ASPEK MEDIKOLEGAL RUJUKAN dr Mohammad Tegar Indrayana Sp
- Slides: 23
ASPEK MEDIKOLEGAL RUJUKAN dr. Mohammad Tegar Indrayana, Sp. FM Fakultas Kedokteran Universitas Riau
URGENSI RUJUKAN
• Layanan kedokteran adalah suatu sistem yang kompleks dengan sifat hubungan antar komponen yang ketat (Complex and tightly coupled) • Sistem kompleks: spesialisasi dan interpendensi • PRONE TO ACCIDENT Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. To err is human, building a sfaer health system. Washingtong DC: National Academy Press, 2000
ISU PERMASALAHAN RUJUKAN • Apakah “merujuk” tanda tidak KOMPETEN-nya seorang dokter? • Adakah konsekuensi secara etik, disiplin maupun hukum apabila seorang dokter enggan melakukan tindakan rujukan? • Sebatas apa informasi medis dapat dirilis ke pihak ketiga saat merujuk pasien?
APAKAH “MERUJUK” TANDA TIDAK KOMPETEN-NYA SEORANG DOKTER?
INSTITUSI PENDIDIKAN KEDOKTERAN SKDI 2012
AREA KOMPETENSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Profesionalitas yang luhur Mawas diri dan pengembangan diri Komunikasi efektif Pengelolaan informasi Landasan ilmiah ilmu kedokteran Keterampilan klinis Pengelolaan masalah kesehatan
SISTEMATIKA KEMAMPUAN • Tingkat kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan • Tingkat kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk • Tingkat kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal dan merujuk • Tingkat kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
ADAKAH KONSEKUENSI SECARA ETIK, DISIPLIN MAUPUN HUKUM APABILA SEORANG DOKTER ENGGAN MELAKUKAN TINDAKAN RUJUKAN?
PASAL 14: KONSUL DAN RUJUKAN “Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan atau demi kebaikan terbaik pasien, atas persetujuan pasien/keluarganya, ia wajib berkonsultasi/merujuk pasien kepada dokter lain yang mempunyai keahlian untuk itu”
• KONSULTASI: Upaya meminta pendapat, saran dan nasehat dari dokter lain. • MERUJUK: Upaya menyerahkan pasien kepada dokter lain ( secara vertikal atau horizontal) TUJUAN: MENGHINDARI KEMUNGKINAN KESALAHAN DALAM DIAGNOSIS, PENGOBATAN MAUPUN PELAYANAN MEDIS YANG DAPAT MERUGIKAN PASIEN
DAMPAK JIKA SEORANG DOKTER ENGGAN MERUJUK DAMAGE (CEDERA ATAU KEMATIAN) DIRECT CAUSAL RELATIONSHIP (TIDAK MERUJUK) KELALAIAN MEDIS
BENTUK-BENTUK KELALAIAN 1. MALFEASANCE: melakukan tindakan melanggar hukum 2. MISFEASANCE: melakukan pilihan tindakan yang tepat namun dilakukan dengan tidak tepat (improper performance) 3. NONFEASANCE: tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya
PENUNTUTAN GANTI RUGI UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN HUKUM PERDATA (BW) • • Pasal 58 Ayat (1) : Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan Dalam pelayanan kesehatan. • Pasal 1234 BW yang merupakan ketentuan umum yang memberikan dasar hukum ganti rugi yang diakibatkan karena “Wanprestasi” Tidak terpenuhi nya prestasi sesuai yang dijanjikan sebagai akibat kurang hati-hati dan cermat dalam mengupayakan kesehatan. Pasal 1365 Karena perbuatan melanggar Hukum (Onrechtmatige Daad)
SEBATAS APA INFORMASI MEDIS DAPAT DIRILIS KE PIHAK KETIGA SAAT MERUJUK PASIEN?
- Jenis luka forensik
- Berikut termasuk kejahatan ngenosida yaitu.......
- Medikolegal
- Aspek manusia dalam imk
- Aspek evaluasi kurikulum
- Aspek-aspek dalam evaluasi proyek
- Ruang lingkup perencanaan usaha
- Aspek-aspek pengelolaan administrasi kepegawaian
- Aspek-aspek sanitasi
- Economics v finance
- Aspek-aspek studi kelayakan proyek
- Empat langkah pokok dalam ptk
- Kata pangkal ayat
- Aspek-aspek perkembangan individu
- Knowing how you think
- Analisislah aspek kebahasaan teks laporan tersebut
- Berikut ini aspek-aspek dari penalaran induktif
- Aspek aspek pengembangan kurikulum
- Manajemen pembangunan proyek adalah
- Aspek maksud
- Kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi artinya
- Maha teguh dan tegar asmaul husna
- Dinamika rotasi
- Tentukan tegangan tali pengikat beban di bawah