Failure Mode and Effect Analysis FMEA Pengertian 1

  • Slides: 13
Download presentation
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Pengertian (1) Failure mode and effects analysis (FMEA) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

Pengertian (1) Failure mode and effects analysis (FMEA) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menganalisa kegagalan, dikembangkan pertama kali tahun 1950 -an oleh para reliability engineers Teknik analisa dengan proses bottom – up approach Identifikasi dalam FMEA meliputi identifikasii mode kegagalan, penyebab kegagalan serta dampak kegagalan yang dituangkan dalam worksheet FMEA dapat berubah menjadi FMECA (Failure mode, effects and critically analysis) jika kekritisan dikaitkan dengan dampak dari mode kegagalan yang ditimbulkan oleh komponen

Pengertian (2) FMEA merupakan salah satu bentuk analisa kualitatif dan harus dilakukan oleh seorang

Pengertian (2) FMEA merupakan salah satu bentuk analisa kualitatif dan harus dilakukan oleh seorang designer pada tahap desain sistem, tujuannya untuk mengidentifikasi desain di area mana yang masih memerlukan perbaikan agar persyaratan keandalan dapat dipenuhi.

Prosedur FMEA (1) • • • Menunjukkan unit atau gambar sistem Mendiskripsikan fungsi komponen

Prosedur FMEA (1) • • • Menunjukkan unit atau gambar sistem Mendiskripsikan fungsi komponen yang akan dianalisa Menunjukkan mode pengoperasian komponen, Contoh: sebuah komponen mungkin memiliki lebih dari satu mode pengoperasian (normal atau standby) Identifikasi Jenis/Mode kegagalan (Failure Mode)

Prosedur FMEA (2) Identifikasi penyebab kegagalan (cause of failure) identifikasi faktor-faktor apa saja penyebab

Prosedur FMEA (2) Identifikasi penyebab kegagalan (cause of failure) identifikasi faktor-faktor apa saja penyebab kegagalan bisa digunakan diagram fish-bone • Identifikasi dampak kegagalan (effects of failure) Dapat digunakan diagram pareto • Menetapkan severity Rating (S) • atau

Prosedur FMEA (3) • Menetapkan severity Rating (S) • Menetapkan occurence rating (O)

Prosedur FMEA (3) • Menetapkan severity Rating (S) • Menetapkan occurence rating (O)

Prosedur FMEA (4) • • Menetapkan occurence rating atau Melakukan deteksi kegagalan

Prosedur FMEA (4) • • Menetapkan occurence rating atau Melakukan deteksi kegagalan

Prosedur FMEA (5) • Menetapkan Detection Rating • Menetapkan Critically Matrix

Prosedur FMEA (5) • Menetapkan Detection Rating • Menetapkan Critically Matrix

Prosedur FMEA (6) • Menetapkan Detection Rating • Menentukan nilai Risk Priority Number (RPN)

Prosedur FMEA (6) • Menetapkan Detection Rating • Menentukan nilai Risk Priority Number (RPN)

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021

Contoh 12/28/2021