MAWADDA HERISKA 1714290086 PENGANTAR PASAR MODAL JUMAT 19

  • Slides: 18
Download presentation
MAWADDA HERISKA 1714290086 PENGANTAR PASAR MODAL JUM’AT, 19. 30 -22. 00 ACHMAD RAMADHONI, SE,

MAWADDA HERISKA 1714290086 PENGANTAR PASAR MODAL JUM’AT, 19. 30 -22. 00 ACHMAD RAMADHONI, SE, M. M INSTRUMENT DERIVATIVES

1. Option (Call and Put Option) Definisi dan Ruang Lingkup Option atau Opsi adalah

1. Option (Call and Put Option) Definisi dan Ruang Lingkup Option atau Opsi adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset sekuritas dengan harga tetap pada atau sebelum jatuh tempo. Opsi adalah hak untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak (rights), maka pemodal atau manajer keuangan bisa melakukan atau tidak. Opsi sering disebut sebagai financial derivatives. Penyebutan ini menunjukkan bahwa instrumen keuangan yang disebut opsi adalah instrumen keuangan yang muncul karena telah ada instrumen keuangan lain. Dan penerbitan opsi adalah dikaitkan dengan instrumen keuangan tersebut. Karakteristik opsi dapat di-identifikasikan pada berbagai keputusan keuangan yang menimbulkan pilihan bagi pemodal.

Jenis-jenis Opsi Dalam konteks saham, terdapat dua jenis opsi, yakni opsi jual dan opsi

Jenis-jenis Opsi Dalam konteks saham, terdapat dua jenis opsi, yakni opsi jual dan opsi beli. Opsi Jual Opsi jual atau put option adalah hak untuk menjual saham (atau aset lainnya) pada harga kesepakatan (strike price) dalam jangka waktu yang telah disepakati. Ada dua jenis opsi jual yaitu, membeli Opsi Jual atau Put Option Buyer atau Long Put dan menjual Opsi Jual atau Put Option Seller atau Short Put. Opsi Beli Opsi beli atau call option adalah hak untuk membeli saham (atau aset lainnya) pada harga kesepakatan (strike price) dalam jangka waktu yang telah disepakati. Ada dua jenis opsi beli yaitu membeli Opsi Beli atau Call Option Buyer atau Long Call dan menjual Opsi Beli atau Call Option Seller atau Short Call.

Opsi Beli atau Opsi Call (Call Option) Apa itu opsi call atau call option?

Opsi Beli atau Opsi Call (Call Option) Apa itu opsi call atau call option? Opsi beli atau call option adalah kontrak untuk membeli aset. Opsi call adalah menunjukkan hak untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu (harga ini disebut sebagai exercise price) pada tanggal tertentu. Tanggal jatuh tempo tersebut disebut sebagai exercise date. Perhatikan contoh opsi saham berikut: Misalkan seseorang menawarkan opsi call sebagai berikut: Bila kita membeli opsi call tersebut, maka satu tahun yang akan datang kita bisa memperoleh opsi adalah saham A dengan harga Rp 10. 000 dari penerbit opsi tersebut. Terlepas dari berapa harga yang tersedia kita bayar untuk opsi tersebut.

Maka diagram posisi dalam gambar berikut ini menunjukkan nilai call pada saat opsi call

Maka diagram posisi dalam gambar berikut ini menunjukkan nilai call pada saat opsi call tersebut jatuh tempo. Bila pada saat opsi call jatuh tempo harga saham A di bawah Rp 10. 000, maka nilai call tersebut sama dengan nol rupiah. Bila harga saham di atas Rp 10. 000, maka kita akan memperoleh keuntungan jika meng-exercise-kan kontrak opsi saham tersebut. Dalam keadaan seperti ini nilai call akan sebesar harga pasar opsi adalah dikurangi dengan execise price.

Contoh opsi saham : Misalkan harga saham A saat ini adalah Rp 9. 000.

Contoh opsi saham : Misalkan harga saham A saat ini adalah Rp 9. 000. Kita bersedia membayar opsi call yang ditawarkan tersebut dengan premi opsi adalah sebesar Rp 500. Bila pada tahun depan, yaitu saat exercise date, harga saham menjadi sebesar Rp 11. 000, maka kita akan memperoleh keuntungan Rp 500. Keuntungan ini diperoleh dari: 1. Nilai opsi pada saat di-exercise-kan: = Rp 11. 000 – Rp 10. 000 = Rp 1. 000 2. Premi yang kita bayar = Rp 500 3. Laba (rugi): = Rp 1. 000 – Rp 500 = Rp 500 Bila harga saham tahun depan menjadi Rp 12. 000, maka kita akan memperoleh laba Rp 1. 500. Pada saat harga saham hanya Rp 10. 000, kita rugi Rp 500. Berapa Laba (rugi) kita seandainya harga saham hanya Rp 9. 500? Kita tetap rugi sebesar Rp 500. Maksimum kerugian kita adalah jumlah uang yang kita bayarkan dalam kontrak opsi untuk membeli opsi tersebut.

Bila disajikan dalam bentuk tabel, maka akan nampak sebagai berikut: Tabel: Laba (rugi) karena

Bila disajikan dalam bentuk tabel, maka akan nampak sebagai berikut: Tabel: Laba (rugi) karena membeli opsi call dengan harga Rp 500 pada berbagai tingkat harga, untuk exercise price sebesar Rp 10. 000 Kolom terakhir pada tabel di atas, bila digambarkan dalam grafik dengan sumbu datar harga saham.

Dan sumbu tegak laba (rugi) akan nampak seperti pada gambar berikut ini: Gambar: Laba

Dan sumbu tegak laba (rugi) akan nampak seperti pada gambar berikut ini: Gambar: Laba (rugi) membeli opsi call dengan harga Rp 500, dengan exercise price Rp 10. 000 pada berbagai harga saham Gambar tersebut menunjukkan bahwa kerugian maksimum yang diderita adalah Rp 500, yaitu sebesar harga (atau premi) opsinya.

Opsi Jual atau Opsi Put (Put Option) Pengertian opsi put adalah hak untuk menjual

Opsi Jual atau Opsi Put (Put Option) Pengertian opsi put adalah hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau sebelumnya). Jadi, opsi jual atau put option adalah kontrak untuk menjual aset. Perhatikan contoh put option sebagai berikut: Misalkan seseorang menawarkan opsi put sebagai berikut: Dengan membeli opsi put tersebut anda bisa menjual saham A kepada orang tersebut dengan harga Rp 10. 000 satu tahun yang akan datang. Kapan opsi put tersebut mempunyai nilai, artinya anda akan meng-exercise-kan opsi tersebut? Jawabannya sederhana sekali. Yaitu bila harga saham A pada saat jatuh tempo di BAWAH Rp 10. 000. Pada saat harga saham A misalnya Rp 8. 000, akan datang ke pihak yang menerbitkan opsi put tadi dan memintanya untuk membeli saham A sebesar Rp 8. 000. Maka sesaat sebelum opsi put di-exercise-kan, nilai opsi tersebut adalah Rp 2. 000 (selisih antara Rp 10. 000 dengan Rp 8. 000). Sebaliknya pada saat harga saham di atas exercise price, maka nilai opsi put akan sama dengan NOL.

Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar: Nilai opsi put dengan exercise price Rp

Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar: Nilai opsi put dengan exercise price Rp 10. 000 Nilai tertinggi opsi put (put option) adalah pada saat harga saham sebesar nol rupiah. Pada saat itu nilai put akan sebesar Rp 10. 000 sama dengan exercise price-nya. Hal yang sama dapat dilakukan bila misalkna harga opsi put adalah sebesar Rp 500.

Pada berbagai tingkat saham, maka laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan harga premi

Pada berbagai tingkat saham, maka laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan harga premi Rp 500 disajikan pada tabel berikut: Tabel: laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan harga premi Rp 500

Dengan cara yang sama dengan opsi call di atas, maka tabel tersebut dapat digambarkan

Dengan cara yang sama dengan opsi call di atas, maka tabel tersebut dapat digambarkan dengan sebuah grafik sebagai berikut: Gambar: Laba (rugi) membeli opsi put dengan harga Rp 500, exercise price, pada berbagai tingkat harga saham. Gambar-gambar tersebut adalah nilai opsi bagi pihak yang membeli opsi-opsi tersebut.

Bagi pihak yang menerbitkan, atau menjual opsi tersebut maka nilai bagi penerbit opsi adalah

Bagi pihak yang menerbitkan, atau menjual opsi tersebut maka nilai bagi penerbit opsi adalah kebalikan dari nilai opsi bagi pembeli opsi. Bagi penjual opsi call dan opsi put nilainya ditunjukan pada gambar berikut ini: Gambar: Nilai posisi penjual opsi call (kiri) dan put (kanan)

2. Waran (Warant) Definisi dan Ruang Lingkup Waran (warrant) adalah turunan (derivatif) dari efek

2. Waran (Warant) Definisi dan Ruang Lingkup Waran (warrant) adalah turunan (derivatif) dari efek sebenarnya yaitu saham biasa. Pengertian waran (warrant) adalah hak membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan, biasanya hak waran dijual bersamaan dengan surat berharga (misal obligasi), dan berfungsi sebagai daya tarik bagi pembeli obligasi. Untuk itu, waran biasanya melekat sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran umum saham maupun obligasi. Biasanya, harga pelaksanaan lebih rendah daripada harga pasar saham. Setelah saham atau obligasi tersebut tercatat di bursa, waran bisa diperdagangkan secara terpisah. Setelah saham tersebut tercatat dibursa, waran tersebut dapat dijual secara terpisah. Waran memiliki karakteristik sama dengan saham biasa, yaitu right issue (artinya diperdagangkan melalui penawaran umum terbatas pada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahlulu) dan stock split (bisa diperdagangkan di pasar sekunder). Kelemahan waran diantaranya yaitu tidak memperoleh deviden dan tidak memiliki hak suara pada perusahaan publik karena pemiliknya bukan pemegang saham perseroan. Periode perdagangan waran lebih lama daripada bukti right, yaitu 3 -5 tahun. Waran merupakan suatu pilihan, di mana pemilik waran memiliki pilihan untuk menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran bisa menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran tersebut berfluktuasi selama periode perdagangan.

Manfaat / Kelebihan Waran Adapun manfaat waran diantaranya yaitu: a. Pemilik waran memiliki hak

Manfaat / Kelebihan Waran Adapun manfaat waran diantaranya yaitu: a. Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham tersebut di Pasar Sekunder. Caranya yaitu dengan menukarkan waran yang dimilikinya saat harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. Contohnya, jika seorang investor membeli waran pada harga Rp. 200, 00 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp. 1. 500, 00 dan pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp. 1. 800, 00 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp. 1. 700, 00 (Rp 1. 500, 00 + Rp. 200, 00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus mengeluarkan Rp. 1. 800, 00 per saham. b. Jika waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu jika harga jual waran tersebut lebih besar daripada harga beli.

Risiko / Dampak Waran Adapun risiko jika memiliki waran, diantaranya yaitu: a. Jika harga

Risiko / Dampak Waran Adapun risiko jika memiliki waran, diantaranya yaitu: a. Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut. Contohnya, Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp. 200, 00 serta harga pelaksanaan Rp. 1. 500, 00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi Rp. 1. 200, 00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus mengeluarkan Rp. 1. 700, 00 (Rp. 1. 500, 00 harga pelaksanaan + Rp. 200, 00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp. 200, 00; yaitu harga beli waran tersebut. b. Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan bisa diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga bisa mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.

Perbedaan Utama antara Opsi dan Waran Perbedaan antara opsi dan waran dapat ditarik dengan

Perbedaan Utama antara Opsi dan Waran Perbedaan antara opsi dan waran dapat ditarik dengan jelas dengan alasan berikut: • Opsinya adalah perjanjian antar pihak, di mana pembeli memiliki hak, bukan kewajiban untuk membeli atau menjual saham pada harga yang ditentukan pada tanggal tertentu. Instrumen yang terdaftar dan diperdagangkan secara terpisah, yang memberi pembeli hak untuk mendapatkan jumlah saham tertentu dengan harga dan tanggal yang telah ditentukan, disebut sebagai waran. • Sementara opsi adalah kontrak, waran adalah sekuritas. • Opsi sangat standar, pada dasarnya, mereka harus mematuhi aturan mengenai jatuh tempo, durasi, ukuran kontrak, harga pelaksanaan dan unit perdagangan, namun, waran bersifat fleksibel. • Opsi saham adalah instrumen pasar sekunder, karena perdagangan terjadi antara investor. Tidak seperti opsi, waran saham adalah instrumen pasar utama, karena perusahaan itu sendiri mengeluarkan waran. • Dalam hal opsi saham, perdagangan dilakukan antara investor. Tetapi waran saham dikeluarkan oleh perusahaan atau lembaga keuangan. • Ketika opsi saham dilaksanakan, satu investor memberi atau menerima saham ke / dari investor lain. Sebaliknya, ketika waran dilaksanakan, saham yang memenuhi kewajiban diterima langsung dari perusahaan. • Aset yang dapat diperdagangkan yang mendasari opsi adalah obligasi, indeks dan saham domestik. Sebaliknya, aset dasar yang dapat diperdagangkan untuk waran adalah mata uang, saham internasional.

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH