OPTIMALISASI PELAYANAN DALAM PANTI Rumah Sakit Panti Sosial
- Slides: 16
OPTIMALISASI PELAYANAN DALAM PANTI
Rumah Sakit Panti Sosial belum mempunyai daya tarik bagi PMKS untuk mengentaskan permasalahan sosial yang dihadapinya sebagaimana daya tarik Rumah Sakit bagi orang sakit yang ingin sembuh ANALISA SITUASI 1. Tidak semua PMKS menyadari bahwa dirinya mempunyai permasalahan sosial 2. Penanganan permasalahan sosial tidak bisa dilaksanakan secara “hit and run” akan tetapi memerlukan penanganan yang terprogram dan berkesinambungan 3. Perubahan Paradigma dalam penanganan permasalahan sosial (Charity menjadi Pemenuhan HAM) TANTANGAN Panti Sosial harus mempu menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita mampu memberikan solusi terhadap permasalahan sosial yang dihadapi PMKS melalui pembuktian output dan outcome yang dihasilkan
PANTI SOSIAL • Panti Sosial disebut sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yaitu organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
PELAYANAN SEBAGAI KEWAJIBAN DAN PENGABDIAN Peraturan Perundang-undangan MASALAH KEHIDUPAN SOSIAL KEBUTUHAN PENANGANAN Nilai-Nilai Kehidupan KEWAJIBAN PELAYANAN PENGABDIAN
OPTIMALISASI Optimalisasi dapat diartikan sebagai yang paling diinginkan atau kondisi terbaik. Optimalisasi Pelayanan Panti mencakup pelayanan paling diinginkan atau kondisi terbaik yang ingin diciptakan oleh pengelola panti.
Acuan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Optimalisasi Pelayanan: 1. Penetapan Tujuan 2. Fungsi Panti 3. Kendala Acuan pelaksanaan optimalisasi pelayanan panti dapat diuraikan dalam skema sebagai berikut:
TUJUAN: Peningkatan Pelayanan pada Kelayan OPTIMALISASI FUNGSI PANTI: 1. Pusat Pelayanan Sosial 2. Pusat Informasi Kesos KENDALA: Sarpras, SDM, Anggaran, SOP
Ruang Lingkup Optimalisasi Pelayanan Panti Dalam pelaksanaan optimalisasi pelayanan panti dapat di arahkan pada aspek: 1. Konseptual 2. Manajerial 3. Sosial Aspek-aspek optimalisasi pelayanan panti dapat diuraikan dalam skema sebagai berikut:
Konseptual optimalisasi Manajerial Sosial Juklak/Juknis Buku Panduan SPM SOP Kepemimpinan Ketrampilan Pengetahuan Interaksi: Pengelola, Kelayan dan Masyarakat
Penjabaran aspek-aspek optimalisasi pelayanan panti: I. Konseptual: Pelaksanaan pelayanan panti harus didasari oleh Juklak, Juknis, atau SOP (SYSTEM OPERATIONAL PROCEDURE). Secara konseptual proses pelayanan panti diawali dari intake sampai dengan terminasi meliputi: - Identifikasi - Assesment - CC (case conference) - Perkembangan kelayan - Kurikulum/materi pembelajaran kelayan - Data base/file kelayan
II. Manajerial: a. Petugas panti dalam tugasnya harus memiliki ketrampilan: 1. Terampil dalam menggunakan teknik berkomunikasi (social skill) 2. Terampil mendalami dan mengungkapkan masalah 3. Terampil dalam menyediakan data yang valid 4. Terampil dan mampu membangun kepercayaan kelayan pada petugas 5. Terampil dan mampu menyusun rencana kegiatan 6. Terampil dan mampu mengembangkan koordinasi dan kerjasama 7. Terampil dan mampu mengambil keputusan yang tepat 8. Terampil dan mampu mengkoordinasi sidang kasus (CC)
b. Unsur Pengelola Kelembagaan Panti Secara profesional pengelola Panti dapat menyelenggarakan pelayanan sosial yang ada sesuai dengan pedoman kerja, untuk itu diperlukan: 1. Kepemimpinan 2. Penguasaan aspek manajerial (perencanaan, penugasan, pelaksanaan, kontrol, evaluasi) 3. Pengetahuan dan Penguasaan program 4. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat 5. Kreatifitas dan inovatif dalam tugas
c. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SDM. Perlu adanya pengembangan kemampua SDM dilakukan melalui: 1. Bintek 2. Diklat 3. Studi lanjut 4. In house training D. PEMBINAAN PEGAWAI. 1. Penerapan disiplin kerja 2. Penerapan Punishment and reward ( sanksi dan penghargaan )
III. Sosial Pelaksanaan pelayanan panti diharapkan mampu menciptakan interaksi : 1. Intern: sesama karyawan, karyawan-kelayan, kelayan-kelayan dalam suasana harmonis dan kondusif 2. Ekstern: terciptanya hubungan baik dengan masyarakat sekitar panti, sehingga panti dikenal dengan baik oleh masyarakat.
Menggali potensi LKSA • Membangun jejaring sosial dengan stakeholder (Dunia Usaha dan institusi lainnya) guna peningkatan ketranpilan dan pendapatan LKSA • Membangun jejaring dengan perguruan tinggi untuk peningkatan kwalitas pendidikan anak. • Menjaring orang tua asuh pasca pelayanan panti
PENTINGNYA KEKUATAN KOLEKTIF DALAM PROSES PELAYANAN & REHABSOS Partnerships, Networking, Fund-Raising LEMBAGA Rujukan PELAYANAN & KESOS (Pemerintah & REHABSOS Swasta) 16 Sasaran PM PM Keluarga Kelompok Masyarakat PM BERFUNGSI SOSIAL
- Fita rahmawati
- Indikator mutu rawat jalan
- Manajemen mutu rumah sakit
- Contoh kasus pelayanan prima di rumah sakit
- Hpk dalam akreditasi rumah sakit
- Good clinical governance adalah
- Implementasi pengelolaan sirs di indonesia
- Rumah sakit internasional di indonesia
- Rumah sakit muhammadiyah bandung
- Contoh kasus quality assurance di rumah sakit
- Standar program nasional 5
- Erd rumah sakit
- Contoh pengelolaan logistik di rumah sakit
- Pkpo
- Poster pelayanan informasi obat
- Mfk akreditasi rumah sakit
- Laporan pkl 3 rekam medis