PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 3 Studi Cross Sectional Analitik

  • Slides: 16
Download presentation
PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 3 Studi Cross Sectional Analitik Oleh : Ikrimah Nafilata, S. K.

PRAKTIKUM EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 3 Studi Cross Sectional Analitik Oleh : Ikrimah Nafilata, S. K. M. , M. Kes. (Epid)

Definisi Studi Cross Sectional • Studi observasional (non-eksperimental) yang pengukuran variabelnya pada satu saat

Definisi Studi Cross Sectional • Studi observasional (non-eksperimental) yang pengukuran variabelnya pada satu saat waktu tertentu. • Dapat hanya bersifat deskriptif, misalnya penentuan karakteristik pada suatu komunitas yang menderita suatu kejadian penyakit. • Dapat juga merupakan studi analitik, misalnya mencari hubungan faktor risiko dengan kejadian suatu penyakit (efek).

Studi Cross Sectional • Studi Cross Sectional untuk mempelajari etiologi suatu penyakit digunakan terutama

Studi Cross Sectional • Studi Cross Sectional untuk mempelajari etiologi suatu penyakit digunakan terutama untuk mempelajari faktor risiko penyakit yang mempunyai onset yang lama (slow onset) dan lama sakit (duration of illness) yang panjang. • Studi Cross Sectional yang dinilai adalah prevalens (pasien baru dan lama).

Gambaran Studi Observasional Cross Sectional Cohort Case Control Ke belakang Waktu Pengamatan Ke depan

Gambaran Studi Observasional Cross Sectional Cohort Case Control Ke belakang Waktu Pengamatan Ke depan

Langkah-langkah Studi Cross Sectional • Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai. • Mengidentifikasi

Langkah-langkah Studi Cross Sectional • Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai. • Mengidentifikasi variabel bebas dan tergantung. • Menetapkan subyek penelitian. • Melaksanakan pengukuran. • Melakukan analisis.

Contoh Studi Cross Sectional • Peneliti ingin mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku donor

Contoh Studi Cross Sectional • Peneliti ingin mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku donor darah pada kegiatan donor darah di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta. Jumlah pendonor keseluruhan 100 orang. Bagaimana langkahnya dengan menggunakan desain Cross Sectional analitik?

Langkah-langkahnya : • Pertanyaan penelitian : Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku donor

Langkah-langkahnya : • Pertanyaan penelitian : Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku donor darah pada kegiatan donor darah di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta?

Hipotesis • Ada hubungan dengan perilaku donor darah pada kegiatan donor darah di STIKes

Hipotesis • Ada hubungan dengan perilaku donor darah pada kegiatan donor darah di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta.

Mengidentifikasi Variabel • Variabel bebas (Variabel Independen) Tingkat Pengetahuan pendonor • Variabel terikat/ tergantung

Mengidentifikasi Variabel • Variabel bebas (Variabel Independen) Tingkat Pengetahuan pendonor • Variabel terikat/ tergantung (Variabel Dependen) Perilaku donor darah pada kegiatan donor darah di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta.

Menetapkan Subyek Penelitian • Populasi pendonor sebanyak 100 orang. Menentukan jumlah sampel dengan teknik

Menetapkan Subyek Penelitian • Populasi pendonor sebanyak 100 orang. Menentukan jumlah sampel dengan teknik sampling dan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga menghasilkan jumlah sampel yang sebenarnya.

Melaksanakan Pengukuran dan Analisis • Pengukuran dilakukan dengan mengambil data primer tingkat pengetahuan pendonor

Melaksanakan Pengukuran dan Analisis • Pengukuran dilakukan dengan mengambil data primer tingkat pengetahuan pendonor darah menggunakan kuesioner terstruktur. • Analisis Melakukan analisis untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku donor darah menggunakan uji statistik Chi Square (Bivariat) dengan tingkat kepercayaan 95%.

Interpretasi Data dan Kesimpulan • Interpretasi Data Hasil menunjukkan nilai p = 0, 001,

Interpretasi Data dan Kesimpulan • Interpretasi Data Hasil menunjukkan nilai p = 0, 001, nilai p tersebut < 0, 05, maka ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku donor darah di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta. • Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku donor darah di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta.

Kelebihan Studi Cross Sectional • Keuntungan yang utama dari studi Cross sectional yaitu relati

Kelebihan Studi Cross Sectional • Keuntungan yang utama dari studi Cross sectional yaitu relati mudah, murah, dan hasilnya cepat dapat diperoleh. • Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya pasien yang mencari pengobatan, dengan demikian maka generalisasinya cukup memadai. • Dapat digunakan untuk meneliti banyak variabel sekaligus. • Jarang terancam loss to follow-up. • Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

Kekurangan Studi Cross Sectional • Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis. • Tidak

Kekurangan Studi Cross Sectional • Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis. • Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang. • Mungkin dapat terjadi bias prevalens dan bias insidens.

Soal Studi Cross Sectional Analitik • Seorang Peneliti ingin mengetahui hubungan faktor risiko perilaku

Soal Studi Cross Sectional Analitik • Seorang Peneliti ingin mengetahui hubungan faktor risiko perilaku dengan kejadian : 1. Hepatitis C 2. Malaria 3. Sifilis 4. HIV/AIDS Tulislah langkah-langkah penelitian di atas dengan metode Cross Sectional Analitik!