ANTROPOLOGI EKONOMI Tim Pengajar MK Antropologi Sosial SEJARAH

  • Slides: 32
Download presentation
ANTROPOLOGI EKONOMI Tim Pengajar MK. Antropologi Sosial

ANTROPOLOGI EKONOMI Tim Pengajar MK. Antropologi Sosial

SEJARAH RINGKAS • Diawali pemikiran Thorstein Veblen (1899): “gejala-gejala ekonomi tidak sepenuhnya ditentukan oleh

SEJARAH RINGKAS • Diawali pemikiran Thorstein Veblen (1899): “gejala-gejala ekonomi tidak sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor ekonomi” • Artikel Bronislaw Malinowski (1921): The Economics of The Trobriand Islanders. • Antropologi ekonomi belum sebagai sosok tegas sebuah bidang kajian, melainkan sebagai etnografi yang diorientasikan kepada gejala ekonomi suatu masyarakat primitif yang eksotis. • Firth, Goodfellow, dan Herskovits (dasawarsa 1930 an-1940 an) = kontroversi pendekatan di dalam antropologi ekonomi mulai muncul • Menurut Firth dan Goodfellow, masyarakat primitif dan modern bertindak berdasarkan prinsip maksimalisasi (mencari pilihan hasil terbaik dari keterlibatan sarana yang tersedia). • Menurut Firth : “jika, kemudian, ekonomi berkaitan dengan prinsip -prinsip penggunaan sumberdaya secara umum, antropologi ekonomi berkaitan dengan hubungan sosial yang cocok, cara khusus dimana prinsip-prinsip itu ditunjukan dalam situasi sosial sekarang. ”

PERBEDAAN IE DAN AE ILMU EKONOMI Masyarakat modern Pertukaran menggunakan mekanisme uang Sistem ekonomi

PERBEDAAN IE DAN AE ILMU EKONOMI Masyarakat modern Pertukaran menggunakan mekanisme uang Sistem ekonomi pasar ANTROPOLOGI EKONOMI Masyarakat tradisional dan pedesaan Pertukaran tidak menggunakan mekanisme uang (RESIPROSITAS DAN REDISTRIBUSI) Sistem perekonomian subsisten

ANTROPOLOGI EKONOMI • Pertukaran dilihat sebagai gejala kebudayaan yang keberadaannya berdimensi luas, tidak sekedar

ANTROPOLOGI EKONOMI • Pertukaran dilihat sebagai gejala kebudayaan yang keberadaannya berdimensi luas, tidak sekedar berdimensi ekonomi, tetapi juga agama, teknologi, ekologi, politik dan organisasi sosial (Dalton 1961) • Dewasa ini banyak ahli antropologi ekonomi yang menaruh perhatian terhadap gejala pertukaran yang menggunakan uang. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi tradisional menuju sistem ekonomi modern sedang melanda di berbagai tempat, sejak berkembangnya penjajahan hingga era globalisasi. • Resiprositas berhadapan dengan sistem pertukaran komersial.

PERTUKARAN • Pertukaran ≠ distribusi (Cook, 1973) • Distribusi : suatu konsep yang berhubungan

PERTUKARAN • Pertukaran ≠ distribusi (Cook, 1973) • Distribusi : suatu konsep yang berhubungan dengan aspek-aspek tentang pemberian imbalan yang diberikan kepada individu-individu atau pihak-pihak yang telah mengorbankan faktor-faktor produksi yang mereka miliki untuk proses produksi. • Pertukaran merupakan konsep yang berhubungan dengan sosok-sosok tentang pengubahan barang atau jasa tertentu dari individu-individu atau kelompok, dan pengubahan ini dilakukan dengan cara memindahkan barang atau jasa kepada individu-individu atau kelompok-kelompok lain guna mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan

PERTUKARAN (2) • Polanyi (1968) mengklasifikasi pertukaran kedalam 3 pola, yaitu: (1) Resiprositas; (2)

PERTUKARAN (2) • Polanyi (1968) mengklasifikasi pertukaran kedalam 3 pola, yaitu: (1) Resiprositas; (2) Redistribusi; dan (3) Pertukaran pasar • Klasifikasi didasarkan pada harapan atau motif yang ingin diperoleh partisipan dalam melakukan transaksi.

RESIPROSITAS • Resiprositas adalah pertukaran timbal balik antara individu atau antar kelompok. • Berpijak

RESIPROSITAS • Resiprositas adalah pertukaran timbal balik antara individu atau antar kelompok. • Berpijak pada hubungan yang simetris (hubungan sosial dengan masing-masing pihak menempatkan diri dalam kedudukan dan peranan yang sama ketika proses pertukaran berlangsung). • Contoh: saling menghadiri undangan selamatan yang diselenggarakan oleh petani dan kepala desa

RESIPROSITAS (2) • Hubungan personel (komunitas kecil yang menempati lapangan hidup yang sama) •

RESIPROSITAS (2) • Hubungan personel (komunitas kecil yang menempati lapangan hidup yang sama) • Dalam komunitas kecil, kontrol sosial sangat kuat dan hubungan sosial yang intensif mendorong orang untuk berbuat mematuhi adat kebiasaan • Proses pertukaran resiprositas lebih panjang dari jual beli. Proses resiprositas dapat berlangsung sepanjang hidup seorang individu dalam masyarakat, bahkan sampai diteruskan ke keturunannya.

RESIPROSITAS (3) • Contoh resiprositas jangka pendek: tolong menolong antar petani dalam mengerjakan tanah

RESIPROSITAS (3) • Contoh resiprositas jangka pendek: tolong menolong antar petani dalam mengerjakan tanah untuk satu musim tanam • Contoh resiprositas jangka panjang: 1. sumbang menyumbang dalam peristiwa perkawinan 2. Petani yang sejak kecil ikut bergotong royong mencangkul sawah tetangganya, diteruskan hingga mereka menikah, dan berlanjut terus pada keturunan berikutnya Situasi ini merupakan wujud dari nilai kebersamaan

RESIPROSITAS (3) • Keberadaan resiprositas ditunjang oleh struktur masyarakat yang egaliter (Halperin dan Dow

RESIPROSITAS (3) • Keberadaan resiprositas ditunjang oleh struktur masyarakat yang egaliter (Halperin dan Dow 1978), yaitu suatu masyarakat yang ditandai oleh rendahnya tingkat stratifikasi sosial, sedangkan kekuasaan politik relatif terdistribusi merata di kalangan warganya • Orang yang melakukan resiprositas terkait dengan motif seperti harapan untuk mendapatkan prestise sosial (penghargaan, kemuliaan, kewibawaan, popularitas, sanjungan, dan berkah).

MACAM-MACAM RESIPROSITAS • Sahlins (1974), ada tiga macam resiprositas: (1) Resiprositas umum; (2) Resiprositas

MACAM-MACAM RESIPROSITAS • Sahlins (1974), ada tiga macam resiprositas: (1) Resiprositas umum; (2) Resiprositas sebanding; dan (3) Resiprositas negatif. • Swartz dan Jordan (1976: 490) menambahkan jenis resiprositas, yaitu resiprositas simbolik. • Jenis-jenis resiprositas tersebut berhubungan dengan pola-pola organisasi sosial, ukuran kekayaan, tipe barang yang dipertukarkan

RESIPROSITAS UMUM (Generalized Reciprocity) • Individu atau kelompok memberikan barang/jasa kepada individu/kelompok lain tanpa

RESIPROSITAS UMUM (Generalized Reciprocity) • Individu atau kelompok memberikan barang/jasa kepada individu/kelompok lain tanpa menentukan batas waktu pengembalian • Masing-masing pihak percaya bahwa mereka akan saling memberi, dan percaya bahwa barang/jasa yang diberikan akan dibalas, meski entah kapan waktunya. • Contoh: seorang ibu memberi materi dan kasih sayang kepada anaknya, tradisi sambatan di Jawa • Tidak ada hukum yang mengikat, hanya moral yang mengontrol dan mendorong. • Berlaku dalam orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat dekat (Swartz dan Jordan 1976).

BENTUK RESIPROSITAS UMUM KE RESIPROSITAS SIMBOLIK • Di masyarakat industri, resiprositas umum tetap berlaku

BENTUK RESIPROSITAS UMUM KE RESIPROSITAS SIMBOLIK • Di masyarakat industri, resiprositas umum tetap berlaku di kalangan orang-orang sekerabat, namun terbuka luas bagi orang-orang yang berhubungan karib. • Tingkat kesejahteraan ekonomi yang relatif baik, membuat corak resiprositas umum lebih nampak sebagai simbol dari hubungan kesetiakawanan atau cinta kasih. Sehingga disebut resiprositas simbolik. • Resiprositas simbolik merupakan sarana untuk menjalin persahabatan, tanpa mempunya makna kebutuhan ekonomi. Misal, melakukan malam bersama sahabat

RESIPROSITAS SEBANDING (Balanced Reciprocity) • Barang/jasa yang dipertukarkan bernilai sebanding. • Dalam pertukaran disertai

RESIPROSITAS SEBANDING (Balanced Reciprocity) • Barang/jasa yang dipertukarkan bernilai sebanding. • Dalam pertukaran disertai dengan ketentuan kapan pertukaran berlangsung, kapan memberikan, menerima, dan mengembalikan. • Individu/kelompok yang melakukan transaksi bukan sebagai unit sosial melainkan unit-unit sosial yang otonom. • Adanya norma/aturan/sanksi sosial untuk mengontol individu dalam melakukan transaksi. • Kesetiakawanan tidak penuh, individu tetap berharap umpan balik dari transaksi (misal, menyumbang uang pada acara selamatan)

RESIPROSITAS NEGATIF (Negative Reciprocity) • Resiprositas negatif diartikan sebagai pertukaran pasar atau jual beli.

RESIPROSITAS NEGATIF (Negative Reciprocity) • Resiprositas negatif diartikan sebagai pertukaran pasar atau jual beli. • Masing-masing pihak saling berusaha mendapatkan keuntungan dari lawannya • Pada masyarakat desa, dipengaruhi oleh masuknya ekonomi uang, sistem upah, komersialisasi. • Contoh: lunturnya budaya gotong-royong di jawa

REDISTRIBUSI • Redistribusi adalah Bentuk kerjasama individu anggota masyarakat, atau suatu kelompok dalam memanfaatkan

REDISTRIBUSI • Redistribusi adalah Bentuk kerjasama individu anggota masyarakat, atau suatu kelompok dalam memanfaatkan sumberdaya yang mereka miliki atau kuasai. • Berpijak pada hubungan yang asimetris (adanya individu-individu tertentu yang tampil sebagai pengorganisir pengumpulan barang/jasa dari anggota-anggota kelompok. Setelah dikumpulkan, barang/jasa tersebut didistribusikan kembali ke dalam kelompok dalam bentuk yang sama atau berbeda)). • Contoh: kerjasama pesta desa dan kerja bakti

REDISTRIBUSI (2) • Kerjasama tersebut terkait dengan masalah peningkatan kesejahteraan masyarakat/kelompok, peranan individu dalam

REDISTRIBUSI (2) • Kerjasama tersebut terkait dengan masalah peningkatan kesejahteraan masyarakat/kelompok, peranan individu dalam kelompok (memperoleh dukungan politik dalam kelompok, pemanfaatan kelompok untuk kepentingan pribadi). • Sahlins (1976), redistribusi sebagai “pooling”, yaitu perpindahan barang/jasa yang tersentralisasi, yang melibatkan pengumpulan dari anggota kelompok kemudian dibagi kembali pada anggota-anggota kelompok lain.

DIMENSI-DIMENSI REDISTRIBUSI • Mempunyai dimensi sosial, ekonomi, dan politik yang khas, yang berbeda dengan

DIMENSI-DIMENSI REDISTRIBUSI • Mempunyai dimensi sosial, ekonomi, dan politik yang khas, yang berbeda dengan resiprositas. • Dalam resiprositas, hubungan sosial yang terjadi adalah hubungan antar individu secara pribadi (yang juga dipengaruhi norma-norma secara kultural). • Dalam redistribusi, hubungan yang terjadi adalah hubungan antar pribadi sebagai anggota kelompok (ada tekanan normatif dari kelompok terhadap kebebasan individu). • Dari dimensi ekonomi, redistribusi merupakan pertukaran yang tidak dilandasi motif komersial seperti dalam resiprositas negatif atau pertukaran pasar. • Motif yang mendasari bersifat sosial; meskipun terkadang menguntungkan salah satu pihak, yaitu pihak yang memegang otoritas tertinggi dalam institusi redistribusi tersebut.

FUNGSI REDISTRIBUSI • Fungsi yang sangat kompleks, meliputi fungsi politik, sosial dan ekonomi. •

FUNGSI REDISTRIBUSI • Fungsi yang sangat kompleks, meliputi fungsi politik, sosial dan ekonomi. • Fungsi politik redistribusi: sebagai mekanisme uang untuk memobilisasi kekuatan guna kepentingan politik. – Contoh: sumber daya (tanah, modal, tenaga) yang ada dalam masyarakat dimobilisir dan dialihubahkan untuk kepentingan negara, pemerintah atau langsung untuk kepentingan masyarakat. – Fungsi lainnya adalah mengintegrasikan berbagai kelompok dalam masyarakat sebagai satu kesatuan sosial.

Fungsi Sosial Redistribusi • Terkait kesenjangan sosial dan kecemburuan sosial. • Berpihak pada golongan

Fungsi Sosial Redistribusi • Terkait kesenjangan sosial dan kecemburuan sosial. • Berpihak pada golongan yang miskin (golongan miskin menerima barang/jasa dari golongan yang mampu). • Peningkatan kesejahteraan umum (gotong royong/kerja bakti),

FUNGSI EKONOMI REDISTRIBUSI 1. Bersifat simbiosis saling menguntungkan 2. Bersifat eksploitatif (pihak yang superior

FUNGSI EKONOMI REDISTRIBUSI 1. Bersifat simbiosis saling menguntungkan 2. Bersifat eksploitatif (pihak yang superior mengekspolitasi pihak inferior, seperti buruh-majikan) 3. Melindungi hasil produksi dari kerusakan yang sia-sia. 4. Melindungi anggota masyarakat yang ekonominya lemah, beraspek pada keadilan sosial. Seperti pemungutan pajak, pembayaran zakat, dll. 5. Menjamin konsumsi warga masyarakat yang tidak dapat menghasilkan barang. 6. Menjamin peningkatkan efektifitas usaha produksi, seperti kerja bakti. 7. Sarana menabung. Misalnya arisan. 8. Mobilitas pertukaran.

TRANSFORMASI REDISTRIBUSI • Dalam komunitas petani yang hidup dalam sistem pemerintahan feodal, redistribusi bentuknya

TRANSFORMASI REDISTRIBUSI • Dalam komunitas petani yang hidup dalam sistem pemerintahan feodal, redistribusi bentuknya meluas, tidak hanya pada tingkat komunitas tetapi juga komunitas dengan negara. Petani berkewajiban menyerahkan hasil panen dan tenaga bagi negara yang pada gilirannya dipakai untuk membangun infrastruktur negara, kesejahteraan umum, serta kebesaran kerajaan. • Redistribusi merupakan ciri sistem ekonomi feodal. • Redistribusi pada masyarakat sederhana dan petani semakin tidak efektif bila berkembang sistem ekonomi uang (dalam resiprositas disebut resiprositas negatif).

TRANSFORMASI REDISTRIBUSI (2) • Pada sistem ini, warga melakukan kegiatan produksi tidak didasari atas

TRANSFORMASI REDISTRIBUSI (2) • Pada sistem ini, warga melakukan kegiatan produksi tidak didasari atas kewajiban sosial, melainkan motif ekonomi. Akibatnya, bentuk redistribusi yang tidak mempunyai sanksi hukum - gotong royong misalnya – ditinggalkan masyarakat. • Pudarnya redistribusi di tingkat lokal diganti dengan redistribusi tingkat nasional dalam bentuk pajak.

EKONOMI UANG • Berbicara tentang ekonomi uang, maka satu hal yang terpikirkan oleh kita

EKONOMI UANG • Berbicara tentang ekonomi uang, maka satu hal yang terpikirkan oleh kita sebagai kaum awam adalah bagaimana cara mendapatkan uang dan mengapa uang diperlukan. • Uang hadir ditengah-tengah masyarakat seiring dengan adanya pasar di Indonesia. Pasar dipandang sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual. Awalnya pembeli dan penjual belum ada, yang ada hanyalah sistem barter

 • Ekonomi uang juga berkaitan dengan bagaiman indiv. Idu atau komunitas mengelola uang,

• Ekonomi uang juga berkaitan dengan bagaiman indiv. Idu atau komunitas mengelola uang, misalnya dengan pinjaman, kredit, arisan, menabung dan lain sebagainya. Demikian juga dengan berbagai aktivitas baik sosial maupun ekonomi untuk mendapatkan dan mengelola uang.

Ekonomi (uang): merupakan salah satu penentu atau aspek dinamika masyarakat - Sistem ekonomi uang

Ekonomi (uang): merupakan salah satu penentu atau aspek dinamika masyarakat - Sistem ekonomi uang yang diciptakan oleh pemerintah juga tidak lepas dari keinginan pemerintah dalam mengelola uang baik yang ‘menguntungkan’ buat pemerintah atau swasta maupun yang tidak menguntungkan yaitu sebagai suatu fasiltas atas sarana yang disediakan oleh pemerintah/swasta. - Mengingat uang merupakan salah satu bagian penting dalam ekonomi masyarakat maka kelembagaan ekonomi hadir sebagai salah satu kelembagaan yang justru dekat dan penting dalam kehidupan bermasyarakat karena menyangkut kebutuhan yang pokok dalam suatu rumah tangga.

Kelembagaan Ekonomi: Koentjaraningrat, 1979: - Kelembagaan Ekonomi: pencaharian hidup (petani, pedagang, nelayan, buruh), memproduksi

Kelembagaan Ekonomi: Koentjaraningrat, 1979: - Kelembagaan Ekonomi: pencaharian hidup (petani, pedagang, nelayan, buruh), memproduksi (pengusaha), menimbun (pengusaha), mendistribusikan harta (perbankan, tengkulak, tuan tanah) - Dalam konteks antropologi ekonomi: bagaimana masyarakat (khususnya komunitas akses terhadap sumber-sumber ekonomi) dalam memenuhi kebutuhannya • Antropologi ekonomi = pengetahuan dasar dalam mendalami masalah hubungan manusia dengan kebutuhan hidupnya secara lebih luas.

Bagaimana Antropologi Ekonomi memberi pengetahuan dasar? - Menggambarkan peraturan-peraturan ekonomi mayarakat dengan menjelaskan aktivitas

Bagaimana Antropologi Ekonomi memberi pengetahuan dasar? - Menggambarkan peraturan-peraturan ekonomi mayarakat dengan menjelaskan aktivitas dan pandangan rakyat, serta menganalisa proses-proses dan hubungan transaksi dalam masyarakat skala kecil, pra Industri di negara-negara terbelakang, serta membuat perbandingan antara ekonomi primitif, peasent dan industri maju. - Membandingkan komponen-komponen dan sektor ekonomi yang berupa alokasi tanah dan tenaga kerja, organisasi kerja, penempatan produksi dan organisasi serta penggunaan bentuk-bentuk uang, pasar dan perdagangan luar. • Memusatkan studi pada gejala ekonomi dalam kehidupan masyarakat manusia

Gejala Ekonomi - Aksesisibilitas terhadap sumberdaya (daya beli) - Sumber-sumber ekonomi (baik melalui usahadalam

Gejala Ekonomi - Aksesisibilitas terhadap sumberdaya (daya beli) - Sumber-sumber ekonomi (baik melalui usahadalam arti ekonomi, maupun melalui beragam sistem, semisal pertukaran: resiprositas dan redistribusi - Kemiskinan dan kesenjangan kelas - Dominasi pemodal dan atau pemilik sumber ekonomi

Apa hubungannya dengan antropologi terapan lain? Antropologi Gizi, Kesehatan: Dasar/Acuan dalam merumuskan penyelesaian permasalahan

Apa hubungannya dengan antropologi terapan lain? Antropologi Gizi, Kesehatan: Dasar/Acuan dalam merumuskan penyelesaian permasalahan gizi dan kesehatan. Paling tidak, data tentang sumber mata pencaharian, daya beli, sistem pertukaran, dll. -relevan dengan fokusgejala ekonomi dalam konteks antropologi ekonomi dapat bermanfaat Antropologi Ekologi: Hubungan manusia terhadap alamnya, umumnya relevan dengan bagaimana manusia beradaptasi untuk memenuhi sumber -sumber ekonomi mereka. Misalnya, petani yang ‘menggantungkan hidupnya’ dari hasil pertanian padi sawah pada tataran ideal akan memelihara ‘’memiliki pola adaptasi ekologi’’ yang relevan untuk mendukung pertanian padi sawah. Misalnya menjaga agar sumber air, tetap dipelihara dan dijaga terus. Dalam hal ini ada hubungan antara keseimbangan ekologis dengan keseimbangan ekonomi. Pada tataran ideal, pertumbuhan ekonomi dalam konteks apapun, harus diikuti dengan pertumbuhan keseimbangan ekologis, termasuk peningkatankeseimbangan kesejahteraan seluruh pihak-pihak yang terlibat. Pandangan Ekosentris, bukan Pandangan Antroposentris.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

 • SEBUTKAN PERBANDINGAN ANTARA RESIPROSITAS DAN REDISTRIBUSI (PALING TIDAK EMPAT URAIAN PEMBANDING) •

• SEBUTKAN PERBANDINGAN ANTARA RESIPROSITAS DAN REDISTRIBUSI (PALING TIDAK EMPAT URAIAN PEMBANDING) • MENGAPA EKONOMI UANG MENDINAMISASI KEHIDUPAN MASYARAKAT?