Pengendalian Tungau Tungau panen adalah tungau kecil yang

  • Slides: 15
Download presentation
Pengendalian Tungau

Pengendalian Tungau

 • Tungau panen adalah tungau kecil yang berpindah dan menempel ke tubuh manusia

• Tungau panen adalah tungau kecil yang berpindah dan menempel ke tubuh manusia dari tanaman tempat tinggalnya. Sebagian besar gigitan tungau panen muncul di area yang berkulit tipis seperti pergelangan kaki, pinggang, selangkangan, ketiak, serta belakang lutut.

Sarcoptes scabiei • Spesies tungau ini menggigit dan menggali terowongan di bawah kulit dan

Sarcoptes scabiei • Spesies tungau ini menggigit dan menggali terowongan di bawah kulit dan menimbulkan skabies (scabies) atau kudis. • Gejala gigitan tungau jenis ini berupa rasa gatal pada kulit, khususnya pada bagian lipatan kulit, seperti ketiak, sela-sela jari, pinggang, siku, pergelangan tangan, telapak kaki, payudara, lutut, tulang belikat, leher, telapak tangan, bokong, bahkan di sekitar area kelamin.

Tungau

Tungau

jenis Tungau

jenis Tungau

KAJIAN ASPEK EPIDEMIOLOGI SKABIES PADA MANUSIA • In 2013 infectious skin diseaseaccupy the fourth

KAJIAN ASPEK EPIDEMIOLOGI SKABIES PADA MANUSIA • In 2013 infectious skin diseaseaccupy the fourth position of the top ten diseases with the amount of 136. 035 cases in the province of East Nusa Tenggara. Skabies or kudis is a type of skin desease infection, caused by mites Sarcoptes scabie. Incidence of skabies often encountered in the tropics to the community in areas of hygiene, sanitation and low economic. The article is structured literature review based on literature study and browse the internet in the form of scientific research articles anda populer scientific articles written in magazines/journal or populer science, reports the resulit of recearch and surveysand textbook related to skabies (epidemiology and control). • In Indonesia prevalence of skabies each area varies. On the island of Java skabies is found in slums and boarding while in Nusa Tenggara found in poor families on prison. Transmission accurs through direct contact and indirectlythrough the bed linen and clothes patient and transmitted from animals to the human. Prevention can be done with counseling about skabies, detection and treatment of patients and maintain environment sanitation and hygienic behavior and healtly.

lanjutan • Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes

lanjutan • Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei phylum Arthopoda kelas Arachinida ordo Acarina family Srcoptidae genus Sarcopes, Penularannya dengan dua cara kontak langsung yakni kontak kulit langsung yang terus menerus dengan penderita skabiesmaupun hewan yang tertular skabies dan kontak langsung dengan penderita melalui penggunaan handuk bersamaan, sprei tempat tidur, dan segala hal yang dimiliki penderita skabies.

Deteksi Tungau

Deteksi Tungau

Gigitan Tungau

Gigitan Tungau

SCABIES : Terapi • Terapi Scabies dilakukan dengan memberikan skabisida, tetapi sampai saat ini

SCABIES : Terapi • Terapi Scabies dilakukan dengan memberikan skabisida, tetapi sampai saat ini obat pilihan yang paling tepat masih dalam perdebatan. Salep sulfur 5% - 10% telah digunakan selama satu abad dengan hasil yang memuaskan. Salep sulfur terdiri dari campuran sulfur dan jeli petroleum atau krim dingin. Campuran ini diberikan secara topikal pada malam hari selama tiga malam (Oakley, Scabies, 2013).

Pencegahan • Setiap orang yang tinggal dan kontak langsung bersama penderita harus diobati meskipun

Pencegahan • Setiap orang yang tinggal dan kontak langsung bersama penderita harus diobati meskipun tidak timbul gejala gatal-gatal. Hal ini disebabkan gejala gatal baru timbul setelah beberapa minggu setelah infestasi tungau. Baju, sprei, sarung bantal, selimut handuk, saputangan, dan kain lainnya yang sebelumnya digunakan oleh penderita disarankan dicuci dengan air panas dan dijemur dibawah sinar matahari atau dry cleaned untuk membunuh tungau yang menempel sehingga tidak menjadi sumber penularan (Oakley, 2009).

 • Klasifikasi ilmiah lalat Tsetse yaitu : • Kingdom : Animalia • Phylum

• Klasifikasi ilmiah lalat Tsetse yaitu : • Kingdom : Animalia • Phylum : Arthropoda • Upafilum : Hexapoda • Kelas : Insecta • Upakelas : Pterygota • Infrakelas : Neoptera • Superordo : Endopterygota • Ordo : Diptera • Upaordo : Brachycera • Upaseksi : Caliptratae • Superfamili : Hippoboccoidea • Famili : Glossinidae • Genus : Glossina • Spesies : Glossina morsitans, G. fusca, G. palpalis.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH