ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH WITRI HASTUTI

  • Slides: 20
Download presentation
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S. Kep, Ns PRODI DIII

ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S. Kep, Ns PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2009 1

2

2

A. RIWAYAT KEPERAWATAN • Data biografi • Riwayat perkembangan • Riwayat sosial (pekerjaan, kondisi

A. RIWAYAT KEPERAWATAN • Data biografi • Riwayat perkembangan • Riwayat sosial (pekerjaan, kondisi sosial ekonomi, penggunaan bahan kimia : narkotik, nephrotoksin dan cholinergik, merokok) 3

§ Riwayat kesehatan masa lalu : Trauma, opreasi, Infeksi (ISK), § Diabetes melitus, gangguan

§ Riwayat kesehatan masa lalu : Trauma, opreasi, Infeksi (ISK), § Diabetes melitus, gangguan pd jar. Penyambung, ISPA yg disebabkan streptokokus, hipertensi 4

 • Riwayat pengobatan, misal : Diuretik. • Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih :

• Riwayat pengobatan, misal : Diuretik. • Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih : - Diet & asupan - Gaya hidup - Stres psikologis - Tingkat aktivitas • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG, meliputi keluhan utama (keluhan yg paling dirasakan) 5

POLA BERKEMIH : a. Frekuensi berkemih (miksi) b. - Poliuri c. - Oliguri d.

POLA BERKEMIH : a. Frekuensi berkemih (miksi) b. - Poliuri c. - Oliguri d. - Stranguri e. - Urgensi f. - Nokturia 6

- Intermiten - Urine keluar secara menetes - Keraguan / kesukaran saat memulai berkemih

- Intermiten - Urine keluar secara menetes - Keraguan / kesukaran saat memulai berkemih - Inkontinensia urine 7

b. Kelainan miksi - Disuria - Adanya rasa panas sewaktu miksi - Hematuri -

b. Kelainan miksi - Disuria - Adanya rasa panas sewaktu miksi - Hematuri - Piuri - Lituri 8

DATA OBJEKTIF l Karakteristik urin - Warna : kekuningan - Bau : aromatik -

DATA OBJEKTIF l Karakteristik urin - Warna : kekuningan - Bau : aromatik - Berat jenis : 1, 01 – 1, 03 - Kejernihan : terang & transparan - PH : 4, 5 – 7, 5 - Protein : tdk ada - Darah : tdk ada - Glukosa : tdk ada 9

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK URINALISIS - Paling banyak digunakan - Mengumpulkan urin pertama yg keluar -

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK URINALISIS - Paling banyak digunakan - Mengumpulkan urin pertama yg keluar - Meatus uretra eksterna dicuci bersih, urin dikumpulkan dlm wadah steril 10

 • Bila terpaksa menggunakan kateter • Urin harus segera diperiksa dlm waktu 1

• Bila terpaksa menggunakan kateter • Urin harus segera diperiksa dlm waktu 1 jam (simpan di freezer) • Untuk memeriksa elektrolit, glukosa, protein, catechomine dan creatinine 11

IVP (INTRA VENOUS PYELOGRAM) • Untuk memvisualisasikan tract urinari dgn menggunakan cat radiopaque •

IVP (INTRA VENOUS PYELOGRAM) • Untuk memvisualisasikan tract urinari dgn menggunakan cat radiopaque • Sebelumnya pasien dites alergi thd iodine • IVP dikontraindikasikan pd pasien yg mengalami penurunan fungsi ginjal 12

RENAL ANGIOGRAPHY Untuk memvisualisasi pembuluh darah ginjal Menggunakan cateter arterial yg dimasukkan ke arteri

RENAL ANGIOGRAPHY Untuk memvisualisasi pembuluh darah ginjal Menggunakan cateter arterial yg dimasukkan ke arteri femoralis, kemudian divisualisasikan dgn teknik radiografik/komputerisasi Pasien puasa 6 -8 jam 13

 • Komplikasi trhombus dan embolus, peradangan lokal dan hematome • Monitor TTV &

• Komplikasi trhombus dan embolus, peradangan lokal dan hematome • Monitor TTV & sirkulasi • Pasien diistirahatkan ± 6 jam untuk mencegah trauma pd pembuluh darah femoralis 14

RENAL RADIONUCLIDE IMAGING Untuk mengevaluasi struktur anatomi, fungsi dan perfusi ginjal l Radioisotop diinjeksikan

RENAL RADIONUCLIDE IMAGING Untuk mengevaluasi struktur anatomi, fungsi dan perfusi ginjal l Radioisotop diinjeksikan ke dalam pembuluh darah detektor radiasi ditempatkan di atas ginjal l Akan menunjukkan perbedaan ke-2 ginjal l 15

n n n Untuk mendeteksi munculnya keganasan Komplikasi : pendarahan, hematome dan infeksi Monitor

n n n Untuk mendeteksi munculnya keganasan Komplikasi : pendarahan, hematome dan infeksi Monitor TTV & tempat biopsy untuk mencegah perdarahan Pasca prosedur pasien harus tetap menelungkup 30 -60 menit & istirahat di tempat tidur 3 -4 jam Pasien tdk boleh mengangkat benda berat selama 1 minggu 16

CYSTOSCOPY l Untuk memeriksa kandung kemih, memasukkan catheter urethra, menghilangkan calculi, mendapatkan biopsi dan

CYSTOSCOPY l Untuk memeriksa kandung kemih, memasukkan catheter urethra, menghilangkan calculi, mendapatkan biopsi dan menghentikan perdarahan l Mungkin diperlukan anestesi lokal/umum l Komplikasi : rasa sakit pd kandung kemih, rasa terbakar saat berkemih, perdarahan urinari, ISK 17

DIAGNOSA KEPERAWATAN l Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan - Penurunan kapasitas atau iritasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN l Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan - Penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih akibat penyakit - Kerusakan pada saluran kemih - Efek pembedahan saluran kemih - Penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan, dehidrasi atau faktor psikologis - Obstruksi saluran kandung kemih akibat konstipasi -Kapasitas kandung kemih sedikit (pada anak) 18

l l Retensi urine berhubungan dengan - Adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH

l l Retensi urine berhubungan dengan - Adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH - Penggunaan obat seperti antihistamin atau antikolinergik Perubahan body image b. d inkontinensia dan enuresis Resiko terjadi infeksi saluran kemih b. d pemasangan kateter, kebiasaan kebersihan perineum yang kurang Resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b. d gangguan drainase ureterostomi 19

20

20