 H/1888 M atau dari abad VII sampai XIII H. Para mufair mutaakhirin mengambil sumber yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan disampin Alquran dan hadis, cara menjelaskan maksud ayat, memakai metode tahlili dan muqarin.

Periode ulama modern (abad XIV H/XIX M sampai sekarang) Dimulai sejak gerakan modernisasi Islam

Periode ulama modern (abad XIV H/XIX M sampai sekarang) Dimulai sejak gerakan modernisasi Islam di Mesir oleh Jamaluddin al. Afghani (1254 H/1838 M – 1314 H/1896 M) dan murid beliau Muhammad Abduh (1266 H/1845 M – 1323 H/1905 M), di Pakistan oleh Muhammad Iqbal (18781938), di India oleh Sayyid Ahmad Khan(1817 -1989), di Indonesia oleh Cokroaminoto dengan Serikat Islamnya, K. H. A. Dahlan dengan Muhammadiyahnya, K. H. Hasyim Asy’ari(1367 H) dengan Nahdlatul Ulamanya di Jawa, dan Syekh Sulaiman ar-Rasuli dengan Pertinya(w. 1970) di Sumatera.

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB