DASAR MANAJEMEN KEUANGAN M 4 ANALISIS RASIO KEUANGAN

  • Slides: 11
Download presentation
DASAR MANAJEMEN KEUANGAN M 4 ANALISIS RASIO KEUANGAN

DASAR MANAJEMEN KEUANGAN M 4 ANALISIS RASIO KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN Memberikan gambaran mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva,

LAPORAN KEUANGAN Memberikan gambaran mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal pada periode tertentu. Dan laporan laba rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan perkembangan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Analisa dapat dibagi dua, yaitu: 1. Intern terdiri dari pihak manajamen yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan finansial perusahaan (data tidak terbatas). 2. Ekstern terdiri dari kreditur yang bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya untuk meminjamkan atau memperpanjang masa jatuh tempo dan investor yang bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya investasi dilakukan (data terbatas).

CARA PERBANDINGAN 2 macam cara perbandingan dalam melakukan analisis rasio keuangan: 1. Membandingkan rasio-rasio

CARA PERBANDINGAN 2 macam cara perbandingan dalam melakukan analisis rasio keuangan: 1. Membandingkan rasio-rasio sekarang dengan rasio dari periode-periode sebelumnya. Hal ini untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya. 2. Membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan rasio perusahaan lain yang sejenis. Hal ini untuk mengetahui perusahaan tersebut berada di atas atau pada atau justru di bawah rata-rata industri.

MACAM-MACAM RASIO Likuiditas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.

MACAM-MACAM RASIO Likuiditas, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. 1. Current ratio = (Aktiva Lancar / Hutang Lancar) x 100% Makin tinggi current ratio maka makin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Cash ratio = ((Kas + Efek) / Hutang Lancar) x 100% 3. Quick ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar) x 100% 4. Working capital to total assets ratio = ((Aktiva Lancar – Hutang Lancar) / Total Aktiva) x 100%

MACAM-MACAM RASIO Leverage (solvabilitas), yaitu menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. 1.

MACAM-MACAM RASIO Leverage (solvabilitas), yaitu menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. 1. Debt ratio = (Total Hutang / Total Aktiva) x 100% Makin tinggi rasio semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta keuntungan yang semakin tinggi. 2. Debt to equity ratio = (Total Hutang / Total Modal Sendiri) x 100% 3. Time interest earned ratio = (EBIT / Biaya bunga) Untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga.

MACAM-MACAM RASIO Aktivitas, yaitu untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber

MACAM-MACAM RASIO Aktivitas, yaitu untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. 1. Average collection period = (Piutang / Penjualan Kredit) x 360 hari Makin tinggi periode perputaran piutang maka makin bebas kebijakan kredit yang ditetapkan. 2. Receivable turnover = (Penjualan kredit / Piutang) 3. Total assets turnover = (Penjualan / Total Aktiva) Menunjukkan bagaimana aktivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk mendapatkan laba. 4. Inventory turnover = (HPP / Rata-rata Persediaan) Makin tinggi makin efisien tapi terlalu tinggi tidak baik. 5. Average day’s inventory = (Rata-rata Persediaan / HPP) x 360 hari Untuk mengetahui periode rata-rata persediaan berada di gudang berapa hari.

MACAM-MACAM RASIO Profitabilitas (rentabilitas), yaitu untuk mengukur kemampuan memperoleh laba dari penjualan, aktiva maupun

MACAM-MACAM RASIO Profitabilitas (rentabilitas), yaitu untuk mengukur kemampuan memperoleh laba dari penjualan, aktiva maupun modal. 1. Gross profit margin = ((Penjualan – HPP) / Penjualan) x 100% 2. Net profit margin = (EAT / Penjualan) x 100% 3. Return on investment = (EAT / Total Aktiva) x 100% 4. Return on equity = (EAT / Modal Sendiri) x 100% 5. Earning Power = (EBIT / Total Aktiva) x 100%

MARKET VALUE ADDED (MVA) Adalah pendekatan alternatif sebagai ukuran profitabilitas yang dapat mengukur kinerja

MARKET VALUE ADDED (MVA) Adalah pendekatan alternatif sebagai ukuran profitabilitas yang dapat mengukur kinerja manajerial dalam suatu periode tertentu. MVA mengukur kinerja manajerial semenjak perusahaan berdiri. MVA = nilai pasar ekuitas – modal ekuitas yang diinvestasikan Atau MVA = (lembar saham yang beredar x harga saham) – total ekuitas saham biasa

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Adalah pendekatan alternatif sebagai ukuran profitabilitas yang dapat mengukur kinerja

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Adalah pendekatan alternatif sebagai ukuran profitabilitas yang dapat mengukur kinerja manajerial dalam suatu periode tertentu. EVA mengukur kinerja manajerial dalam suatu tahun tertentu EVA = laba operasi setelah pajak – biaya modal setelah pajak Atau EVA = ((EBIT (1 -T) – (total modal x persentase biaya modal setelah pajak)

MVA dan EVA Example: 1. PT. UG pada tahun 2008 yang berdiri 2 tahun

MVA dan EVA Example: 1. PT. UG pada tahun 2008 yang berdiri 2 tahun yang lalu memiliki 70. 000 lembar saham yang beredar dengan harga pasar Rp. 1000 / lembar. Sementara nilai yang ada di neraca adalah sebesar Rp. 35. 000. Berapa nilai kekayaan PT. UG semenjak berdiri? 2. PT. UG pada tahun 2009 memiliki modal Rp. 35. 000. laba bersih sebelum bunga dan pajak Rp. 15. 000. tarif pajak 40% dan biaya modal setelah pajak 25%. Berapa nilai kekayaan PT. UG pada tahun 2009?