ASKEP GANGGUAN MENSTRUASI Pertemuan 12 Ety Nurhayati S

  • Slides: 22
Download presentation
ASKEP GANGGUAN MENSTRUASI Pertemuan 12 Ety Nurhayati, S. Kp. , M. Kep. , Ns.

ASKEP GANGGUAN MENSTRUASI Pertemuan 12 Ety Nurhayati, S. Kp. , M. Kep. , Ns. Sp. Kep. Mat Prodi Keperawatan. Fakultas ilmu-ilmu Kesehatan

PENGERTIAN Gangguan menstruasi adalah masalah yang umum terjadi pada masa remaja. Gangguan ini dapat

PENGERTIAN Gangguan menstruasi adalah masalah yang umum terjadi pada masa remaja. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa cemas yang signifikan pada pasien maupun keluarganya. Faktor fisik dan psikologis berperan pada masalah ini (Chandran, 2008).

GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI 1. Amenorea 2. Disminorea 3. endometriosis

GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI 1. Amenorea 2. Disminorea 3. endometriosis

amenorea Amenorrhea adalah suatu keadaan tidak adanya haid, selama 3 bulan atau lebih. Amenorrhea

amenorea Amenorrhea adalah suatu keadaan tidak adanya haid, selama 3 bulan atau lebih. Amenorrhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal (norwitz 2008)

Etiologi Benson (2009) menyebutkan ada 3 penyebab amenore sekunder yaitu : 1. Disfungsi ovarium

Etiologi Benson (2009) menyebutkan ada 3 penyebab amenore sekunder yaitu : 1. Disfungsi ovarium 2. Gagal ovarium 3. Penyebab sistematik.

Tanda dan gejala 1. Tidak terjadi haid 2. Produksi hormon estrogen dan progesteron menurun.

Tanda dan gejala 1. Tidak terjadi haid 2. Produksi hormon estrogen dan progesteron menurun. 3. Nyeri kepala 4. Badan lemah

patofisiologi Disfungsi hipofise. Terjadi gangguan pada hipofise anterior, gangguan dapat berupa tumor yang bersifat

patofisiologi Disfungsi hipofise. Terjadi gangguan pada hipofise anterior, gangguan dapat berupa tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan). Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti serotonin yang dapat menghambat pelepasan gonadrotropin. Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ). Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.

Disminorea Dismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul

Disminorea Dismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Nyeri dapat bersifat kolik atau terus menerus. Dismenore timbul akibat kontraksi disritmik lapisan miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah, daerah bokong dan sisi medial paha (Badziad, 2010)

Klasifikasi Dismenorea Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan yang

Klasifikasi Dismenorea Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan yang dapat diamati. Menurut ( Calis, 2011). Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi 2, 1. dismenore spasmodik 2. dismenore kongestif

patofisiologi Dismenore terjadi pada saat fase pramenstruasi (sekresi). Pada fase ini terjadi peningkatan hormon

patofisiologi Dismenore terjadi pada saat fase pramenstruasi (sekresi). Pada fase ini terjadi peningkatan hormon prolaktin dan hormon estrogen. Sesuai de ngan sifatnya, prolaktin dapat meningkatkan kontraksi uterus. Hormon yang juga terlibat dalam dismenore adalah horm on prostaglandin. Prostaglandin sangat terkait dengan infertilitas pada wanita, dismenore, hipertensi, preeklamsi-eklamsi, dan syok anafilaktik. Pada fase menstruasi prostaglandin meningkatkan respon miometrial yang menstimulasi hormon oksitosin. Dan hormon oksitosin ini juga mempunyai sifat meningkatkan kontraksi uterus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dismenore sebagian besar akibat kontraksi uterus (Manuaba, 2006).

Faktor penyebab dan faktor resiko Menurut Manuaba (2001) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

Faktor penyebab dan faktor resiko Menurut Manuaba (2001) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dismenore antara lain: 1. Faktor kejiwaan 2. Faktor konstitusi 3. Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis 4. Faktor Endokrin 5. Faktor Alergi

endometriosis Endometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar

endometriosis Endometriosis adalah satu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-kelenjar dan stroma, terdapat di miometrium ataupun di luar uterus. (Wiknjosastro, 2007: 314).

Klasifikasi Endometriosis Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Endometriosis

Klasifikasi Endometriosis Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Endometriosis genetalia interna 2. Endometriosis eksterna 3. Endometriosis genetalia eksterna

Etiologi Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya endometriosis (MASJOER, 2011: 381), seperti : •

Etiologi Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya endometriosis (MASJOER, 2011: 381), seperti : • Teori implantasi yaitu implantasi sel endometrium akibat regurgitasi transtuba pada saat menstruasi. • Teori metaplasia, yaitu metaplasia sela multipotensial menjadi endometrium, namun teori ini tidak didukung bukti klinis maupun eksperimen. • Teori induksi, yaitu kelanjutan teori metaplasia dimana faktor biokimia indogen menginduksi perkembangan sel peritoneal yang tidak diperesiansi menjad jaringan endometrium (Mansjoer, 2011: 381).

Tanda-Tanda dan Gejala: • Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul progresif. •

Tanda-Tanda dan Gejala: • Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul progresif. • Disminorea (nyeri hebat di perut bagian bawah saat haid yang menganggu aktifitas). • Dispareunea (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan karena adanya endometriosis di kavum douglas. • Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat menstruasi. Disebabkan karena adanya endometriosis pada dinding rektosigmoid. • Poli dan hipermenorea (siklus lebih pendek dari normal < 21 hari, darah lebih banyak atau lama dari normal lebih dari 7 hari).

komplikasi • Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat kolom atau ureter.

komplikasi • Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat kolom atau ureter. • Torsi ovarim atau ruptur ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma. • Catamenial seizure atau pneumotoraks karena eksisi endometriosis. • Masjoer (2011

Penatalaksaan keperawatan Disminorea 1. Latihan a. Latihan moderat, seperti berjalan atau berenang b. Latihan

Penatalaksaan keperawatan Disminorea 1. Latihan a. Latihan moderat, seperti berjalan atau berenang b. Latihan menggoyangkan panggul c. Latihan dengan posisi lutut di tekukkan ke dada, berbaring telentang atau miring. 2. Panas a. Buli-buli panas atau botol air panas yang di letakkan pada punggung atau abdomen bagian bawah b. Mandi air hangat atau sauna

Penatalaksanaan keperawatan 3. Orgasme yang mampu menegakkan kongesti panggul. (peringatan : hubungan seksual tanpa

Penatalaksanaan keperawatan 3. Orgasme yang mampu menegakkan kongesti panggul. (peringatan : hubungan seksual tanpa orgasme, dapat meningkatkan kongesti panggul. 4. Hindari kafein yang dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin 5. Pijat daerah punggung, kaki , atau betis. 6. Istirahat

Penatalaksanaan keperawatan Endometriosis 1. kolaboratif • Kontrasepsi oral yang mengandung estrogen yang minimal dan

Penatalaksanaan keperawatan Endometriosis 1. kolaboratif • Kontrasepsi oral yang mengandung estrogen yang minimal dan progestin yang tinggi dapat menyebabkan atrofi endometrium. Obat-obat antigonadotropik seperti Danasol dapat juga di pakai untuk menekan kegiatan ovarium. Danasol dapat menghentikan perkembangan endometrium, mencegah ovulasi, dan menyebabkan atrofi jaringan endometrium yang ada di luar uterus (jaringan endometrium ektopik). Kelemahan dari obat-obat ini adalah sangat mahal, adanya efek samping seperti mual, cepat lelah, depresi, berat badan bertambah, menyerupai gejala menopause, dan osteoporosis.

Penatalaksanaan keperawatan 2. Mandiri Pasien perlu merasa yakin bahwa endometriosis dapat diobati. Perlu diterapkan

Penatalaksanaan keperawatan 2. Mandiri Pasien perlu merasa yakin bahwa endometriosis dapat diobati. Perlu diterapkan kepada pasien efek samping dari obat-obat yang dipakainya, strategi untuk menangani nyeri yang kronis juga perlu dijelaskan (Mary Baradero dkk, 2005).

Penatalaksanaan keperawatan Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami, apabila penyebabnya

Penatalaksanaan keperawatan Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer

terimakasih

terimakasih