LATIHAN 1 Latihan mengidentifikasi perbedaan antara perilaku motivasi
LATIHAN 1 Latihan mengidentifikasi perbedaan antara perilaku, motivasi dan pengetahuan
1. Saya menyusun progress report setiap bulan, dan medistribusikannya ke semua anggota kelompok kerja. 2. Sbg seorang insinyur Sipil, saya harus menghitung besarnya tekanan di setiap titik konstruksi jembatan yg saya buat. Hal ini membutuhkan pemahaman tentang fisika dan integral kalkulus. 3. Saya menikmati kerja di Kantor Pusat Universitas, krn memberi kesempatan bg saya utk berbicara pd calon mahasiswa yg memiliki latar belakang berbeda 2 dan membantu mereka menyusun rencana studi
4. Saya harus sll up to date dg segala prosedur medis yg berlaku di dunia kedokteran. Untuk itu saya harus secara aktif mencari dan membaca jurnal 2 kedokteran serta menghadiri seminar 2 yg disponsori oleh IDI. 5. Saya harus memahami kode 2 bangunan, karena org 2 yg menelepon sering menanyakan formulir mana yg hrs mereka isi jika mereka ingin minta service pipa, listrik atau konstruksi yg mereka perlukan utk bangunan mereka. 6. Saya menindaklanjuti semua pekerjaan anak buah saya. Saya bertemu dg mereka minimal seminggu sekali utk mencek bgmn keadaannya. Saya mempunyai kebijakan pintu terbuka bg siapa saja yg ingin bertanya. 7. Saya melakukan presentasi lisan minimal 3 kali dalam sebulan, satu di depan Dewan Direksi, satu di depan organisasi luar seperti Kadin, dan satu lagi di divisi 2 di
LATIHAN 2 Latihan mengklasifikasi kompetensi Gunakan definisi kompetensi dari Spencer & Spencer
1. Selama masa awal pertumbuhan organisasi, diasumsikan bahwa 10. 000 kasus dpt ditangani dg cara yg sama dg 300 kasus yg telah selesai. Saya mempertanyakannya pd teman 2 di perusahaan lain yg memiliki kasus dlm jumlah yg lbh besar, selanjutnya saya membandingkan prosedur yg mereka lakukan dg prosedur yg ada pd kami. Saya putuskan bhwa prosedur yg kami lakukan tdk dapat diterapkan secara efektif pd kasus 2 dlm jumlah besar. 2. Sebagian waktu terbesar saya dihabiskan utk mengkoordinasikan aktivitas 2 org 2 yg terlibat dlm proyek yg sdg berjalan, bila diperlukan merubah jadwal dan memastikan bahwa pekerjaan selesai tepat waktu.
3. Departemen saya punya banyak karyawan yg baru pertama kali bekerja. Saya memahami kebutuhan mereka yg ingin diyakinkan bhw apa yg mereka lakukan sdh baik. Karena itu saya banyak memberi masukan mgn hasil kerja mereka dan pujian utk menambah rasa percaya diri. Hasilnya, moral kerja di departemen saya meningkat. 4. Sebenarnya tugas saya tdk susah. Saya hrs mencocokan data 2 pelanggan yg sudah melakukan pembayaran dg data 2 yg ada di tempat kami. Jika ada yg tdk sesuai, saya hanya tinggal mencatat dan melaporkannya
Saya harus secara aktif membaca buku jurnal 2 teknik atau mengikuti seminar 2 utk mengetahui perkembangan terakhir di bidang saya. Hal ini turut membantu perusahaan utk tetap menjadi yg terdepan diantara pesaing 2 lainnya. 6. Sebelum memutuskan pelamar mana yg akan diterima, saya mempertimbangkan semua kelebihan dan kekurangan org tsb dibandingkan dg yg dibutuhkan oleh pekerjaan. 7. Saya biasanya membuat prioritas utk tugas 2 yg saya kerjakan, ttp hrs sering dirubah krn perubahan Top Management kami. Saya hrs berusaha utk menyesuaikan diri dg atasan baru dan prosedur 2 baru tanpa mengabaikan 5.
LATIHAN 3 Mengenali metode/alat ukur kompetensi dan mengklasifikasi kompetensi
� Berikut ini akan disampaikan transkrip hasil panel presentasi. � Tugas Anda adalah menganalisa transkrip tsb dan tentukan apakh kompetensi tsb menunjukkan intention (I), action (A), atau Outcome (O). � Gunakan definisi kompetensi dari Spencer & Spencer. � Presentasi dilakukan oleh kandidat pegawai tetap yg saat ini msh berada dlm status masa percobaan 3 bln. Ybs akan ditempatkan pd posisi manajer audit, yg akan bertanggung jwb langsung pd managing director.
Obsv 1: Tolong jelaskan lbh detil maksud skema anda ? Prest: Begini pak, skema ini menggbrkn langkah 2 pembenahan manajemen audit di perusahaan kita. Pertama saya usulkan utk scooping trlebih dahulu, kedua konsep dasar manajemen audit, ketiga merumuskan rencana kerja yg detil dg timeframe dan objektif yg jelas, baru terakhir atau keempat merealisasikan rencana kerja tsb. (1) Obsv 1 : Saya paham langkah 2 nya, tp kenapa hrs spt itu ? Prest: Krn menurut sy ini yg terbaik, kalau yang. . . (2) Obsv 2 : Bgn mas, kalau menurut kami kenapa anda susah payah membuat langkah 1 dan 2, bknnya job description anda sdh jelas hrs membuat rencana kerja membenahi manajemen audit kita ? Prest: Ya itu betul pak, tp berdasarkan hsl pengamatan saya selama 1 bln pertama saya bekerja disini, nyata sekali kalau kita belum memiliki konsep atau arah yg jelas akan manajemen audit itu sendiri. Itulah dasar pemikiran saya. (3)
Obsv 1: Nah itu baru jelas, jd alasannya krh hsl observasi anda menyatakan kebutuhan akan hal tsb ? Begitu ya ? Obsv 2: Tp kalau itu latar belakangnya, semestinya anda paparkan dulu dong hsl pengamatan anda. Ini anda langsung menjelaskan skema usulan anda. Kami jd bingung! Prest: Wah maaf pak, kalau itu yg bapak dan ibu butuhkan, saya akan jelaskan terlebih dahulu latar belakangnya, sebelum saya lanjutkan penjelasan saya. Boleh pak, bu ? (4) Obsv 1 : Silahkan Obsv 2: Gitu dong mas. . . Prest: Hsl observasi saya menyebutkan bahwa belum
Obsv 1 : Dari mana anda bisa menyimpulkan hal tsb ? Prest: Saya turun ke lapangan mewawancarai semua staf di bagian audit, dan menganalisa semua data tertulis atau dokumen yg ada. (6) Obs 1: Dokumen apa saja yg anda pelajari? Prest: Semua dokumen yg diberikan pd saya di awal masuk plus dokumen atau form lain yg saya cari sendiri ke bbrp bagian terkait. (7) Obsv 1 : Ok krn wkt terbatas saya ingin kembali ke skema anda. Coba jelaskan lebih detil apa langkah 2 rencana anda dalam membenahi manajemen audit kita. Obsv 2: Bgmn kalau yg dijelaskan lbh dulu adalah konsep dasar yg anda usulkan, baru kemudian rencana kerjanya? Obsv 1 : Boleh juga, silahkan mas. Prest: Secara konseptual saya menetapkan visi bhw bagian audit akan mjd konsultan bukan sekedar watch dog
Obsv 2: Caranya ? Prest: Caranya dg memperluas pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan seluruh staf saya, Eeem. . . saya lupa sebelumnya saya perlu briefing mereka secara intensif ttg visi tsb, saya hrs merubah mindset mereka dulu. (9) Obs 1: he. . . cuci otak ya. . . Prest: Kurang lebih begitu pak. (10) Obsv 1 : Tapi saya blm jelas apa yg akan anda lakukan dlm mencuci otak itu. Prest: Begini pak, saya rencanakan melakukan briefing rutin setiap pagi selama 10 menit sebelum pekerjaan dimulai. Saya mencontoh rekan 2 di plant. Ini utk mengingatkan peran mereka yg baru. Kmd pertemuan rutin dilakukan per 2 minggu, di hari Jumat terakhir utk mengevaluasi pekerjaan dan merencanakan utk 2
Obsv 2: Anda ini kan berpengalaman ya, bgmn dg action anda di perusahaan sblm ini ? Ada yg mirip situasinya ? Prest: Ada pak, justru usulan saya ini saya susun berdasarkan pengalaman saya di perusahaan X. Situasinya agak mirip. Dan langkah 2 yg saya lakukan juga serupa. Soal cuci otak itu, saya lakukan juga disana. (12) Obs 2: Bagaimana hasilnya? Prest: Dalam wkt 3 bulan saya berhasil merubah mindset staf yg semula hanya merasa punya peran sebagai penyusun laporan saja, mereka mau berupaya belajar lebih banyak utk bisa memberikan saran pada user. Mereka jauh lebih bangga dg peran barunya sbg konsultan. Buat saya itu sangat
- Slides: 14