Pengolahan Citra Digital Morfologi Citra Pemrosesan citra secara
![Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-1.jpg)
![Pemrosesan citra secara morfologis � Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa Pemrosesan citra secara morfologis � Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-2.jpg)
![Pemrosesan citra secara morfologis ◦ Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner Pemrosesan citra secara morfologis ◦ Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-3.jpg)
![Contoh citra masukan S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} A = {(0, Contoh citra masukan S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} A = {(0,](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-4.jpg)
![Operasi Morfologi � Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mempassing sebuah Operasi Morfologi � Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mempassing sebuah](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-5.jpg)
![Structuring Element � Structuring element dapat berukuran sembarang � Structuring element juga memiliki titik Structuring Element � Structuring element dapat berukuran sembarang � Structuring element juga memiliki titik](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-6.jpg)
![Beberapa operasi morfologi � Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah: ◦ ◦ Beberapa operasi morfologi � Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah: ◦ ◦](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-7.jpg)
![Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titik latar (0) menjadi bagian dari objek (1), berdasarkan structuring Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titik latar (0) menjadi bagian dari objek (1), berdasarkan structuring](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-8.jpg)
![Contoh dilasi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1), Contoh dilasi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1),](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-9.jpg)
![Hasil Operasi Morphologi (Dilasi) Hasil Operasi Morphologi (Dilasi)](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-10.jpg)
![Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar (0), berdasarkan structuring Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar (0), berdasarkan structuring](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-11.jpg)
![Contoh erosi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1), Contoh erosi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1),](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-12.jpg)
![Contoh : Contoh :](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-13.jpg)
![Opening � Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi. � Efek yang dihasilkan Opening � Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi. � Efek yang dihasilkan](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-14.jpg)
![Contoh Opening A ⊗ S A ( A ⊗ S ) ⊕ S S Contoh Opening A ⊗ S A ( A ⊗ S ) ⊕ S S](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-15.jpg)
![Contoh Opening Contoh Opening](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-16.jpg)
![Closing � Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi. � Efek yang dihasilkan Closing � Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi. � Efek yang dihasilkan](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-17.jpg)
![Contoh Closing A A ⊕ S S ( A ⊕ S ) ⊗ S Contoh Closing A A ⊕ S S ( A ⊕ S ) ⊗ S](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-18.jpg)
![Contoh Closing Contoh Closing](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-19.jpg)
![Contoh opening dan closing Contoh opening dan closing](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-20.jpg)
![Thinning � Tujuan: me-remove piksel tertentu pada objek sehingga tebal objek tersebut menjadi hanya Thinning � Tujuan: me-remove piksel tertentu pada objek sehingga tebal objek tersebut menjadi hanya](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-21.jpg)
![Thinning � Thinning dapat didefinisikan sebagai: ◦ Thinning(A, {B}) = A – (A * Thinning � Thinning dapat didefinisikan sebagai: ◦ Thinning(A, {B}) = A – (A *](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-22.jpg)
![Contoh : Contoh :](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-23.jpg)
![Sumber : � staff. ui. ac. id/internal/130522693/material/m orfologi. ppt � Solomon, C and Breckon, Sumber : � staff. ui. ac. id/internal/130522693/material/m orfologi. ppt � Solomon, C and Breckon,](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-24.jpg)
- Slides: 24
![Pengolahan Citra Digital Morfologi Citra Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-1.jpg)
Pengolahan Citra Digital: Morfologi Citra
![Pemrosesan citra secara morfologis Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa Pemrosesan citra secara morfologis � Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-2.jpg)
Pemrosesan citra secara morfologis � Perbedaan antara pemrosesan citra secara morfologis dengan pemrosesan biasa (yang telah kita pelajari): ◦ Dulu kita memandang sebuah citra sebagai suatu fungsi intensitas terhadap posisi (x, y) ◦ Dengan pendekatan morfologi, kita memandang suatu citra sebagai himpunan
![Pemrosesan citra secara morfologis Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner Pemrosesan citra secara morfologis ◦ Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-3.jpg)
Pemrosesan citra secara morfologis ◦ Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner (hanya terdiri dari 0 dan 1), walaupun tidak menutup kemungkinan dilakukan terhadap citra dengan skala keabuan 0255 ◦ Untuk sementara yang akan kita pelajari adalah pemrosesan morfologi terhadap citra biner
![Contoh citra masukan S 0 0 0 1 1 0 A 0 Contoh citra masukan S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} A = {(0,](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-4.jpg)
Contoh citra masukan S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} A = {(0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1), (1, 2), (2, 0), (2, 1), (2, 2)} S A Objek S dan A dapat direpresentasikan dalam bentuk himpunan dari posisi-posisi (x, y) yang bernilai 1 (1=hitam/abu-abu, 0 = putih)
![Operasi Morfologi Secara umum pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mempassing sebuah Operasi Morfologi � Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mempassing sebuah](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-5.jpg)
Operasi Morfologi � Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mempassing sebuah structuring element terhadap sebuah citra dengan cara yang hampir sama dengan konvolusi. � Structuring element dapat diibaratkan dengan mask pada pemrosesan citra biasa (bukan secara morfologi)
![Structuring Element Structuring element dapat berukuran sembarang Structuring element juga memiliki titik Structuring Element � Structuring element dapat berukuran sembarang � Structuring element juga memiliki titik](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-6.jpg)
Structuring Element � Structuring element dapat berukuran sembarang � Structuring element juga memiliki titik poros (disebut juga titik origin/ titik asal/titik acuan) � Contoh structuring element seperti objek S dengan titik poros di (0, 0) -> warna merah
![Beberapa operasi morfologi Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah Beberapa operasi morfologi � Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah: ◦ ◦](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-7.jpg)
Beberapa operasi morfologi � Beberapa operasi morfologi yang dapat kita lakukan adalah: ◦ ◦ Dilasi, Erosi Opening, Closing Thinning, thickening, skeletonizing dll
![Dilasi merupakan proses penggabungan titiktitik latar 0 menjadi bagian dari objek 1 berdasarkan structuring Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titik latar (0) menjadi bagian dari objek (1), berdasarkan structuring](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-8.jpg)
Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titik latar (0) menjadi bagian dari objek (1), berdasarkan structuring element S yang digunakan. Cara dilasi adalah: - Untuk setiap titik pada A, lakukan hal berikut: - letakkan titik poros S pada titik A tersebut - beri angka 1 untuk semua titik (x, y) yang terkena / tertimpa oleh struktur S pada posisi tersebut
![Contoh dilasi S 0 0 0 1 1 0 poros 0 1 Contoh dilasi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1),](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-9.jpg)
Contoh dilasi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1), (+1, +0)} S A D A = {(0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1), (1, 2), (2, 0), (2, 1), (2, 2)} Posisi poros ( (x, y) ∈ A ) Sxy (0, 0) {(0, 0), (1, 0), (0, 1)} (0, 1) {(0, 1), (1, 1), (0, 2)} (0, 2) {(0, 2), (1, 2), (0, 3)} . . . (2, 2) {(2, 2), (2, 3), (3, 2)} D Capture proses pada saat posisi poros S ada di (2, 2)
![Hasil Operasi Morphologi Dilasi Hasil Operasi Morphologi (Dilasi)](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-10.jpg)
Hasil Operasi Morphologi (Dilasi)
![Erosi merupakan proses penghapusan titiktitik objek 1 menjadi bagian dari latar 0 berdasarkan structuring Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar (0), berdasarkan structuring](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-11.jpg)
Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar (0), berdasarkan structuring element S yang digunakan. Cara erosi adalah: - Untuk setiap titik pada A, lakukan hal berikut: - letakkan titik poros S pada titik A tersebut - jika ada bagian dari S yang berada di luar A, maka titik poros dihapus / dijadikan latar.
![Contoh erosi S 0 0 0 1 1 0 poros 0 1 Contoh erosi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1),](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-12.jpg)
Contoh erosi S = {(0, 0), (0, 1), (1, 0)} = {poros, (+0, +1), (+1, +0)} S A E A = {(0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1), (1, 2), (2, 0), (2, 1), (2, 2)} Posisi poros Sxy ( (x, y) ∈ A ) Ko de (0, 0) {(0, 0), (1, 0), (0, 1)} 1 (0, 1) {(0, 1), (1, 1), (0, 2)} 1 (0, 2) {(0, 2), (1, 2), (0, 3)} 0 . . . (2, 2) {(2, 2), (2, 3), (3, 2)} 0 D Capture proses pada saat posisi poros S ada di (2, 2). Titik (2, 2) akan dihapus karena ada bagian dari S yang berada di luar A
![Contoh Contoh :](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-13.jpg)
Contoh :
![Opening Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi Efek yang dihasilkan Opening � Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi. � Efek yang dihasilkan](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-14.jpg)
Opening � Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi. � Efek yang dihasilkan adalah menghilangnya objek-objek kecil dan kurus, memecah objek pada titik-titik yang kurus, dan secara umum mensmooth-kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek secara signifikan � Rumusnya adalah:
![Contoh Opening A S A A S S S Contoh Opening A ⊗ S A ( A ⊗ S ) ⊕ S S](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-15.jpg)
Contoh Opening A ⊗ S A ( A ⊗ S ) ⊕ S S
![Contoh Opening Contoh Opening](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-16.jpg)
Contoh Opening
![Closing Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi Efek yang dihasilkan Closing � Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi. � Efek yang dihasilkan](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-17.jpg)
Closing � Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi. � Efek yang dihasilkan adalah mengisi lubang kecil pada objek, menggabungkan objek-objek yang berdekatan, dan secara umum mensmooth-kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek secara signifikan � Rumusnya adalah:
![Contoh Closing A A S S A S S Contoh Closing A A ⊕ S S ( A ⊕ S ) ⊗ S](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-18.jpg)
Contoh Closing A A ⊕ S S ( A ⊕ S ) ⊗ S
![Contoh Closing Contoh Closing](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-19.jpg)
Contoh Closing
![Contoh opening dan closing Contoh opening dan closing](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-20.jpg)
Contoh opening dan closing
![Thinning Tujuan meremove piksel tertentu pada objek sehingga tebal objek tersebut menjadi hanya Thinning � Tujuan: me-remove piksel tertentu pada objek sehingga tebal objek tersebut menjadi hanya](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-21.jpg)
Thinning � Tujuan: me-remove piksel tertentu pada objek sehingga tebal objek tersebut menjadi hanya satu piksel. � Thinning tidak boleh: - Menghilangkan end-point - Memutus koneksi yang ada - Mengakibatkan excessive erosi � Salah satu kegunaan thinning adalah pada proses pengenalan karakter/huruf � Ada banyak cara mengimplementasikan thinning, salah satu diantaranya adalah dengan hit-or-miss transform
![Thinning Thinning dapat didefinisikan sebagai ThinningA B A A Thinning � Thinning dapat didefinisikan sebagai: ◦ Thinning(A, {B}) = A – (A *](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-22.jpg)
Thinning � Thinning dapat didefinisikan sebagai: ◦ Thinning(A, {B}) = A – (A * {B}) = A – ((. . . (A*B 1)*B 2). . Bn) Dengan B 1, B 2, B 3. . Bn adalah Structuring element. Note: A-(A*B) berarti kebalikan dari A*B àYang match dihapus àYang tidak match dipertahankan
![Contoh Contoh :](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-23.jpg)
Contoh :
![Sumber staff ui ac idinternal130522693materialm orfologi ppt Solomon C and Breckon Sumber : � staff. ui. ac. id/internal/130522693/material/m orfologi. ppt � Solomon, C and Breckon,](https://slidetodoc.com/presentation_image_h/8ca48d9865a14b5c180cc29e24611fd5/image-24.jpg)
Sumber : � staff. ui. ac. id/internal/130522693/material/m orfologi. ppt � Solomon, C and Breckon, T, “Fundamentals_of_Digital_Image_Processing_ _A_Practical_Approach_with_Examples_in_Mat lab “ John Willey and Son “ 2012 �
Pengolahan citra digital
Pengertian pengolahan citra digital
Morfologi citra
Morfologi citra
Materi pengolahan citra
Operasi aritmatika pada pengolahan citra
Pengolahan citra
Materi pengolahan citra teknik informatika
Teknik sauteing
Teknologi pemrosesan data multimedia
Dasar dasar pemrosesan komputer
Konsep dasar unit pemrosesan dan dasar datapath
Contoh priming dalam psikologi
Facility database
Datapath
Alur pemrosesan data di komputer
Teori pemrosesan informasi howard
Fungsi transaction processing system
Pemrosesan awal data
Sistem pemrosesan data
Pendekatan dasar jaringan pada pemrosesan
Pengendalian preventif detektif dan korektif
Perbedaan pengolahan ikan secara tradisional dan modern
Contoh aum bk
Format citra digital