MOTIVASI GIZI PADA PASIEN STUDI KASUS Pertemuan 9

  • Slides: 8
Download presentation
MOTIVASI GIZI PADA PASIEN (STUDI KASUS) Pertemuan 9 Laras Sitoayu, S. Gz. , MKM

MOTIVASI GIZI PADA PASIEN (STUDI KASUS) Pertemuan 9 Laras Sitoayu, S. Gz. , MKM Rachmanida Nuzrina, S. Gz, M. Gizi Anugrah Novianti, S. Gz. , M. Gizi Program Studi Ilmu Gizi FIKES- Universitas Esa Unggul 2017

Kasus 1 Tak banyak orang yang mampu tetap berpikir positif kala sakit, kebanyakan orang

Kasus 1 Tak banyak orang yang mampu tetap berpikir positif kala sakit, kebanyakan orang berburuk sangka kepada Tuhan. Sakit memang ujian cinta dari Tuhan. Bersabar adalah cara membuktikannya. Saat sakit mendera, bukan berarti Lien tidak pernah mengalami putus asa. Usianya 25 tahun saat vonis dokter menyeretnya rutin ke rumah sakit dua kali dalam seminggu untuk menjalani cuci darah seumur hidup. Lien memiliki mimpi-mimpi indah pada usia tersebut: menjadi pribadi salehah, pekerjaan yang berkah, dan tentu pernikahan seperti yang diimpikan orang seusianya, namun penyakit gagal ginjal stadium lima yang divoniskan kepadanya membuatnya berubah.

Lien menjadi pemurung, lusuh, bergantung pada orang lain, dan mengubur mimpi-mimpinya. Ginjal merupakan salah

Lien menjadi pemurung, lusuh, bergantung pada orang lain, dan mengubur mimpi-mimpinya. Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh yang memiliki fungsi begitu kompleks. Kegagalan fungsi ginjal membuat tubuh Lien tak mampu menjalankan beberapa fungsi vitalnya. Itu menyebabkan Lien mengalami berbagai komplikasi. Bengkak jantung, infeksi lambung, paru-paru dan jantung terendam air, juga hepatitis C. Rambut rontok, kulit pucat pasi, legam, kering, dan bersisik menjadi khas wujud fisik Lien. Jantung berdebar, sesak napas, mual, muntah, diare, pegal linu, gatal letih, dan lesu menjadi rutinitas yang dirasakan Lien. Beberapa makanan yang ditawarkan tidak disentuh sama sekali. Berat badan sudah tentu menurun terus menerus. Lien juga menjadi mudah marah, cepat tersinggung, mudah curiga, kerap menangis, berhenti berharap, dan tak mau berdoa karena menganggap Tuhan bersikap tak adil kepadanya. Lien ini pasien anda, dirujuk oleh dokter untuk konsultasi gizi, motivasi apa yang anda berikan dalam jangka pendek, menengah dan panjang, tulislah secara rinci planning and actionnya (dikaitkan dengan tujuan asuhan gizinya).

Kasus 2 Tangis Fatimah terdengar nyaring dari Bangsal Melati, RSUD Wonosari, Gunungkidul, DIY. Bayi

Kasus 2 Tangis Fatimah terdengar nyaring dari Bangsal Melati, RSUD Wonosari, Gunungkidul, DIY. Bayi yang lahir pada 19 Mei 2017 ini kondisinya kurus. Tangis Fatimah baru berhenti saat ibundanya, Indri Mutoharoh (38) datang dan memberinya ASI. Fatimah adalah putri ke 8 pasangan Eko Suharno (38) dan Indri yang merupakan warga Padukuhan Creno, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari ini didiagnosa menderita gizi buruk. Fatimah sudah sejak empat hari yang lalu dirawat di RSUD Wonosari. Fatimah lahir saat dalam perjalanan ke rumah sakit di Klaten. Rumah Indri yang berada di perbatasan Gunungkidul dengan Klaten ini membuat jarak rumah sakit di Klaten lebih dekat dibandingkan harus menuju ke RSUD Wonosari. Usai lahir, Fatimah pun dibawa pulang ke rumah. Saat di rumah ini kondisi Fatimah terus menurun. Bobot tubuhnya pun menyusut. Waktu lahir beratnya 2, 2 kilogram. Sekarang beratnya hanya 1, 7 kilogram. Minum ASI nya sedikit.

Kondisi gizi buruk Fatimah ini didorong oleh kondisi keluarga Eko dan Indri yang tergolong

Kondisi gizi buruk Fatimah ini didorong oleh kondisi keluarga Eko dan Indri yang tergolong kurang mampu. Eko bekerja sebagai buruh serabutan sedangkan Indri menjadi ibu rumah tangga yang mengurus 7 orang anak. Satu orang anak Eko dan Indri sudah merantau dan bekerja di Bekasi seusai lulus SMP, sedangkan anaknya yang lain semua masih duduk di bangku sekolah. Kasus gizi buruk yang menimpa pasien Fatimah tidak lepas dari riwayat orangtua. Ibu si anak juga diketahui berisiko tinggi terhadap kesehatan, karena jarak kehamilan ke delapan anaknya pendek. Sejak masuk RS, Fatimah perlu asuhan gizi yang baik. Terutama sang ibu, tentunya membutuhkan motivasi yang benar-benar realistis yang nantinya bias diterapkan dikehidupan sehari-hari meskipun dengan keterbatasan. Bila ternyata Fatimah ini adalah pasien anda, motivasi apa yang anda berikan baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang (tentunya berkaitan dengan tujuan asuhan gizi yang anda berikan).

Kasus 3 Jen (35 tahun) berbobot sekitar 139 kg. Ibu satu anak ini punya

Kasus 3 Jen (35 tahun) berbobot sekitar 139 kg. Ibu satu anak ini punya pengalaman buruk. Mantan suaminya Andy sering mengejeknya dengan sebutan "sapi gendut". Diejek seperti itu, terang saja Jen sakit hati. "Andy sering mempermalukanku dan membuatku malu karena bobot tubuhku. Semakin sering ia menghinaku, semakin sering aku menjadikan makanan sebagai pelarian. Titik baliknya adalah ketika ia menyebutku 'sapi gendut' setelah aku memberitahunya kalau kata-katanya membuatku sakit hati, “. Dan aku meminta untuk cerai. Jen makin tidak terkontrol, menjadikan makanan sebagai pelarian karena stres jadi ibu tunggal (single mom). Dia sering makan malam di sofa menikmati aneka makanan berminyak dan minuman soda. Dua tahun kemudian, tubuhnya makin gemuk dan berbobot 142 kg.

Januari lalu, Jen bergabung di kelompok Slimming World setempat. Empat bulan pertama menjalani pola

Januari lalu, Jen bergabung di kelompok Slimming World setempat. Empat bulan pertama menjalani pola makan sehat, Jen turun 29 kg. Dia juga berhenti menjadikan krim custard dan soda sebagai camilan dan menggantinya dengan yogurt bebas lemak dan buah-buahan. Di awal-awal perjuangan dietnya ia masih bertemu mantan suami sesekali karena urusan anak, namun Jen masih saja dicibir dan disudutkan Andy. “Kamu nggak kelihatan kurusan sama sekali, apakah bobot pergelangan kakimu yang turun? ’’ Ketika aku mengutarakan rasa sakit hatiku, dia bilang, “Semua itu hanya khayalanmu saja, dasar sapi gendut”. Detik itulah aku berhenti diet, dan kembali menjadi Jen yang dulu. Dua bulan lalu Jen bertemu dengan seorang kawan lama, laki-laki dan single. Hans namanya. Jen trauma menjalin hubungan lebih jauh lagi, namun Hans mensuport Jen untuk bertemu ahli gizi. Jika Jen mempercayai anda sebagai ahli gizinya, motivasi apa yang anda berikan dalam jangka pendek, menengah dan panjang (kaitkan dengan tujuan asuhan gizi).

Terima Kasih

Terima Kasih