ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN LANSIA Oleh Syaifurrahman Hidayat

  • Slides: 17
Download presentation
ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN LANSIA Oleh: Syaifurrahman Hidayat, S. Kep. , Ns

ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN LANSIA Oleh: Syaifurrahman Hidayat, S. Kep. , Ns

Kenapa Negara perlu UU bagi Lansia ?

Kenapa Negara perlu UU bagi Lansia ?

LANDASAN HUKUM DI INDONESIA • Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian bantuan bagi

LANDASAN HUKUM DI INDONESIA • Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian bantuan bagi Orang Jompo (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965 nomor 32 dan tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 2747). • Undang-undang Nomor 6 tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. • Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Tambahan lembaran Negara nomor 3796), sebagai pengganti undang. Undang nomor 4 tahun 1965 tentang Pemberian bantuan bagi Orang jompo

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANSIA – Hak, kewajiban, tugas dan tanggung

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANSIA – Hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan kelembagaan. – Upaya pemberdayaan. – Uaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia potensial dan tidak potensial. – Pelayanan terhadap Lanjut Usia. – Perlindungan sosial. – Bantuan sosial. – Koordinasi. – Ketentuan pidana dan sanksi administrasi.

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA 1. Keterbatasan prasarana Prasarana pelayanan terhadap Lanjut Usia yang terbatas

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA 1. Keterbatasan prasarana Prasarana pelayanan terhadap Lanjut Usia yang terbatas di tingkat masyarakat. 2. Keterbatasan sumberdaya manusia Terbatasntya kuantitas dan kualitas tenaga yang dapat memberi pelayanan serta perawatan kepada Lanjut Usia secara bermutu dan berkelanjutan mengakibatkan keterlambatan dalam mengetahui tanda-tanda dini

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA (Lanjutan) 3. Tenaga kesehatan Dokter spesialis dan dokter umum terlatih,

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA (Lanjutan) 3. Tenaga kesehatan Dokter spesialis dan dokter umum terlatih, fisioterapis, perawat terlatih. 4. Tenaga sosial Sosiolog, petugas yang mengorganisasi kegiatan (case managers), petugas sosial masyarakat, konselor.

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA (Lanjutan) 5. Ahli hukum Sarjana hokum terlatih dalam gerontology, pengacara

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA (Lanjutan) 5. Ahli hukum Sarjana hokum terlatih dalam gerontology, pengacara terlatih, jaksa penunutut umum, hakim terlatih. 6. Ahli psikolog Psikolog terlatih dalam gerontology, konselor.

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA (Lanjutan) 7. Tenaga relawan Kelompok masyarakat terlatih seperti sarjana, mahasiswa,

PERMASALAHAN PADA LANJUT USIA (Lanjutan) 7. Tenaga relawan Kelompok masyarakat terlatih seperti sarjana, mahasiswa, pramuka, pemuda, ibu rumah tangga, pengurus lembaga ketahanan masyarakat desa, Rukun Warga/RW, Rukun Tetangga/RT terlatih.

ISU HUKUM DAN ETIKA • Pelecehan dan Penelantaran (abuse and neglect) • Tindak kejahatan

ISU HUKUM DAN ETIKA • Pelecehan dan Penelantaran (abuse and neglect) • Tindak kejahatan (crime) • Pelayanan perlindungan (protective services) • Persetujuan tertulis (informed consent)

PENYEBAB TERJADINYA PELECEHAN • Beban orang yang merawat Lanjut usia tersebut sudah terlalu berat.

PENYEBAB TERJADINYA PELECEHAN • Beban orang yang merawat Lanjut usia tersebut sudah terlalu berat. • Lanjut Usia yang diasingkan oleh keluarganya. • Perlakuan salah terhadap Lanjut Usia. • Ketidaksiapan dari orang yang akan merawat Lanjut Usia. • Konflik lama di antara Lanjut Usia dengan keluarganya. • Tidak adannya dukungan masyarakat. • Adanya riwayat kekerasan dalam keluarga.

GEJALA YANAG TERLIHAT PADA PELECEHAN • Gejala fisik memar, patah tulang yang tidak jelas

GEJALA YANAG TERLIHAT PADA PELECEHAN • Gejala fisik memar, patah tulang yang tidak jelas sebabnya, higiena jelek, malnutrisi dan adanya bukti melakukan pengobatan yang tidak benar. • Kelainan perilaku berupa rasa ketakutan yang berlebihan menjadi penurut atau tergantung, menyalahkan diri • Adanya gejala psikis seperti stres, cara mengatasi suatu persoalan secara tidak benar

JENIS PELECEHAN DAN PENELANTARAN PADA LANSIA • Pelecehan fisik atau menelantarkan fisik. • Pelecehan

JENIS PELECEHAN DAN PENELANTARAN PADA LANSIA • Pelecehan fisik atau menelantarkan fisik. • Pelecehan psikis atau melalui tutur kata. • Pelanggaran hak • Pengusiran. • Pelecehan di bidang materi atau keuangan

JENIS PELAYANAN PADA LANSIA • Pelayanan medik pelayanan perorangan. • Pelayanan gawat darurat. •

JENIS PELAYANAN PADA LANSIA • Pelayanan medik pelayanan perorangan. • Pelayanan gawat darurat. • Pelayanan berupadukungan guna meningkatkan Kegiatan sehari-hari. • Pelayanan Sosial dukungan sosial. • Bantuan perumahan. • Bantuan keuangan/sembako.

PERLINDUNGAN HUKUM a. Bantuan pengacara Lanjut Usia harus cukup kompeten untuk mengambil inisiatif dalam

PERLINDUNGAN HUKUM a. Bantuan pengacara Lanjut Usia harus cukup kompeten untuk mengambil inisiatif dalam menyerahkan urusannya kepada orang lain. b. Joint Tenancy Joint tenancy merupakan suatu produk hokum yang memungkinkan Lanjut Usia lain atau seorang pengacara untuk mengurusan seorang Lanjut Usia.

PERLINDUNGAN HUKUM (Lanjutan) c Intervivos trust Pada keadaan ini seorang lanjut usia menunjuk orang

PERLINDUNGAN HUKUM (Lanjutan) c Intervivos trust Pada keadaan ini seorang lanjut usia menunjuk orang lain sebagai pewaris. d. Conservatorship Perorangan atau sebuah badan ditunjuk oleh pengadilan untuk melindungi hak milik seorang lanjut usia yang telah dianggap tdk sanggup atau inkompeten oleh keluarga

INTERVENSI • Memberikan dukungan kepada korban pelecehan. • Lanjut Usia di rumah dan panti

INTERVENSI • Memberikan dukungan kepada korban pelecehan. • Lanjut Usia di rumah dan panti Tresna Wredha berhak menolak tindakan intervensi tertentu. • Melatih keluarga untuk melaksanakan tindakan pelayanan tertentu. • Memberikan pertolongan dan pengobatan kepada orang yang melecehakan Lanjut Usia tersebut. • Mengajukan tuntutan hukum kepada orang yagn melecehakan Lanjut Usia tersebut.

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH