PROPOSISI Citra N S Si MT Definisi Peryataan

  • Slides: 15
Download presentation
PROPOSISI Citra N, S. Si, MT

PROPOSISI Citra N, S. Si, MT

Definisi Peryataan atau proposisi (Propositions) merupakan kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang dapat diketahui kebenarannya,

Definisi Peryataan atau proposisi (Propositions) merupakan kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang dapat diketahui kebenarannya, baik bernilai benar maupun bernilai salah. Contoh : Cuaca hari ini cerah. 2 + 2 = 4.

Proposisi Majemuk Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi baru. Proposisi yang

Proposisi Majemuk Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan untuk menghasilkan proposisi baru. Proposisi yang diperoleh dari kombinasi tersebut dinamakan proposisi majemuk Proposisi yang hanya terdiri dari satu operator dikatakan proposisi atomic atau proposisi unair.

Operasi Proposisi Nama Operator Penggambaran Makna Simbol Negasi /Ingkaran ~ p Bukan p, tidak

Operasi Proposisi Nama Operator Penggambaran Makna Simbol Negasi /Ingkaran ~ p Bukan p, tidak p Konjungsi pΛq p dan q Disjungsi p. Vq p atau q Implikasi p q Jika p maka q Bi-implikasi p↔q p jika dan hanya jika q

Tabel Kebenaran p q ~p pΛq p. Vq p q p↔q B B S

Tabel Kebenaran p q ~p pΛq p. Vq p q p↔q B B S B B B S S S B B Contoh : ~(p Λ q) p p q pΛq ~(p Λ q) p B B B S S B B S S S B B

Tabel Kebenaran Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi • Tautologi adalah suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki

Tabel Kebenaran Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi • Tautologi adalah suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki nilai benar, tanpa memperhatikan kebenaran dari masing-masing proposisi. • Kontradiksi merupakan suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki nilai salah, tanpa memperhatikan kebenaran dari masing-masing proposisi. • Jika di dalam tabel kebenaran tersebut terdapat nilai benar dan salah, maka dikatakan sebagai kontingensi.

Tabel Kebenaran Tautologi adalah suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki nilai benar, tanpa memperhatikan

Tabel Kebenaran Tautologi adalah suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki nilai benar, tanpa memperhatikan kebenaran dari masing-masing proposisi. Contoh : Diketahui suatu proposisi : p V ~(p Λ q) p q pΛq ~(p Λ q) p V ~(p Λ q) B B B S S B B S S S B B

Tabel Kebenaran Kontradiksi merupakan suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki nilai salah, tanpa memperhatikan

Tabel Kebenaran Kontradiksi merupakan suatu proposisi majemuk yang selalu memiliki nilai salah, tanpa memperhatikan kebenaran dari masing-masing proposisi. Contoh : Diketahui suatu proposisi : (p Λ q) Λ ~(p V q) p q pΛq p. Vq ~(p V q) (p Λ q) Λ ~(p V q) B B S S S B S S S B S

Tabel Kebenaran Kontingensi Jika di dalam tabel kebenaran tersebut terdapat nilai benar dan salah,

Tabel Kebenaran Kontingensi Jika di dalam tabel kebenaran tersebut terdapat nilai benar dan salah, maka dikatakan sebagai kontingensi. Contoh : Diketahui suatu proposisi : (p Λ q) V (~ q Λ r) p q r pΛq ~q Λ r (p Λ q) V (~ q Λ r) B B S B S B B B S S S S S S B B S S S

Logikal Equivalensi Jika terdapat dua proposisi yang mempunyai nilai kebenarannya yang sama secara berurutan

Logikal Equivalensi Jika terdapat dua proposisi yang mempunyai nilai kebenarannya yang sama secara berurutan untuk semua substitusi penyusunnya, maka dikatakan equivlens secara logika (Logically Equivalent). Logika equivalens dinotasikan dengan simbol atau . Contoh : p q dengan ~p V q p q ~p V q p q ~p V q B B S B B B S S S B B B

Hukum Logika - 1 Dalil 1. Hukum Identitas Ketentuan p. VS p pΛB p

Hukum Logika - 1 Dalil 1. Hukum Identitas Ketentuan p. VS p pΛB p 2. Hukum Dominasi / Null pΛS S p. VB B 3. Hukum Negasi p V ~p B p Λ ~p S 4. Hukum Idempotent p. Vp p pΛp p 5. Hukum Involusi ~(~p) p

Hukum Logika - 2 Dalil 1. Hukum Absorpsi Ketentuan p V (p Λ q)

Hukum Logika - 2 Dalil 1. Hukum Absorpsi Ketentuan p V (p Λ q) p p Λ (p V q) p 2. Hukum Komutatif p. Vq q. Vp pΛq qΛp 3. Hukum Asosiatif p V (q V r) (p V q) V r p Λ (q Λ r) (p Λ q) Λ r 4. Hukum Distributif p V (q Λ r) (p V q) Λ (p V r) p Λ (q V r) (p Λ q) V(p Λ r) 5. Hukum De Morgan ~(p Λ q) ~p V ~q ~(p V q) ~p Λ ~q

Contoh Penggunaan Hukum Logika ~ (~p Λ q) Λ (p V q) (~ (~p)

Contoh Penggunaan Hukum Logika ~ (~p Λ q) Λ (p V q) (~ (~p) V ~q) Λ (p V q) Pembuktian : (~ (~p) V ~q) Λ (p V q). . . {menggunakan de Morgan} (p V ~q) Λ (p V q). . {menggunakan involusi} p V (~q V q). . . . . {menggunakan distributif} p V S. . . . {menggunakan negasi} p. . . . . {menggunakan null}

Varians Proposisi Bentuk yang berbeda dari implikasi tersebut dikatakan sebagai variasi proposisi. Yaitu :

Varians Proposisi Bentuk yang berbeda dari implikasi tersebut dikatakan sebagai variasi proposisi. Yaitu : • Konvers : q p • Invers : ~p ~q • Kontraposisi : ~q ~p p q ~p ~q p q ~q ~p q p ~p ~q B B S S B B S B B S S B B B

Contoh Varians Proposisi p : A merupakan bujursangkar q : A merupakan empat persegi

Contoh Varians Proposisi p : A merupakan bujursangkar q : A merupakan empat persegi panjang p q : Jika A merupakan bujursangkar maka A merupakan empat persegi panjang q p : Jika A merupakan empat persegi panjang maka A merupakan bujursangkar ~p ~q : Jika A merupakan bujursangkar maka A merupakan bukan empat persegi panjang ~q ~p : Jika A merupakan bukan empat persegi panjang maka A merupakan bujursangkar