Sistem Akuntansi Persediaan Jenis persediaan inventory dalam perusahaan

  • Slides: 16
Download presentation
Sistem Akuntansi Persediaan

Sistem Akuntansi Persediaan

Jenis persediaan (inventory) dalam perusahaan industri n n n Persediaan bahan baku Persediaan barang

Jenis persediaan (inventory) dalam perusahaan industri n n n Persediaan bahan baku Persediaan barang dalam proses Persediaan barang jadi Persediaan bahan penolong Persediaan suku cadang Persediaan bahan bakar

Dalam perusahaan dagang persediaan hanya ada satu yaitu: “Persediaan Barang Dagangan”

Dalam perusahaan dagang persediaan hanya ada satu yaitu: “Persediaan Barang Dagangan”

Metode Pencatatan Persediaan n n Perpetual Inventory System, dalam hal ini pencatatan atas transaksi

Metode Pencatatan Persediaan n n Perpetual Inventory System, dalam hal ini pencatatan atas transaksi persediaan dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap pemasukan maupun pengeluaran. Physical Inventory System, Pencatatan transaksi persediaan hanya untuk pembelian. Pemakaian bahan tidak dicatat, pada akhir periode diadakan inventarisasi fisik untuk mengetahui sisa persediaan. Selisihnya sebagai pemakaian atau pengeluaran.

Metode Penilaian Persediaan n Metode at Cost Metode harga terendah antara harga pasar dan

Metode Penilaian Persediaan n Metode at Cost Metode harga terendah antara harga pasar dan harga pokok. Metode taksiran.

Formulir-Formulir Yang Digunakan n Kartu Gudang Kartu Persediaan kantor Bon Permintaan Bahan Baku

Formulir-Formulir Yang Digunakan n Kartu Gudang Kartu Persediaan kantor Bon Permintaan Bahan Baku

Sistem Pengendalian Intern Persediaan 1. Perlu diadakan pemisahan fungsi, antara: n n Yang menyimpan

Sistem Pengendalian Intern Persediaan 1. Perlu diadakan pemisahan fungsi, antara: n n Yang menyimpan barang digudang Yang mencatat persediaan Yang memberi otorisasi, masuk dan keluarnya persediaan, yaitu: bagian pembelian atau penjualan atau bagian produksi Yang menerima dan mengecek pada waktu datangnya persediaan

2. Bagi perusahaan dagang atau TOSERBA, dll dapat. diciptakan adanya online System. 3. Perlu

2. Bagi perusahaan dagang atau TOSERBA, dll dapat. diciptakan adanya online System. 3. Perlu diadakan inventarisasi secara fisik dan periodik mengenai persediaan yg dilakukan oleh bagian Pengawas Intern 4. Untuk menjamin keselamatan dari kemungkinan barang rusak, hilang atau kebakaran sebaiknya barang diasuransikan. 5. Perlu ditetapkan batas persediaan minimum maupun maksimum untuk mengendalikan agar barang tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak. 6. Juru gudang harus dibebani dengan kewajiban untuk mengamankan persediaan berikut pencatatannya. 7. Dan lain-lain.

Pengendalian Persediaan (inventory control) adalah semua metode, tindakan dan pencatatannya yang dilaksanakan untuk mengamankan

Pengendalian Persediaan (inventory control) adalah semua metode, tindakan dan pencatatannya yang dilaksanakan untuk mengamankan persediaan sejak proses mendatangkannya, menerimanya, menyimpannya dan mengeluarkannya baik secara fisik maupun kualitas.

Peranan pengendalian persediaan terletak pada besarnya jumlah persediaan yang akan dipesan dan kapan pemesanan

Peranan pengendalian persediaan terletak pada besarnya jumlah persediaan yang akan dipesan dan kapan pemesanan akan dilakukan, dengan memperhatikan “persediaan minimum”

“Persediaan minimum / persediaan besi (safety stock) adalah persediaan yang selalu harus tersedia untuk

“Persediaan minimum / persediaan besi (safety stock) adalah persediaan yang selalu harus tersedia untuk menjaga kemungkinan terjadinya kesulitan mendapatkan persediaan tersebut pada suatu saat”

Economic Order Quantity (jumlah pemesanan yang ekonomis) merupakan jumlah besarnya pesanan yang secara ekonomis

Economic Order Quantity (jumlah pemesanan yang ekonomis) merupakan jumlah besarnya pesanan yang secara ekonomis menguntungkan atau jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal.

Rumus EOQ 2 x. Rx. S EOQ = Px. I R = Jumlah dalam

Rumus EOQ 2 x. Rx. S EOQ = Px. I R = Jumlah dalam unit yg dibutuhkan selama satu periode tertentu. S = Biaya pesanan setiap kali pesanan. P = Harga pembelian per unit yang dibayar. I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang dinyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan.

Contoh: Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang (carrying cost) adalah 40 % dari nilai average

Contoh: Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang (carrying cost) adalah 40 % dari nilai average inventory. Biaya pemesanan adalah Rp 15 setiap kali pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun sebanyak 1. 200 unit dengan harga Rp 1 per unitnya.

“Reorder point” adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sehingga kedatangan atau

“Reorder point” adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sehingga kedatangan atau penerimaan material itu tepat pada waktunya. Rumusnya adalah dengan penggunaan selama lead time (jk waktu pesanan dilaksanakan sampai barang itu diterima) dan ditambah penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock.

Contoh : Pemakaian tiap minggu bahan baku rata-rata 100 unit. Safety stock 80 unit.

Contoh : Pemakaian tiap minggu bahan baku rata-rata 100 unit. Safety stock 80 unit. Lead time 2 minggu. Reorder Point = 2 (100 unit) + 80 unit = 280 unit sehingga pesanan akan dilaksanakan pada saat bahan baku tersebut mencapai titik 280 unit.