Asmaul Husna Ayo Ngaji Tadabur Dalil 7 Asmaul
Asma’ul Husna Ayo Ngaji Tadabur Dalil 7 Asmaul Husna Rian Hidayat, S. Pd. I Pengertia n Penerapa n
Tentang Pembicara • • • Rian Hidayat, S. Pd. I Guru SMP-SMA Semesta Semarang Hobi: Membaca dan Menulis FB: Rian Hidayat Abi IG: @rianhidayatabi Twitter: @rianhidayatabi
Ayo Ngaji
Tadabur
Asma’ul Husna
Pengertian Asma’ul Husna Secara bahasa: Nama-nama yang indah dan baik Secara istilah: Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki Allah, sebagai bukti keagungan-Nya. . ﺍ ﺍ ﺍ ﻳ ﺍﺍ ﺍ ﻻ ﺍﺍ “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil dan mencintai yang ganjil, barangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga. ” (HR. Ibnu Majah) “Dari Abu Hurairah r. a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari)
Dalil Naqli Asma’ul Husna • “Dan Allah Swt. memiliki Asmā’ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. ” (QS. Al-A’rāf [7]: 180) “Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik”. (QS. Thaha: 8)
Al-Hasib Al-Hakim Al-Karim Al-Mu’min Al-Wakil Allah Al-Matin Al. Ghaffar Al-Akhir Al-’Adl Al-Jaami’
arti Penjelasan 1. AL-KARIM dalil arti Penjelasan Ulama (MAHA MULIA) Allah Swt. Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya “Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah? ” (QS. al-Infitār: 6) Menurut imam al-Ghazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau perantara.
Menebarkan kebaikan di manapun berada sehingga keberadaan seorang muslim mendatangkan manfaat bagi siapa saja IMPLEMENTASI AL-KARIM Bersikap pemaaf dan lapang dada kepada siapa saja yang sudah berbuat zalim kepadanya Senantiasa menunaikan amanah yang diberikan kepadanya, juga selalu menepati janji yang diucapkan. Mencintai Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya
(Maha Memberi Keamanan dan Maha Tepercaya) ﺍﻟﻤﺆﻤﻦ Allah Maha memberi keamanan dan Maha terpercaya dalam menepati janji-Nya (memberi ganjaran terhadap yang taat dan menghukum terhadap pelaku maksiat) 2. ALMU’MIN Mengamalkan dan meneladani al-Mu’min, artinya bahwa seorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw. bersabda: “Demi Allah tidak beriman. Para sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw. ? ’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya. ’” (H. R. Bukhari dan
Memberikan rasa aman kepada siapapun baik dari lisannya ataupun dari tindakan yang dapat merugikan orang lain IMPLEMENTASI AL-MUKMIN Tumbuhnya sikap optimis, tegar menghadapi berbagai cobaan, karena Allah Swt. Telah memberi ketenangan dan jaminan kepada setiap mukmin; Berpartisipasi aktif menjaga keamanan lingkungan sekolah dan masyarakat Mentaati rambu lalulintas dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan diri sendiri dan orang lain saat berkendara di jalan umum
3. Al-Wakil (Maha Pemelihara) Allah Swt. yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. “Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha PEMELIHARA atas segala sesuatu. ” (Q. S. az-Zumar [39]: 62)
Senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan mohon penjagaan-Nya di dalam agama, dunia dan akhirat. Berdoa kepada Allah Swt. agar tetap terjaga dari kejahatan yang ditimbulkan manusia dan menjaga diri agar tidak berbuat jahat kepada manusia Memiliki kepedulian terhadap urusan saudara yang seiman di manapun berada. IMPLEMENTASI AL-WAKIL Menjaga segala hal yang diamanahkan kepada diri terkait urusan kemanusian dengan penuh keikhlasan dan semangat. Mengerahkan segala kekuatan yang sudah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya untuk berkhidmat kepada umat dan memberi manfaat kepada mereka Menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah Swt. Semata setelah berikhtiar agar tidak berputus asa ketika keinginannya tidak terpenuhi atau tidak sombong ketika keinginannya tercapai.
4. Al-Matin (Maha Kokoh) Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekokohan-Nya. Kekokohan dalam prinsip sifat-Nya. Allah Swt. juga Mahakokoh dalam kekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. “Sungguh Allah Swt. , Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi SANGAT KOKOH. ” (QS. ażŻariyāt [51]: 58)
Memiliki tekad yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia Hanya berpegang teguh kepada tali agama Allah Swt. dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya berpaling IMPLEMENTASI AL-MATIN Berusahalah sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa nafsu yang terdapat dalam diri sehingga seorang muslim tetap berada di jalan yang benar Memiliki prinsip dan pendirian yang kokoh untuk menyebarkan Islam yang memberikan rahmat kepada segenap alam (Islam Rahmatan Lil’alamin)
5. Al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan) Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki. Nya dan di mana pun Allah Swt. berkehendak “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau MENGUMPULKAN manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi janji. ”(Q. S. Ali Imrān [3]: 9).
Kuatkanlah semangat persatuan agar tidak mudah dipecah belah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab IMPLEMENTASI AL-JAAMII Tumbuhkan sikap ukhuwwah islamiyah di antara sesama umat Islam tanpa melihat ras, etnis, bahkan negara Kembangkan sikap toleran terhadap perbedaan antara sesama umat Islam selama perbedaan tersebut bukan masalah ushul (pokok). Mengajak umat Islam untuk senantiasa taat kepada Allah Swt. , Rasul, dan ulil amri selama perintah ulil amri tersebut tidak melanggar aturan agama
6. Al-’Adlu (Mahaadil) ﺍﻟﻌﺪﻝ Mahaadil, sangat sempurna keadilan-Nya dan tidak terbatas, keadilan manusia terbatas (kadang khilaf, salah, condong terhadap sesuatu yang dicintainya dan lain-lain). “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’ān), sebagai kalimat yang BENAR DAN ADIL. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat- Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ” (QS. al- An’ām [6]: 115).
Memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang dalam pergaulan sehari-hari IMPLEMENTASI AL-’ADL Menetapkan hukum yang sama kepada siapa saja yang bersalah, tidak menerapkan seperti yang dikatakan pepatah “tumpul ke atas tajam ke bawah” Hendaknya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga tidak menimbulkan masalah Jadilah bagian dari solusi bukan bagian dari masalah untuk mendapat ketenangan dan kedamaian dalam hidup Tidak melakukan keberpihakan ketika menjadi seseorang yang dipercaya untuk memutuskan suatu perkara atau sesuatu yang lainnya Bersikap sportif dengan berani mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.
7. Al-Akhir (Maha Akhir) Allah Swt. Mahakekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya. “Dialah Yang Awal dan AKHIR Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu “. (Q. S. Al-Hadid [57]: 3).
Menjadikan Allah Swt. sebagai tujuan peribadatan seorang hamba IMPLEMENTASI AL-AKHIR Meyakini sepenuh hati bahwa yang kekal abadi hanya Allah Swt. semata. Oleh karena itu, seluruh sandaran hidup, tempat bergantung, tempat memohon hanya kepada Allah Yang Maha Hidup; Menyadari bahwa kematian pasti akan datang sehingga senantiasa termotivasi untuk selalu beramal saleh
Al-Karim KESIMPLAN A H Maha Mulia Al-Mu’min Maha Memberi Keamanan Al-Wakil Maha Pemelihara Al-Matin Maha Kokoh Al-Jami’ Maha Mengumpulkan Al-’Adl Al-Akhir Maha Adil Maha Akhir
Fungsi Iman Kepada Allah • Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang menimpa dirinya karena orang yang beriman akan ditolong Allah. • Hati menjadi tenang, tidak gelisah. • Dapat mendatangkan keuntungan. Karena orang yang tidak beriman akan selalu berada dlam kerugian. • Sebagai pengendali perilaku yang dilarang Allah. • Untuk mendorong seseorang dalam beribadah kepada Allah. • Sebagai penyesuai diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah lemah dan tidak berkekuatan jika dibandingkan dengan Allah.
Asma’ul Husna Penerapan Dalam Kehidupan
mempelajari dan mengkajinya sehingga memiliki pengetahuan tentang Asmaulhusna. Dari sini kita mampu untuk mengenal Allah Swt mengusahakan dengan sekuat tenaga untuk menghafal asma-asma Allah Swt. yang terdapat dalam Asmaulhusna. IMPLEMENTASI AL-’ADL menjadikan lafaz-lafaz Asmaulhusna sebagai bagian mengingat Allah Swt. dalam bentuk zikir setelah melakukan salat fardu dan bagian dari bacaan doa yang dilantukan seorang muslim. menghafal ayat-ayat yang berkaitan dengan Asmaulhusna dan menjadikan hafalan tersebut sebagai bacaan ketika melaksanakan salat menerapkan perilaku akhlakulkarimah dengan meneladani asma-asma Allah yang terdapat dalam Asmaulhusna
Contoh: Ar-Rahman (Maha Penyayang) Waktu MPLS di sekolah, siswa baru sangat mengagumi perilaku Muhammad, salah seorang anggota OSIS. Hampir semua siswa di sekolah itu menyukainya. Muhamamd adalah siswa yang senantiasa patuh dan hormat terhadap guru, menghargai sesama serta menyayangi adik-adik kelasnya seperti terhadap adik sendiri. Intinya Muhammad adalah siswa yang penyayang, dan ini berarti bersikap sesuai dengan sifat Ar Rahman
Al-Hadi (Maha Pemberi Petunjuk) Bersikap sesuai dengan sifat Allah Al -Hâdî (Yang Maha Memberi Petunjuk) berarti kita tidak boleh pelit dalam membagi pengetahuan. Meneladani sifat Allah Al-Hâdî juga berarti bahwa kita harus selalu kooperatif (terbuka untuk bekerjasama) dengan orang lain.
Membuat Kisah Pendek Ar-Rahman: Maha Pengasih (kasih Allah pada makhluk. Nya, kasih ibu pada anaknya, sayang anak pada ibunya, kasih kakak pada adiknya, kebaikan kepada tetangga dan sesama, dsb) Al-Hadi: Maha Pemberi Petunjuk (Hidayah Allah untuk makhluk-Nya, kisah muallaf masuk Islam, pendosa yang bertaubat, dsb) As-Salam: Maha Sejahtera (Karunia Allah untuk makhluk. Nya, kisah para pencari rizki, orang kaya dan miskin dari segi harta, rezeki Allah yang melimpah di alam, kisah
Tebak Asma Allah
Al-Karim 1 ? Al-Wakil 2 ?
Al-Jami’ 3 ? Al-Akhir 4 ?
Al-Mukmin 5 ? Al-Matin 6 ?
Al-’Adl 7 ?
Sekarang Mari Kita Balik
Maha Memberi Keamanan 1 ? Maha Mengumpulk an 2 ?
Maha Mulia 3 ? Maha Kokoh 4 ?
Maha Akhir 5 ? Maha Pemelihara 6 ?
Maha Adil 7 ?
SEKIAN. . . SEMOGA BERMANFAAT. AAMIIN TERIMA KASIH SYUKRON JAZILAN
- Slides: 40