REPRESENTASI DATA MULTIMEDIA Fasilkom 2015 Kompresi Data Kompresi

  • Slides: 27
Download presentation
REPRESENTASI DATA MULTIMEDIA Fasilkom 2015

REPRESENTASI DATA MULTIMEDIA Fasilkom 2015

Kompresi Data Kompresi : berarti memanfatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah : proses mengkodekan informasi

Kompresi Data Kompresi : berarti memanfatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah : proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem enkoding tertentu.

Pihak pengirim harus menggunakan algoritma kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima juga

Pihak pengirim harus menggunakan algoritma kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima juga menggunakan teknik dekompresi data yang sama dengan pengirim sehingga data yang diterima dapat dibaca/didekode kembali dengan benar.

Manfaat Kompresi 1. Waktu pengiriman data pada saluran komunikasi data lebih singkat. 2. Membutuhkan

Manfaat Kompresi 1. Waktu pengiriman data pada saluran komunikasi data lebih singkat. 2. Membutuhkan ruang memori dalam storage yang lebih sedikit dibandingkan dengan citra yang tidak dimampatkan.

Jenis Kompresi Data 1. Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia a.

Jenis Kompresi Data 1. Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia a. Dialoque Mode b. Retrieval Mode 2. Jenis Kompresi Data Berdasarkan Output a. Lossy Compression b. Loseless

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia Dialoque Mode : yaitu proses

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia Dialoque Mode : yaitu proses penerimaan data dimana pengirim dan penerima seakan berdialog (real time), seperti pada contoh video conference. Dimana kompresi data harus berada dalam batas penglihatan dan pendengaran manusia. Waktu tunda (delay) tidak boleh lebih dari 150 ms, dimana 50 ms untuk proses kompresi dan dekompresi, 100 ms mentransmisikan data dalam jaringan.

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia Retrieval Mode: yaitu proses penerimaan

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Mode Penerimaan Data oleh Manusia Retrieval Mode: yaitu proses penerimaan data tidak dilakukan secara real time Ø Dapat dilakukan fast forward dan fast rewind di client ØDapat dilakukan random access terhadap data dan dapat bersifat interaktif

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Output Lossy Compression : Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Output Lossy Compression : Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi tidak sama dengan data sebelum kompresi namun sudah “cukup” untuk digunakan. Contoh: Mp 3, streaming media, JPEG, MPEG, dan WMA. Kelebihan: ukuran file lebih kecil dibanding loseless namun masih tetap memenuhi syarat untuk digunakan.

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Output Loseless : Teknik kompresi dimana data hasil kompresi dapat

Jenis Kompresi Data Berdasarkan Output Loseless : Teknik kompresi dimana data hasil kompresi dapat didekompres lagi dan hasilnya tepat sama seperti data sebelum proses kompresi. Contoh aplikasi: ZIP, RAR, GZIP, 7 -Zip. Ø Teknik ini digunakan jika dibutuhkan data setelah dikompresi harus dapat diekstrak/dekompres lagi tepat sama. Contoh pada data teks, data program/biner, beberapa image seperti GIF dan PNG. Ø Kadangkala ada data-data yang setelah dikompresi dengan teknik ini ukurannya menjadi lebih besar atau sama.

Klasifikasi Teknik Kompresi Entropy Encoding § Bersifat loseless § Tekniknya tidak berdasarkan media dengan

Klasifikasi Teknik Kompresi Entropy Encoding § Bersifat loseless § Tekniknya tidak berdasarkan media dengan spesifikasi dan karakteristik tertentu namunmberdasarkan urutan data. § Statistical encoding, tidak memperhatikan semantik data. Misalnya : Run-length coding, Huffman coding, Arithmetic coding

Klasifikasi Teknik Kompresi Source Coding § Bersifat lossy § Berkaitan dengan data semantik (arti

Klasifikasi Teknik Kompresi Source Coding § Bersifat lossy § Berkaitan dengan data semantik (arti data) dan media Misalnya : Prediction (DPCM, DM), Transformation (FFT, DCT), Layered Coding (Bit position, subsampling, sub-band coding), Vector Quantization § Hybrid Coding § Gabungan antara lossy + loseless Misalnya : JPEG, MPEG, H. 261, DVI

Contoh-contoh Teknik Kompresi Teks Run-Length-Encoding (RLE) Kompresi data teks dilakukan jika ada beberapa huruf

Contoh-contoh Teknik Kompresi Teks Run-Length-Encoding (RLE) Kompresi data teks dilakukan jika ada beberapa huruf yang sama yang ditampilkan berturut-turut: Misal : Data: ABCCCCDEFGGGG = 17 karakter RLE tipe 1 (min. 4 huruf sama) : (ABC!8 DEFG!4 = 11 karakter RLE ada yang menggunakan suatu karakter yang tidak digunakan dalam teks tersebut seperti misalnya ‘!’ untuk menandai. Kelemahannya : Jika ada karakter angka mana tanda mulai dan akhirnya ?

Contoh-contoh Teknik Kompresi Teks RLE Tipe 2 Contoh 1 : Misal : Data :

Contoh-contoh Teknik Kompresi Teks RLE Tipe 2 Contoh 1 : Misal : Data : ABCCCCDEFGGGG = 17 karakter RLE tipe 2: -2 AB 8 C-3 DEF 4 G = 13 karakter Contoh 2 : Misal : Data : AB 12 CCCCDEEEF = 13 karakter RLE tipe 2: -4 AB 124 CD 3 EF = 12 karakter

Keterangan RLE ada yang menggunakan flag bilangan negatif untuk menandai batas sebanyak jumlah karakter

Keterangan RLE ada yang menggunakan flag bilangan negatif untuk menandai batas sebanyak jumlah karakter tersebut. - Berguna untuk data yang banyak memiliki kesamaan, misal teks ataupun grafik seperti icon atau gambar garis-garis yang banyak memiliki kesamaan pola. - Best case: untuk RLE tipe 2 adalah ketika terdapat 127 karakter yang sama sehingga akan dikompres menjadi 2 byte saja. - Worst case: untuk RLE tipe 2 adalah ketika terdapat 127 karakter yang berbeda semua, maka akan terdapat 1 byte tambahan sebagai tanda jumlah karakter yang tidak sama tersebut.

Huffman Coding Algoritma Huffman adalah algoritma kompresi citra yang menggunakan pendekatan statistik dengan cara

Huffman Coding Algoritma Huffman adalah algoritma kompresi citra yang menggunakan pendekatan statistik dengan cara melakukan pengkodean dalam bentuk bit untuk mewakili data karakter. Huffman Coding menggunakan struktur pohon dalam pemrosesannya.

Huffman Coding ENCODING Urutan langkah proses encode algoritma ini adalah sebagai berikut : 1.

Huffman Coding ENCODING Urutan langkah proses encode algoritma ini adalah sebagai berikut : 1. Urutkan nilai-nilai grayscale berdasarkan frekuensi kemunculannya. 2. Gabung 2 buahpohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali. 3. Ulangi langkah (2) sampai tersisa satu pohon biner 4. Beri label pohon biner tersebut dengan cara sisi kiri pohon diberi label 0 dan sisi kanan pohon diberi label 1. 5. Telusuri pohon biner dari akar ke daun. Barisan label-label sisi dari akar kedaun adalah kode huffman.

Sebagai contoh, dalam kode ASCII string “ABBABABACAACDDD” ditulis :

Sebagai contoh, dalam kode ASCII string “ABBABABACAACDDD” ditulis :

Bila dikodekan menggunakan kode Huffman, langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Buat daftar frekuensi

Bila dikodekan menggunakan kode Huffman, langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Buat daftar frekuensi kemunculan tiap-tiap karakter dan urutkan dari yang terkecil hingga terbesar. C 2 D 3

2. Gabung 2 buah pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

2. Gabung 2 buah pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

3. Gabung 2 buah pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

3. Gabung 2 buah pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

4. Gabung 2 buahpohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

4. Gabung 2 buahpohon yang mempunyai frekuensi kemunculan terkecil dan urutkan kembali.

5. Beri label dari akar ke daun, sebelah kiri = 0, kanan = 1.

5. Beri label dari akar ke daun, sebelah kiri = 0, kanan = 1.

Penulusuran dari akar ke daun (dari atas ke bawah) menghasilkan kode Huffman berikut :

Penulusuran dari akar ke daun (dari atas ke bawah) menghasilkan kode Huffman berikut : Dalamkode Huffman, string “ABBABABACAACDDD” ditulis: 0 |11 | 0 | 100 | 0 |100| 101|101|

Dari contoh tersebut tampak bahwa kode untuk sebuah symbol/karakter tidak boleh menjadi awalan dari

Dari contoh tersebut tampak bahwa kode untuk sebuah symbol/karakter tidak boleh menjadi awalan dari kode symbol yang lain guna menghindari keraguan (ambiguitas) dalam proses dekompresi atau decoding. Jadi maksudnya jika pada symbol A kode Huffmannya 0, maka 0 tidak akan menjadi awalan kode Huffman pada kode selanjutnya. Ukuran string sebelum pemampatan (dalam kode ASCII) adalah: = 15 x 8 bit = 120 bit Ukuran string setelah pemampatan (dalam kode Huffman) adalah: = 6 x 1 bit + 4 x 2 bit + 3 x 3 bit + 2 x 3 bit = 29 bit Rasio Pemampatan = (100% - 29/120 x 100%) = 75. 8% Artinya 75. 8% dari string semula telah berhasil dimampatkan.

Contoh lain: Jika terdapat p(A) = 0. 16, p(B) = 0. 51, p(C) =

Contoh lain: Jika terdapat p(A) = 0. 16, p(B) = 0. 51, p(C) = 0. 09, p(D) = 0. 13, dan p(E) = 0. 11, buatlah Huffman Tree-nya dan weight masing-masing karakter!

Tugas Cari uraian singkat dan contoh Kompresi dengan Teknik Entropy Encoding : 1. Arithmetic

Tugas Cari uraian singkat dan contoh Kompresi dengan Teknik Entropy Encoding : 1. Arithmetic coding 2. Repetition Suppression 3. Pattern Substitution 4. Shannon-Fano Algorithm

Thank’s. . . !!! Artificial Intelligence

Thank’s. . . !!! Artificial Intelligence