Dasar Akuntansi Dosen Pengampu AHMAD RIZKI HARAHAP S

  • Slides: 23
Download presentation
Dasar Akuntansi Dosen Pengampu : AHMAD RIZKI HARAHAP, S. Pd, M. Si PRODI AGRIBISNIS

Dasar Akuntansi Dosen Pengampu : AHMAD RIZKI HARAHAP, S. Pd, M. Si PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Akuntansi dan Lingkungannya • Dosen : • Ahmad Rizki Harahap S. Pd, M. Si

Akuntansi dan Lingkungannya • Dosen : • Ahmad Rizki Harahap S. Pd, M. Si

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Definisi Perusahaan Dagang Perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk

Definisi Perusahaan Dagang Perusahaan yang membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. ---- Wibowo dan Abubakar Arif ----

Karakteristik Perusahaan Dagang 1. 2. 3. 4. 5. Memperoleh laba dengan jalan menjual barang

Karakteristik Perusahaan Dagang 1. 2. 3. 4. 5. Memperoleh laba dengan jalan menjual barang dagangan yang melebihi harga pokok penjualan dan biaya penjualan, sehingga sumber pendapatan utama perusahaan dagang adalah pendapatan penjualan. Membeli barang untuk tujuan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang dagangan berupa barang konsumsi atau barang produksi dan bahan baku untuk produksi. Kegiatan perusahaan ini terutama adalah pembelian dan penjualan barang berwujud fisik dengan spesifikasi (berat, volume, atau ukuran fisik lainnya) yang jelas. Adanya barang dagangan yang menimbulkan pos beban operasi yang disebut harga pokok penjualan dan biasanya beban ini merupakan porsi yang cukup besar

Karakteristik Perusahaan Dagang 6. Siklus operasi perusahaan dagang :

Karakteristik Perusahaan Dagang 6. Siklus operasi perusahaan dagang :

Perbedaan perusahaan dagang dan perusahaan jasa

Perbedaan perusahaan dagang dan perusahaan jasa

Rekening-rekening dalam Perusahaan Dagang Pembelian Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga beli barang

Rekening-rekening dalam Perusahaan Dagang Pembelian Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga beli barang dagangan yang dibeli selama satu periode. b. Retur Pembelian Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga barang yang dikembalikan kepada pemasok karena alasan tertentu. c. Potongan pembelian Akun ini dipergunakan untuk mencatat potongan harga yang diterima dari penjual karena perusahaan membayar harga barang dalam masa potongan. d. Beban angkut pembelian Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut barang-barang yang dibeli jika ditanggung oleh perusahaan. a.

Rekening-rekening dalam Perusahaan Dagang Penjualan Akun ini dipergunakan untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang

Rekening-rekening dalam Perusahaan Dagang Penjualan Akun ini dipergunakan untuk mencatat pendapatan dari penjualan barang dagangan. f. Retur penjualan Akun dipergunakan ini untuk mencatat jumlah harga barang yang diterima kembali dari pelanggan karena alasan tertentu. g. Potongan penjualan Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah potongan tunai atau cash discount yang diberikan kepada pelanggan karena dia membayar dalam masa potongan sebagaimana tertera dalam syarat pembayaran. h. Beban angkut penjualan Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah beban pengangkutan barang-barang yang dijual yang ditanggung perusahaan. e.

Rekening-rekening dalam Perusahaan Dagang Utang dagang Akun ini digunakan untuk mencatat timbulnya utang dagang

Rekening-rekening dalam Perusahaan Dagang Utang dagang Akun ini digunakan untuk mencatat timbulnya utang dagang dan pelunasan kewajiban atas pembelian secara kredit. i. Piutang dagang Akun ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dagang dan penerimaan pelunasan piutang atas penjualan secara kredit. i.

Mencatat transaksi ke buku jurnal umum Penjualan Tunai Pencatatan transaksi : Kas Penjualan Tanggal

Mencatat transaksi ke buku jurnal umum Penjualan Tunai Pencatatan transaksi : Kas Penjualan Tanggal Keterangan XXXX Debet Kredit Kas Rp. 10. 000 – Penjualan – Rp. 10. 000 P/R XXXX Penjualan Kredit Pencatatan transaksi : Piutang Dagang Penjualan Tangg XXXX al XXXX Keterangan Piutang Dagang Penjualan P/R Debet Rp. 10. 00 0 Kredit Rp. 10. 00 0

 Potongan Penjualan Pencatatan transaksi : Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang Tangg al XXXX

Potongan Penjualan Pencatatan transaksi : Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang Tangg al XXXX Keterangan P/R Debet Kas Pencatatan transaksi : Retur Penjualan XXXX Piutang Dagang P/R Debet 00 Kredit Retur XXXX Penjualan Piutang Retur Penjualan secara tunai Rp. 10. 000. 0 – Piutang dagang Keterangan – Rp. 200. 000 Penjualan XXXX al – Rp. 9. 800. 000 Potongan Retur Penjualan secara kredit. Tangg Kredit Tangg dagang Keterangan P/R al Pencatatan transaksi : Retur Penjualan XXXX Kas XXXX Rp. 10. 000. 00 0 Debet Kredit Retur Rp. 10. 00 – Penjualan 0 Rp. 10. 00 Kas – 0

 Pembelian Tunai Tangg Pencatatan transaksi : al Pembelian XXXX Kas XXXX Pembelian Kredit

Pembelian Tunai Tangg Pencatatan transaksi : al Pembelian XXXX Kas XXXX Pembelian Kredit Tangg Pencatatan transaksi : Pembelian XXXX Utang Dagang XXXX al Potongan Pembelian Tangga Utang Dagang XXXX l Potongan pembelian XXXX Kas XXXX Keterangan P/R Rp. 20. 00 Pembelian 0 Kas Keterangan Debet – Rp. 20. 000 – P/R Kredit Debet Kredit Pembelian Rp. 20. 000 – Utang dagang – Keterangan P/R Rp. 20. 000 Debet – Utang dagang Potongan Rp. 20. 000 pembelian – Kas Kredit Rp. 400. 00 0 Rp. 19. 600.

 Retur Pembelian secara kredit Pencatatan transaksi : Utang Dagang Retur Pembelian XXXX Tangg

Retur Pembelian secara kredit Pencatatan transaksi : Utang Dagang Retur Pembelian XXXX Tangg al Keterangan P/R Utang dagang XXXX Debet Kredit Rp. 20. 000 – Retur pembelian – Rp. 20. 000 Retur Pembelian secara tunai Pencatatan transaksi : Kas Retur Pembelian Tangg XXXX al Keterangan P/R Debet XXXX Kas Rp. 20. 000 Retur – pembelian Beban Angkut Pembelian secara kredit Pencatatan transaksi : Pembelian Kredit XXXX Tangg al Keterangan Beban Angkut Pembelian XXXX Pembelian Utang Dagang XXXXBeban Kirim Utang dagang P/R Debet – Rp. 20. 0 00. 000 Kredit Rp. 20. 000. 0 00 Rp. 200. 000 Rp. 200. 0 00

 Pelunasan Utang Dagang Pencatatan transaksi : Utang Dagang Kas Tangg al XXXX Keterangan

Pelunasan Utang Dagang Pencatatan transaksi : Utang Dagang Kas Tangg al XXXX Keterangan P/R Utang XXXX dagang Kas Debet Rp. 200. 000 – Kredit – Rp. 200. 00 0 Penyetoran uang tunai dan barang dagangan ke Modal Pencatatan transaksi : Kas Persediaan Modal XXXX Pengambilan barang dagangan untuk kepentingan pribadi : Pencatatan transaksi : Prive Persediaan XXXX

Mencatat transaksi ke buku jurnal umum Pembayaran Beban Angkut Penjualan secara tunai Pencatatan transaksi

Mencatat transaksi ke buku jurnal umum Pembayaran Beban Angkut Penjualan secara tunai Pencatatan transaksi : Beban Angkut Penjualan Kas XXXX

Saldo Normal Rekening Perusahaan Dagang

Saldo Normal Rekening Perusahaan Dagang

Saldo Normal Rekening Perusahaan Dagang

Saldo Normal Rekening Perusahaan Dagang

Jurnal Penyesuaian Setelah neraca saldo disusun, dibuat jurnal penyesuaian. Prosedur penyesuaian merupakan prosedur pada

Jurnal Penyesuaian Setelah neraca saldo disusun, dibuat jurnal penyesuaian. Prosedur penyesuaian merupakan prosedur pada akhir periode untuk menyesuaikan akun-akun yang belum menyajikan informasi yang paling up to date. Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa: a. Pendapatan diakui pada periode terhimpunnya pendapatan tersebut. b. Beban diakui pada periode terjadinya. Rekening-rekening yang harus dibuat Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang meliputi penyesuaian seperti pada perusahaan jasa ditambah dengan penyesuaian untuk mencatat beban pokok penjualan. Selain dengan pendekatan beban pokok penjualan, ada alternatif lain untuk membuat jurnal penyesuaian yaitu menyesuaikan akun “Persediaan”.

Pencatatan Jurnal Penyesuaian q Beban Pokok Penjualan XXXX Persediaan XXXX (untuk membebankan biaya perolehan

Pencatatan Jurnal Penyesuaian q Beban Pokok Penjualan XXXX Persediaan XXXX (untuk membebankan biaya perolehan persediaan awal ke beban pokok penjualan) q Beban Pokok Penjualan XXXX Pembelian XXXX (untuk membebankan biaya perolehan persediaan yang dibeli ke beban pokok penjualan) q Beban Pokok Penjualan XXXX Pengangkutan Pembelian XXXX (untuk membebankan biaya angkut persediaan yang dibeli ke beban pokok penjualan) q Potongan Pembelian XXXX Beban Pokok Penjualan XXXX (untuk mengakui potongan pembelian persediaan sebagai pengurang beban pokok penjualan)

Pencatatan Jurnal Penyesuaian q Persediaan XXXX Beban Pokok Penjualan XXXX (untuk mencatat biaya perolehan

Pencatatan Jurnal Penyesuaian q Persediaan XXXX Beban Pokok Penjualan XXXX (untuk mencatat biaya perolehan persediaan akhir dan mengakuinya sebagai pengurang beban pokok penjualan) q Retur Pembelian XXXX Beban Pokok Penjualan XXXX (untuk mengakui retur pembelian persediaan sebagai pengurang beban pokok penjualan)

Pencatatan Jurnal Penyesuaian (Jurnal Penutup) q Ikhtisar Laba Rugi XXXX Persediaan awal XXXX (untuk

Pencatatan Jurnal Penyesuaian (Jurnal Penutup) q Ikhtisar Laba Rugi XXXX Persediaan awal XXXX (untuk membebankan biaya perolehan persediaan awal sebagai beban yang nantinya akan ditutup ke akun “Ikhtisar Laba Rugi) q Persediaan akhir XXXX Ikhtisar Laba rugi XXXX (untuk mencatat biaya perolehan persediaan akhir dan mengakui sebagai pengurang beban pokok penjualan) Jurnal Penutup - Setelah laporan keuangan disusun, selanjutnya membuat jurnal penutup. - Jurnal penutup dilakukan untuk menutup akun temporer bersaldo debit, untuk menutup akun penjualan, dan untuk menutup saldo laba ke akun modal. - Setelah jurnal penutup diposting, semua akun nominal menjadi saldo

Pencatatan Ikhtisar Laba Rugi XXXX Potongan penjualan XXXX Beban pokok penjualan XXXX Beban angkut

Pencatatan Ikhtisar Laba Rugi XXXX Potongan penjualan XXXX Beban pokok penjualan XXXX Beban angkut penjualan XXXX Beban penyusutan gedung kantor XXXX Beban gaji dan komisi XXXX Beban bunga XXXX (untuk menutup akun temporer bersaldo debit) Penjualan XXXX Ikhtisar laba rugi XXXX (untuk menutup akun penjualan) Ikhtisar Laba Rugi XXXX Modal Tuan Jaya XXXX (untuk menutup saldo laba ke akun modal)