STUDI KELAYAKAN ASPEK TEKNIS DAN SDA MK Studi

  • Slides: 21
Download presentation
STUDI KELAYAKAN ASPEK TEKNIS DAN SDA MK. Studi Kelayakan (MR. 507)

STUDI KELAYAKAN ASPEK TEKNIS DAN SDA MK. Studi Kelayakan (MR. 507)

Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis • ASPEK PASAR • ASPEK INTERNAL BISNIS : - Aspek

Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis • ASPEK PASAR • ASPEK INTERNAL BISNIS : - Aspek Pasar dan Pemasaran - Aspek teknis dan sumber daya alam - Aspek SDM - Aspek Manajemen - Aspek Keuangan • ASPEK EKSTERNAL BISNIS - Aspek politik, ekonomi, sosial, budaya - Aspek yuridis (legal) - Aspek lingkungan industri - Aspek lingkungan hidup • ASPEK RESIKO

Bauran Pemasaran : Programming PRICE PROMOTION People Packaging Partnership 8 P PLACE PRODUCT Analisis

Bauran Pemasaran : Programming PRICE PROMOTION People Packaging Partnership 8 P PLACE PRODUCT Analisis Pasar Yang berkuaitas dan sesuai dengan pasar sasaran

Aspek produk yang perlu dirancang dengan baik : • Lokasi • Alat dan bahan

Aspek produk yang perlu dirancang dengan baik : • Lokasi • Alat dan bahan (perencanaan & proses produksi) • Metode (teknologi) BIAYA/ KEBUTUHAN ANGGARAN STUDI FASILITAS PRODUKSI • • Studi mengenai bangunan, tata letak fasilitas, kebutuhan baku. Membuat lay out bangunan Memperkirakan kebutuhan baku, jumlah dan biaya Memperkirakan alat produksi, mesin dan fasilitas penunjang usaha lainnya

STUDI LOKASI • Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi : - Letak pasar - Letak

STUDI LOKASI • Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi : - Letak pasar - Letak sumber bahan baku - Fasilitas angkutan - Ketersediaan tenaga kerja terampil - Ketersediaan listrik, air, jaringan komunikasi - Kesesuaian lahan/ harga properti (cth : mall) • Kesalahan dalam pemilihan lokasi : - Pembebanan biaya tinggi - Kerawanan lingkungan (fisik, sosial)

1. LETAK PASAR • Pertimbangan utama, jika jenis produk/ jasanya termasuk yang harus mudah

1. LETAK PASAR • Pertimbangan utama, jika jenis produk/ jasanya termasuk yang harus mudah dijangkau pelanggan atau jasa yang harus segera melayani pembelinya. CTH : produk kebutuhan sehari-hari 2. LETAK SUMBER BAHAN BAKU • Pertimbangan ini didasari atas kemudahan proses produksi dan biaya angkut - Kesukaran dalam penganngkutan - Harga bahan mentah yang mahal - Jumlah bahan mentah yang besar

3. FASILITAS ANGKUTAN • Sarana transportasi umum untuk memudahkan pengangkutan produk ke pasar •

3. FASILITAS ANGKUTAN • Sarana transportasi umum untuk memudahkan pengangkutan produk ke pasar • Menentukan proses pemilihan lokasi karena sasarannya adalah menghasilkan produk yang berkualitas, dibutuhkan pelanggan dapat segera sampai pada pelanggan 4. KETERSEDIAAN TENAGA TERAMPIL • • Jumlah tenaga terampil yang cukup Kompetensi yang sesuai 5. SARANA PENUNJANG • Membantu memudahkan proses produksi, karena tidak semua fasilitas harus disediakan oleh pemilik modal • Efisiensi biaya dalam proses produksi

6. KESESUAIAN LAHAN (Site Analysis) Faktor kondisi alam • Lereng >40% • Kondisi tanah/

6. KESESUAIAN LAHAN (Site Analysis) Faktor kondisi alam • Lereng >40% • Kondisi tanah/ batuan penyusun lereng • CH (>2500 mm/tahun atau kurang tapi berlangsung > 2 jam). • Kegempaan • Penggunaan lahan

Kesesuaian Aspek Fisik untuk Bangunan Faktor Kesesuaian Sesuai Sedang Tidak Sesuai Kebasahan tanah Kelolosan

Kesesuaian Aspek Fisik untuk Bangunan Faktor Kesesuaian Sesuai Sedang Tidak Sesuai Kebasahan tanah Kelolosan tanah baik, Drainase baik Kelolosan tanah kurang baik, Drainase buruk Kelolosan tanah buruk. Drainase buruk Genangan Tidak terdapat genangan Ada genangan Kemiringan lereng 0 -8% 8 -15% atau lebih Kebatukarangan Kelas 0 Kelas 1 Kelas 2, 3, 4 dan 5 Kedalaman batuan 5 kaki 3 -5 kaki Kurang dari 3 kaki Penggunaan lahan Semak Kebun Hutan

Analisis potensi SDA No Sumber Daya Alam Potensial Skor Keterangan 1 Tanah 1 Permeabilitas

Analisis potensi SDA No Sumber Daya Alam Potensial Skor Keterangan 1 Tanah 1 Permeabilitas tanah lambat, mudah tergenang saat hujan, kesuburan rendah, drainase buruk 2 Permeabilitas tanah cukup, kadang tergenang, kesuburan sedang, drainase kurang baik 3 Permeabilitas sangat cepat, tidak terdapat geangan, drainase baik, kesuburan tinggi 1 Didomnasi oleh lahan yang datar dan tidak menarik 2 Bentukan lahan lebih bervariasi, terdapat nukit di kaki gunung, terlihat ciri gunung api yang khas dan menarik 3 Bukit bukit yang bergelombang, dengan relief, ngarai atau lereng yang curam. Terdapat batuan yang unik dan dominan 1 Iklim mikro yang ekstrim, panas dan gersang, tanpa ada naungan dan vegetasi pelindung 2 Suhu udara dan kelembaban rata-rata daerah tropis, suhu antara 25 -30 o. C, naungan tidak dominan 3 Iklim mikro yang sejuk dan nyaman, suhu berkisar antara 20 -25 o. C, terdapat naungan yang dominan 1 Keragaman rendah, jumlah sedikit 2 Terdapat beberapa jenis vegetasi, namun hanya 1 -2 jenis yang dominan 3 Terdapat beragam jenis vegetasi, dengan tipe, tekstur dan bentuk yang menarik 1 Pemandangan didominasioleh bad view, tertutup/ terhalang obyek tertentu 2 Pemandangan sebagian indah dan terbuka, sebagian buruk dan terhalang 3 Pemandangan indahdan khas karakternya, bidang pandang luas dan terbuka 1 Tidak terdapat badan air yang unik 2 Terdapat badan air yang mengalir tenang, tapi tidak dominan 3 Air mengalir deras, bersih, dan dominan 1 Tidak memiliki budaya yang kuat dan khas, bersikap menolak terhadap pengembangan wisata 2 Terdapat budaya dan pola kehidupan yang menarik, bersikap permisif 3 Budaya sangat kuat dan terkenal, memiliki pola hidup dan kebiasaan yang unik, seniman, permisif 2 3 4 5 6 7 Topografi/ bentukan lahan Iklim dan kenyamanan Vegetasi Pemandangan/ lanscape view Badan air/ sumber air Penduduk lokal

Contoh : Peta Analisis Bukit dengan view yang terbuka. Curug Putri Layung sebagai point

Contoh : Peta Analisis Bukit dengan view yang terbuka. Curug Putri Layung sebagai point of interest Puncak bukit memiliki kemiringan 2 -5%. Potensial untuk dikembangkan Kawasan disekitarnya cukup landai. Bukit Pinus >Potensial untuk dikembangkan Tebing dengan kemiringan >25%. >Perlu upaya perlindungan Puncak bukit, dengan lahan cukup landai. Potensi untuk dimanfaatkan dengan konstruksi ringan Privat land, dekat dengan jalan utama >Potensial untuk dikembangkan >Potensi untuk dikembangkan Bukit Pinus dengan view ke arah Gunung Tangkuban Perahu (arah Barat). > Potensial untuk dikembangkan Tebing di bantaran sungai Cimahi. Kemiringan >25% > Perlu upaya perlindungan untuk menghindari erosi Aksesibilitas menuju lokasi

Konsep Zonasi Kawasan Pengembangan sepenuhnya berada di Blok Pemanfaatan yang dibagi ke dalam beberapa

Konsep Zonasi Kawasan Pengembangan sepenuhnya berada di Blok Pemanfaatan yang dibagi ke dalam beberapa zona dengan menggunakan konsep Honey Pot, dimana fasilitas dan atraksi wisata disebar untuk menghindari dampak negatif akibat kegiatan wisata. CURUG LAYUNG ZONA 2 Dengan konsep seperti ini, konsentrasi wisatawan tidak tertumpu pada satu kawasan, sehingga daya dukung lingkungan lebih terjaga. Kawasan dibagi menjadi 5 zona, setiap zona memiliki fasilitas, sarana prasarana, atraksi dan service area tersendiri. Selain itu setiap zona memiliki inti wisata yang berbeda: Zona 1 : SPA Zona 2 : Camping Ground Zona 3 : Café dan Resto Zona 4 : Eco Lodge Zona 5 : Villa and Cottage ZONA 1 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 Tanpa skala

Block Plan 1 4 2 1 2 3 3 Café Burang Blok sebelah timur

Block Plan 1 4 2 1 2 3 3 Café Burang Blok sebelah timur yang didominasi oleh perbukitan kaki Gunung Burang, akan dikembangkan sebagai café traditional, serta penghijauan dengan konsep Conservation and Leisure Bumi Perkemahan Burang Kawasan kaki gunung yang berada pada ketinggian …. . mdpl, dimanfaatkan sebagai camping ground dengan konsep Forest Camp (privat camping ground yang berada di kawasan hutan) Tangkuban Perahu Eco-Lodge Blok sebelah barat yang didominasi dengan Hutan Pinus, memiliki view ke arah Gunung Tangkuban Perahu, dikembangkan sebagai eco-resort 4 5 Pada kawasan ini terdapat Curug Putri. Layung sebagai point of interest, akan dikembangkan sebagai area leisure and relaxation 5 Tanpa skala Putri Layung SPA Pasanggraha Burang Privat land yang berada di bagian selatan, akan dikembangkan sebagai privat resort dengan konsep : green tourism.

1 Perkemahan 15 Gerbang Masuk 2 Café Burang 1 16 Galeri Layung 3 Café

1 Perkemahan 15 Gerbang Masuk 2 Café Burang 1 16 Galeri Layung 3 Café Burang 1 17 Pondok Kopi 4 Pondok Kopi 18 Dek Layung 5 Saung 19 Pondok SPA 6 Saung Serbaguna 20 Saung SPA 7 Rumah Pohon 21 Curug Layung 8 Gerbang Utama 22 Café Tangkuban 9 Pondok Hutan 23 Gerbang masuk 10 Parkir Area 24 Saung Tgkbn 11 Pemondokan 25 Pondok Tgkbn 12 Pondok Hutan 26 Pondok Hutan 13 Rmh Panggung 27 Saung Kecil 14 Café curug Layung 28 Dapur kecil 29 Jalan utama Site Plan Skala 1 : 5000

METODE PENILAIAN LOKASI (jika ada alternatif) 1. Metode Penilaian Hasil Melakukan penilaian terhadap semua

METODE PENILAIAN LOKASI (jika ada alternatif) 1. Metode Penilaian Hasil Melakukan penilaian terhadap semua faktor lokasi yang dianggap penting. Lokasi dengan nilai tertinggi, dianggap yang terbaik untuk dipilih Faktor yang dinilai Lokasi A Lokasi B Lokasi C Lokasi D Pasar 35 35 30 25 Pengangkutan 25 25 25 20 Bahan Baku 15 5 12 15 Tenaga Kerja 10 8 Tenaga Listrik 10 10 10 8 Kesesuaian SDA 5 5 4 4 JUMLAH 100 88 91 80

2. Metode Perbandingan Biaya Menentukan besar kecilnya biaya pada setiap alternatif. Lokasi dengan total

2. Metode Perbandingan Biaya Menentukan besar kecilnya biaya pada setiap alternatif. Lokasi dengan total biaya terkecil akan dipilih sebagai lokasi usaha. Jenis biaya Lokasi A Rp. (juta) Lokasi B Rp. (juta) Lokasi C Rp. (juta) Lokasi D Rp. (juta) Bahan baku 50 40 55 30 Tenaga listrik 15 15 20 20 Tenaga kerja dan supervisi 10 10 Biaya administrasi 5 4 3 5 Asuransi 5 5 Pajak 5 5 Bunga pinjaman 3 3 Biaya penjualan 7 7 Biaya transportasi 5 3 5 5 Jumlah 105 92 140 90

2. Metode Analisis Ekonomi Metode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah dengan faktor intangible

2. Metode Analisis Ekonomi Metode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah dengan faktor intangible yang relevan. Penilaian didasarkan pada penilaian kuantitatif dan kualitatif. Unsur yang dinilai Biaya sewa Lokasi A Rp. (jt) Lokasi B Rp. (jt) Lokasi C Rp. (jt) 20 10 10 135 130 160 81 64 28 Listrik 6 6 6 Pajak - 3. 5 2 242 213 206 Acuh Mendukung Acuh sesuai kurang Biaya tenaga kerja Biaya angkut Total biaya oprasional Sikap masyarakat Kebijakan

Tata Letak (Layout) Pabrik dan Proses Produksi Layout dapat diatur berdasarkan : 1. Product

Tata Letak (Layout) Pabrik dan Proses Produksi Layout dapat diatur berdasarkan : 1. Product oriented layout : berdasarkan urutan pembuatan produk 2. Process oriented layout : pengelompokkan berdasarkan operasi kegiatan Faktor Desain • Fasilitas Utama • Fasilitas penunjang : tempat istirahat karyawan, tempat ibadah, tempat makan siang, transportasi karyawan, tempat parkir, pembuangan limbah, klinik karyawan • Fasilitas tambahan : mess karyawan, infrastruktur

 • Standar Operasi Penetapan standar operasi prosedur untuk aktivitas yang rutin dan krusial.

• Standar Operasi Penetapan standar operasi prosedur untuk aktivitas yang rutin dan krusial. Tujuan : agar semua proses berjalan sesuai standar. ISO : (International Standard Operation) Pelatihan diperlukan secara berkala untuk memperlancar pelaksanaan SOP

Alat dan Bahan Rancangan (dessain) produk adalah proses yang melibatkan semua bagian perusahaan. Menentukan

Alat dan Bahan Rancangan (dessain) produk adalah proses yang melibatkan semua bagian perusahaan. Menentukan kebutuhan alat dan bahan untuk memproduksi barang/ jasa Cth : Untuk usaha laundry ; - Mesin Cuci - Mesin pengering - Setrika - Timbangan - Seragam karyawan - Media promosi - Armada jemput (motor box) - Chemical laundry - Perlengkapan kasir + software

Hambatan dalam Proses Produksi • Jadwal Produksi Proses panjang yang memiliki keterkaitan yang tinggi

Hambatan dalam Proses Produksi • Jadwal Produksi Proses panjang yang memiliki keterkaitan yang tinggi antar bagian - prediksi penjualan, pencarian bahan baku, pemesanan bahan baku, penyediaan bahan penunjang Analisis jadwal produksi barang • Jumlah Produksi Keseimbangan antara proses produksi, target penjualan dan proses penjualan • Skala Produksi • Kualitas Kontrol (QC) • Produk cacat