Seleksi KondisiPencabanga n Minggu 7 Imam Fahrur Rozi
Seleksi Kondisi/Pencabanga n Minggu 7 Imam Fahrur Rozi
Jenis Aliran Kendali dalam Pemrograman O Aliran berurutan (sequence) O Aliran pencabangan (seleksi kondisi): O Digunakan untuk melakukan seleksi terhadap suatu kondisi tertentu. Seleksi tersebut digunakan untuk memilih statement mana yang akan dijalankan berdasarkan kondisi tersebut. O Aliran perulangan (reprtisi/iterasi/looping) O Digunakan untuk mengulang statement
Seleksi Kondisi O Dalam membuat algoritma adakalanya ditemukan suatu kasus dimana ada suatu kondisi yang harus dipilih/diseleksi. Jika kondisi tersebut benar, maka akan melakukan suatu proses tertentu, dan jika kondisi tersebut salah, maka akan menjalankan proses yang lain. O Ada KONDISI yang harus dicek atau diseleksi BENAR/SALAH-nya
Pernyataan Seleksi Kondisi di C/C++ O if-else O If-else if…. . -else O switch-case
IF O Statement seleksi kondisi if digunakan ketika ada suatu struktur algoritma seperti di bawah ini:
IF O Format statement if adalah: A if(boolean_expression) statement; atau B if(boolean_expression){ statement; … }
IF O Penulisan sintaks if seperti pada format A, digunakan jika statement yang akan dijalankan ketika boolean expression bernilai benar, hanya SATU STATEMENT saja O Penulisan sintaks if seperti pada format B, digunakan jika statement yang akan dijalankan ketika boolean expression bernilai benar, ada LEBIH DARI SATU STATEMENT
CONTOH IF Apakah bedanya antara contoh di atas dan di samping?
IF-ELSE O Digunakan untuk kasus yang digambarkan pada flowchart di bawah ini:
IF-ELSE O Format statement if-else adalah: A if(boolean_expression) statement; else statement; atau B if(boolean_expression){ statement; … }else{ statement; }
CONTOH Apakah bedanya antara contoh di atas dan di samping?
Contoh O Jika umur lebih besar dari 17 tahun, menampilkan “boleh mengurus SIM”, kalau kurang dari 17 tahun “belum boleh mengurus SIM”
IF-ELSE O Digunakan untuk kasus yang digambarkan pada flowchart di bawah ini (lebih dari 2 kondisi): Boolean expression 1 True Statement 1; Statement 2; dst; False Boolean expression 2 True Statement 1; Statement 2; dst; False Statement 1; Statement 2; dst;
IF-ELSE O Format penulisannya: if(boolean_expression_1){ statement; }else if(boolean_expression_2){ statement; }else if(boolean_expression_3){ statement; }else{ statement; }
CONTOH IF-ELSE
IF BERSARANG (NESTED IF) O Di dalam pernyataan IF terdapat pernyataan IF lagi. if(boolean_expression){ statement; }else{ statement; } }else{ if(boolean_expression){ statement; }else{ statement; } }
SWITCH-CASE O switch-case, secara fungsi mirip dengan if-else, tetapi berbeda cara penggunaan O Secara lebih spesifik, switch-case digunakan untuk menyeleksi nilai konstan yang mungkin untuk suatu ekspresi
SWITCH-CASE switch(int_or_char_expression){ case constant 1 : statement 1; statement 2; break; case contant 2 : statement 1; statement 2; break; …. . default : statement 1; statement 2; }
Contoh
Contoh
SWITCH-CASE O Hanya bisa digunakan untuk menyeleksi nilai int atau char
SWITCH-CASE O default digunakan untuk memproses jika semua nilai konstan yang di case-case sebelumnya tidak sesuai dengan nilai yang diseleksi. Berfungsi seperti else di if-else. Default bersifat opsional, artinya boleh tidak ditulis/tidak ada O break digunakan untuk keluar dari blok switch-case. Jika break tidak ada, maka setelah menjalankan statement dalam suatu case, maka ia tidak langsung keluar, melainkan melanjutkan statemtn di bawahnya.
Kasus
- Slides: 23