Hak Ekonomi Sosial dan Budaya Kovenan Internasional Hak
Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Contoh-contoh dari hak ekosob Komite Hak Ekosob General Comments Tinjauan Laporan Negara Concluding Observation
Hak Ekosob – Sifat Kewajiban Negara Pasal 2 (1) Kovenan Hak Ekosob “to take steps. . by all appropriate measures “with a view to achieving progressively the full realization (progressive realization) -- “realisasi progressif” – realisasi secara bertahap to the maximum of available resources bagaimana mendefinisikan “realisasi secara bertahap” ? --> lihat para 43 – 48 General Comment 13 tentang hak atas pendidikan
Hak Ekosob – Sifat Kewajiban Negara Sebagian kewajiban tidak dapat diperlakukan dengan cara realisasi progresif --> “core minimum obligations” (kewajiban minimum utama) --> mis. penerapan non-diskriminasi Realisasi progresif --> bertahap maju ukuran-ukuran yang bersifat mundur “retrogressive” tidak dapat diterima Kewajiban bertindak dan kewajiban berdampak (obligation of conduct – obligation of result Pelanggaran-pelanggaran hak ekosob --> maastricht guidelines
Kewajiban Negara: menghormati, melindungi, memenuhi Menghormati --> negara harus menahan diri dari campur tangan penikmatan hak asasi manusia Melindungi --> negara harus mencegah pelanggaran pihak lain di luar negara Memenuhi --> negara harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk pelaksanaan penuh hak asasi manusia kewajiban memenuhi dapat diwujudkan melalui kewajiban memfasilitasi, memajukan, dan menyediakan
Indikator Hak Asasi Manusia Suatu cara untuk mengukur pelaksanaan kewajiban yang disyaratkan oleh hukum HAM internasional terdiri dari informasi spesifik mengenai peristiwa, proses, atau hasil berkaitan dengan norma dan standar HAM internasional digunakan untuk menilai dan memantau pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia
Mengapa membutuhkan Indikator? Memperkuat akuntabilitas / pertanggung jawaban negara Membantu negara dalam menyediakan laporan kepada komite Mengukur kemajuan secara berkala untuk satu kurun waktu tertentu Menilai dampak dari inisiatif kebijakan Membandingkan kemajuan dari satu wilayah dengan wilayah tertentu terkait dengan pelaksanaan hak-hak tertentu
Indikator hak asasi manusia bisa kualitatif dan kuantitatif, bukan saling berlawanan tapi saling melengkapi relevan bagi hak sipol maupun hak ekosob harus merefleksikan seluruh aspek kewajiban respect, protect, fulfill obligation of conduct dan of result (kewajiban bertindak dan berdampak merefleksikan keseimbangan antara universalitas dan partikularitas
Indikator hak asasi manusia harus: relevan, valid, dan handal (reliable) sederhana, tepat (timely), sebisa mungkin menggunakan sedikit angka dapat diperbandingkan secara wilayah maupun rentang waktu diterima oleh pihak pemegang hak praktis, akurat, dengan biaya terjangkau, dan tersedia sumber data yang diperlukan
Metodologi penyusunan indikator Indikator disusun di atas landasan kandungan normatif hak yang akan dipantau lihat Kovenan Hak Ekosob, General Comment, dan Jurisprudensi Identifikasi Elemen-elemen kunci (kandungan normatif) dari masing-masing hak mis: hak atas pangan: . . . ? mis: hak atas layanan kesehatan: . . . ?
Metodologi penyusunan indikator Merefleksikan seluruh aspek kewajiban (obligations) Obligations: untuk menghormati, melindungi, memenuhi (respect, protect, fulfil) Obligations: bertindak dan berdampak (of conduct, of result)
Metodologi penyusunan indikator Merefleksikan tingkat penerimaan, upaya, dan hasil Indikator Struktural merefleksikan ratifikasi dan adopsi instrumen legal yang diperlukan untuk merealisasikan hak keadaan HAM dalam hukum dan kebijakan di tingkat domestik contoh: ratifikasi perjanjian HAM, pengesahan perjanjian HAM dalam hukum domestik, harmonisasi dalam kebijakan nasional Biasanya merupakan indikator kualitatif (meskipun bisa ditunjukkan secara kuantitatif) Indikator Proses mengukur upaya-upaya yang dilakukan oleh negara untuk melaksanakan kewajibannya Contoh: proporsi warga yang memiliki asuransi layanan kesehatan, proporsi warga yang memiliki akses berkesinambungan terhadap sumber-sumber air(untuk hak atas pangan), proporsi budget yang dialokasikan untuk perumahan rakyat Biasanya diukur secara kuantitatif Indikator Hasil Merefleksikan status atau realisasi hak-hak yang khusus Contoh: proporsi anak yang kekurangan berat badan di bawah usia 5 tahun, proporsi warga yang tinggal di wilayah kumuh di perkotaan, proporsi warga yang memiliki akses berkesinambungan terhadap sumber air(untuk hak atas air) Biasanya diekspresikan secara kuantitatif
Metodologi penyusunan indikator Mempertimbangkan norma yang bersinggungan “cross-cutting norms” mis. non-diskriminasi, kesetaraan, tak terbagi, dsb
Metodologi penyusunan indikator Identifikasi sumber-sumber data – gunakan 4 tipe data Statistik / Agregat Event-based data Survei Rumah tangga dan persepsi Expert Judgement (penilaian pakar) Lakukan pemilahan data berdasarkan cross-cutting norms Susunlah metasheet yang lebih rinci dan tools pengumpulan data Uji dan perbaiki indikator dan teknik pengumpulan data
Latihan bekerjalah berpasangan lakukan identifikasi kandungan hak sesuai dengan topik yang dipilih: hak atas pendidikan hak atas pangan hak atas layanan kesehatan hak untuk bebas dari penyiksaan hak hidup hak atas persamaan di depan hukum hak atas tempat tinggal hak atas pekerjaan dalam bekerja hak atas kebebasan beragama hak atas kebebasan berpendapat susun indikator struktural, proses, dan hasil Identifikasi sumber-sumber data dari masing indikator
- Slides: 14