PENALARAN LANGSUNG PROPOSISI KATEGOTRIS KELOMPOK 2 LAILA QODRIYATI

  • Slides: 19
Download presentation
PENALARAN LANGSUNG PROPOSISI KATEGOTRIS [KELOMPOK 2 ] LAILA QODRIYATI YUSNIA DEVI SUGENG PUJIONO [TUGAS]

PENALARAN LANGSUNG PROPOSISI KATEGOTRIS [KELOMPOK 2 ] LAILA QODRIYATI YUSNIA DEVI SUGENG PUJIONO [TUGAS] MATA KULIAH DASAR-DARAR LOGIKA ILKOM FISIP UMT 2017

PENGERTIAN Penalaran : suatu proses penarikan Penalaran kesimpulan dari satu atau lebih proposisi LANGSUNG

PENGERTIAN Penalaran : suatu proses penarikan Penalaran kesimpulan dari satu atau lebih proposisi LANGSUNG : didasarkan pada sebuah proposisi kemudian disusul proposisi lain menggunakan term yang sama Oposisi Eduksi “ TIDAK LANGSUNG : didasarkan pada dua proposisi atau lebih” dua penalaran diatas digunakan untuk mengolah PROPOSISI KATEGORI

“ PROPOSISI KATEGORIS pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat

“ PROPOSISI KATEGORIS pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah, Predikat (P) menerangkan Subyek (S) tanpa syarat. PROPOSISI KATEGORIS Universal >> P menerangkan semua S Contoh : Semua pembalap pria memiliki pacar yang cantik. Kategoris Kuantitas Partikular >> P menerangkan sebagian S Contoh : Beberapa pembalap pria memiliki lebih dari satu sepeda motor. Positif >> P dipersatukan dengan S secara afirmatif Contoh : Pembalap adalah manusia Kategoris Kualitas Negatif >> P & S dihubungkan dgn kata penghubung yg bersifat mengingkari (menegasikan) Contoh : Kekasih Marimar bukan Pedrosa

PROPOSISI KATEGORIS • Unsusr-unsur : – Term sebagai subyek ( S ), hal yang

PROPOSISI KATEGORIS • Unsusr-unsur : – Term sebagai subyek ( S ), hal yang diterangkan dalam suatu pernyataan – Term sebagai predikat ( P ), hal yang menerangkan dalam suatu pernyataan – Kopula : mengungkapkan adanya hubungan antara S dan P baik afrmatif maupun mengingkari, yang menunjukan kualitas pernyataan. Contoh : Semua pembalap mengikuti medical check up. (afirmatif) Semua pembalap tidak melakukan medical check up. (mengingkari/negatif) – Kuantor : pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subjek, berbentuk universal/partikular serta menunjukan kuantitas pernyataan Contoh : Semua mekanik tim balap lulusan STM otomotif. (universal) Beberapa mekanik tim balap bukan lulusan STM otomotif. (partikular)

4 PROPOSISI KATEGORIS • Proposisi Universal Afirmatif (A) = kuantitas universal kualitas afirmatif Contoh

4 PROPOSISI KATEGORIS • Proposisi Universal Afirmatif (A) = kuantitas universal kualitas afirmatif Contoh : Semua pembalap mengikuti uji kompetensi • Proposisi Universal Negatif ( E ) = kuantitas universal kualitas negatif Contoh : Semua mekanik tidak mengambil cuti tahunan • Proposisi Partikular Afirmatif ( I ) Contoh : Sebagian artis adalah pecandu tembakau gorila • Proposisi Partikular Negatif ( O ) KUANTITAS Contoh : Sebagian anak muda Tangerang tidak dapat berbahasa PROPOSISI KATEGORIS sunda. UNIVERSAL PARTIKULAR AFIRMATIF A I NEGATIF E O KUALITAS

PROPOSISI DALAM SISTEM BOOLE & DIAGRAM VENN SISTEM BOOLE PROPOSISI DIAGRAM VENN PERUMUSAN A

PROPOSISI DALAM SISTEM BOOLE & DIAGRAM VENN SISTEM BOOLE PROPOSISI DIAGRAM VENN PERUMUSAN A E I O LAMBANG S P Semua S bukan P (semua kelas S yang P adalah kelas kosong) S P = O Sebagian S adalah P (sebagian kelas S yang bukan P bukan kelas kosong) S P ≠ O Sebagian S bukan P (sebagian kelas S yang non P bukan kelas kosong) P S Semua S adalah P (semua kelas S yang non-P adalah kelas kosong) S P P S S P S P* S P P S SP SP * S PP S P

PENALARAN PROPOSISI KATEGORIS PENALARAN PERLAWANAN / OPOSISI “ menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara

PENALARAN PROPOSISI KATEGORIS PENALARAN PERLAWANAN / OPOSISI “ menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang sama, tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan kesahihan sebuah proposisi Kontradiksi (A-O dan I-E) pertentangan antara dua pernyataan sats dasar term yang sama tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. Berlaku hukum : a. Jika yang satu benar maka yang lain tentu salah b. Jika yang satu salah maka yang lain tentu benar c. Tidak ada kemungkinan ketiga Contoh : 1. Pernyataan benar : ‘Semua sarjana telah selesai menyusun skripsi’ kontradiksinya adalah ‘Sebagian sarjana tidak selesai menyusun skripsi’ berarti salah. 2. Pernyataan benar : ’Ada putri dan pangeran yang mendampingi kunjungan Raja Salman Ke Indonesia’ kontradiksinya adalah ‘semua rombongan yang mendampingi raja Salman adalah laki-laki”

Kontraris (A E) pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama tetapi

Kontraris (A E) pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama tetapi berbeda dalam kulitasnya. Berlaku hukum : a. Jika yang satu benar, yang lain tentu salah b. Jika yang satu salah, yang lain dapat benar , tetapi juga dapat salah. c. Ada kemungkinan ketiga , yakni kedua-duanya sama-sama salah Contoh : 1. Pernyataan benar : ‘Semua pilot tidak buta warna’ maka pernyataan ‘Semua pilot buta warna’ berarti salah. 2. Pernyataan ‘semua mekanik membawa obeng’ adalah salah, maka ‘semua mekanik tidak membawa obeng’ bisa benar bisa juga salah.

Subkontraris (I O) pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama, tetapi

Subkontraris (I O) pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kualitasnya. Berlaku hukum : a. Tidak mungkin kedua duanya salah b. Bisa juga kedua nya benar Contoh : 1. Pernyataan benar : ‘sebagian penggemar Raja Salman adalah ibu-ibu arisan’ maka pernyataan ‘sebagian penggemar Raja Salman bukan ibuibu arisan’ bisa benar bisa juga salah. 2. Jika ‘sebagian pangeran negri Arab adalah lulusan UMT’ dinyatakan salah, maka ‘sebagian pangeran negri Arab adalah bukan lulusan UMT’ pasti benar.

Subalternasi (A I dan E O) pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang

Subalternasi (A I dan E O) pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama tetapi berbeda dalam kuntitasnya. Berlaku hukum : a. Jika A benar maka I pun benar b. Jika I benar belum tentu I pun benar c. Jika E benar , O pun benar d. Jika O benar, belum tentu E benar. Contoh : 1. Pernyataan benar : ‘sebagian penjahat adalah preman’ maka pernyataan ‘semua penjahat adalah preman’ bisa benar dan bisa salah. 2. Jika ‘semua perompak tidak berhasil melancarkan aksinya pada malam hari’ dinyatakan benar, maka pernyataan ‘sebagian perompak tidak berhasil melancarkan aksinya pada malam hari ’ pasti benar.

PENALARAN EDUKSI “ Penalaran eduksi merupakan bentuk penalaran langsung dari proposisi ke proposisi lain

PENALARAN EDUKSI “ Penalaran eduksi merupakan bentuk penalaran langsung dari proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama Cara pengolahannya ada 3 bentuk yakni : • Dengan menukar kedudukan (konversi) • Dengan menegasikan atau mengingkari (invers) • Dengan menukar dan mengingkari term dalam proposisi ( kontraposisi )

ADA 7 PROPOSISI KATEGORI 1. Proposisi Universal Afirmatif Ekuivalen. Contoh : Semua lingkaran memiliki

ADA 7 PROPOSISI KATEGORI 1. Proposisi Universal Afirmatif Ekuivalen. Contoh : Semua lingkaran memiliki sudut 360˚ S P S=P 2. Proposisi Universal Afirmatif Implikasi Contoh : Semua sepeda motor adalah kendaraan S S P P

3. Proposisi Universal Negative Ekslusif Contoh : Semua Paus bukan ikan S P S

3. Proposisi Universal Negative Ekslusif Contoh : Semua Paus bukan ikan S P S Ø P 4. Proposisi Particular Afirmatiif Inklusif Contoh : Sebagian mahasiswa kelas A penggemar otak-otak P S

5. Proposisi Particular Afirmatif Implikasi Contoh : Sebagian anggota TNI adalah Kopasus S P

5. Proposisi Particular Afirmatif Implikasi Contoh : Sebagian anggota TNI adalah Kopasus S P ( S P ) 6. Proposisi Particular Negative Inklusif Contoh : Sebagian anggota TNI bukan lulusan AKMIL P S ( Sn-P )

7. Proposisi particular negative implikasi Contoh : Sebagian penyanyi bukan sinden S P (

7. Proposisi particular negative implikasi Contoh : Sebagian penyanyi bukan sinden S P ( S Ə P )

CONTOH-CONTOH PROPOSISI EDUKSI MENURUT EDWARD EULER 1. Konversi a. Semua lingkaran memiliki sudut 360˚.

CONTOH-CONTOH PROPOSISI EDUKSI MENURUT EDWARD EULER 1. Konversi a. Semua lingkaran memiliki sudut 360˚. (S=P) = (P=S) (S P) =( P S) b. Semua anggota TNI adalah pegawai Kemhan. c. Semua Paus bukan ikan. (S Ø P) = (S Ø P) d. Sebagian mahasiswa kelas A penggemar otak-otak. e. Sebagian orang Tangerang adalah suku Sunda. ( S P ) = (P S)

2. Inversi a. Semua mahasiswa reguler UMT harus mengikuti MASTA, inversnya semua mahasiswa non

2. Inversi a. Semua mahasiswa reguler UMT harus mengikuti MASTA, inversnya semua mahasiswa non reguler UMT tidak harus mengikuti Masta. b. Semua Cupang adalah Ikan. Inversnya i. Sebagian yang bukan Cupang adalah Ikan ii. Sebagian yang bukan Ikan adalah bukan Cupang c. Semua rakyat Rusia berhaluan Komunis. Inversnya i. Sebagian yang bukan rakyat Rusia adalah bukan berhaluan komunis ii. Sebagian yang bukan rakyat Rusia adalah berhaluan Komunis d. Sebagian penduduk di Tangerang adalah keturunan Jawa. Inversnya i. Sebagian yang bukan penduduk Tangerang adalah keturunan Jawa ii. Sebagian yang bukan warga Tangerang adalah bukan keturunan Jawa e. Semua Ikan adalah Lele. Artinya semua yang bukan Ikan adalah bukan Lele

3. Kontraposisi a. Semua lingkaran memiliki sudut 360˚, berarti semua yang bukan bersudut 360˚

3. Kontraposisi a. Semua lingkaran memiliki sudut 360˚, berarti semua yang bukan bersudut 360˚ bukanlah lingkaran. b. Semua anggota TNI adalah pegawai Kemhan , kontraposisinya semua yang bukan pegawai Kemhan pasti bukan anggota TNI c. Semua Paus bukan ikan. Kontraposisinya i. Sebagian yang bukan Paus adalah Ikan ii. Sebagian yang bukan Paus adalah Bukan Ikan d. Sebagian mahasiswa kelas A gemar otak-otak. Kontraposisinya i. Sebagian yang tidak gemar otak-otak adalah bukan mahasiswa kelas A ii. Sebagian yang tidak gemar otak-otak adalah mahasiswa kelas A e. Sebagian Ikan adalah Lele. Kontraposisinya i. Sebagian yang bukan Lele adalah Ikan. ii. Sebagian yang bukan Lele adalah bukan Ikan.

TERIMAKASIH Alhamdulillah

TERIMAKASIH Alhamdulillah