PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA Nurul Khasanah M Psi Psikolog
- Slides: 14
PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA Nurul Khasanah, M. Psi. , Psikolog
Batasan kelainan bicara & bahasa • Hambatan dalam komunikasi verbal yang efektif, sehingga pemahaman akan bahasa yang diucapkan berkurang.
Kategori American Speech-Language Hearing Association Kelainan Komunikasi Kelainan Bicara Kelainan Suara Kelainan Artikulasi Gangguan Kelancaran Bicara Kelainan Bahasa Aphasia Reseptif Aphasia ekspresif
1. Kelainan Suara: hambatan dalam kualitas suara pembicara (tone, alunan & volume suara). Tidak menggunakan wicara semestinya/sesuai dengan standar. Misal: kualitas suara terlalu keras/lembut, nada terlalu rendah/tinggi/stereotipi. 2. Kelainan Artikulasi: keadaan dimana suara bahasa diganti, dihilangkan, ditambah atau didistorsikan lawan bicara sulit memahami anak diejek/ dijauhi secara sosial. Misal: shup untuk sup; cenang utk senang ider utk ide ; sa-it untuk sakit
3. Gangguan kelancaran bicara: ketidakteraturan dalam “timing” bicara ketidakmampuan dalam mengontrol pernafasan saat bicara. Misal: stuttering (gagap) tersendat 2, pengulangan, tampak tegang, suara panjang, kata yang panjang terpatah 2 sensitif, tegang, menarik diri, cemas & malu cluttering bicara sangat cepat, irama tidak beraturan, ucapan tidak jelas, terputar balik & sulit dipahami
4. Kelainan bahasa (expressive aphasia/ severe language delay): ketidakmampuan dalam menggunakan kata-kata disfungsi susunan syaraf pusat menghalangi pemahaman/ penggunaan kata 2. a. Aphasia reseptif: ketidakmampuan dalam memahami bahasa lisan. b. Aphasia ekspresif: ketidakmampuan menemukan kata yang tepat untuk mengekspresikan suatu ide/ berkomunikasi secara verbal
Karakteristik • Terjadi pada anak 2 yang lahir prematur • Kemungkinannya 4 X lipat pada anak yang belum berjalan pada usia 18 bulan • Belum bisa berbicara dalam bentuk kalimat pada usia 2 tahun • Memiliki gangguan penglihatan • Sering dikategorikan sebagai anak yang kikuk (clumsy) oleh guru • Kurang bisa menyesuaikan diri • Sulit membaca • Banyak terjadi pada anak ♂ daripada ♀
Etiologi • Kelainan Suara adanya penyakit (laryngitis, tumor pada pita suara); konflik emosional; kebiasaan yang salah/berlebihan dalam menggunakan suara; kondisi fisik lemah; hilangnya pendengaran; mengalami masalah psikologik; abnormalitas fisik (cleft palate). • Kelainan Artikulasi kesalahan dalam memproduksi bunyi, koordinasi otot-otot mulut dan wajah yang tidak adekuat, defisiensi belajar dari lingkungan, faktor biologis, keterbelakangan mental, abnormalitas struktur oral, tanggalnya gigi, rusaknya pendengaran
• Gangguan kelancaran Bicara (Gagap) gangguan emosi, kerusakan otak & syaraf, hasil kumulatif dari belajar yang keliru & hasil kecemasan. • Kelainan Bahasa disfungsi susunan syaraf pusat, sebab 2 congenital, penyakit/trauma yang terjadi sewaktu perinatal atau postnatal, gangguan mental, gangguan emosional berat.
Identifikasi • Membandingkan penguasaan anak terhadap bahasa dibandingkan dengan patokan anak normal. • Menggunakan skala perkembangan yang baku & observasi perilaku (kualitas suara, kelancaran bicara & produksi suara) • Brigance inventories (perkembangan kemampuan bahasa) • Goldman-Fristoe Test of Articulation (kemampuan bicara) • Test of Language Development-2 Primary (penerimaan & ekspresi: semantiks, sintaks & fonologi)
Dampak Perkembangan 1. Kemampuan konseptual & prestasi pendidikan • Keterlambatan perkembangan bahasa & aphasia ekspresif kemampuan verbal & nonverbal pendidikan & kognitif • Kelainan artikulasi & kelancaran suara tidak berefek buruk 2. Faktor personal dan sosial • Kelainan artikulasi, “timing” & suara ketidakpahaman orang lain dalam komunikasi rendah diri konsekuensi negatif dalam relasi interpersonal & perkembangan konsep diri anak
Intervensi • Medis kelainan bicara krn kerusakan sal. pernafasan, otot wajah & mulut speech pathologist & ahli THT • Psikologis menolong anak 2 gagap & kelainan bahasa problem penyesuaian diri • Pendidikan mengajarkan bunyi 2 spesifik & pengulangan membentuk kata yang dihubungkan dengan obyek stimulus tertentu, mengajarkan keterampilan bercakap 2, menggunakan bahasa yang pantas untuk ditiru
Sikap guru semestinya: • Menerima terhadap ketidak lancaran dengan cara yang santai & tidak mempermalukan • Tidak melihat kearah lain apabila berbicara dengan anak • Tidak mengambil alih pembicaraan anak • Mendorong anak untuk berbicara di depan kelas tapi tidak dengan memaksa • Menyediakan tugas 2 & tanggungjawab nonverbal untuk tidak terlalu menekankan pada kekurangannya • Menekankan kelebihan-kelebihan anak PD • Mendorong partisipasi kelompok untuk mendukung anak • Menyediakan pengalaman berbahasa oral bagi anak
Pendidikan Inklusif • Sistem pendidikan yang lebih baik bagi ABK termasuk tunawicara (ganguan komunikasi). • Yang perlu diperhatikan: penyediaan layanan pendukung yang memadai, melibatkan speech pathologist.
- Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan nurul fadilah
- Andy chandra s.psi m.psi
- Salah satu sasaran
- Company profile travel
- Akademi kebidanan ummi khasanah
- Ebru ergün psikolog
- Beda psikolog dan psikiater
- Konuşanlar psikolog ayşenur
- Pengertian psikologi klinis makro
- Rorschach testi yorumlama
- Definisi psikologi komunikasi
- Avolüsyon nedir
- Pihasniwati psikolog
- Psikolog gunadarma
- Psikologi secara harfiah