ANALISIS SENSITIVITASELASTISITAS 1 Pengertian Dasar Tentang Elastisitas KURVA

  • Slides: 22
Download presentation
ANALISIS SENSITIVITAS/ELASTISITAS 1. Pengertian Dasar Tentang Elastisitas KURVA PERMINTAAN 2. Konsep Dasar Tentang Elastisitas

ANALISIS SENSITIVITAS/ELASTISITAS 1. Pengertian Dasar Tentang Elastisitas KURVA PERMINTAAN 2. Konsep Dasar Tentang Elastisitas Permintaan 3. Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan 4. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan 5. Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Penerimaan Total 6. Hubungan Elastisitas Permintaan Dengan Penerimaan Marginal 7. Elastisitas Periklanan Dari Permintaan

Pengertian Dasar Tentang Elastitas Pada dasarnya setiap fungsi ekonomi dapat diturunkan atau dihitung koefisien

Pengertian Dasar Tentang Elastitas Pada dasarnya setiap fungsi ekonomi dapat diturunkan atau dihitung koefisien elastisitas. � Suatu fungsi pasti terdapat : 1. variabel dependen 2. variabel independen � Elastisitas menjelaskan %∆ variabel dependen, sebagai akibat ∆ 1% variabel independen tertentu dengan asumsi ceteris paribus. � Dengan demikian dalam ekonomi managerial dapat saja dihitung : � Elastisitas permintaan → diturunkan dari f. permintaan Elastisitas penawaran → diturunkan dari f. penawaran Elastisitas produksi → diturunkan dari f. produksi Elastisitas biaya → diturunkan dari f. biaya

Konsep Dasar Elastitas Permintaan Elastisitas permintaan adalah sangat penting dalam pembu-atan keputusan managerial, karena

Konsep Dasar Elastitas Permintaan Elastisitas permintaan adalah sangat penting dalam pembu-atan keputusan managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen terha-dap perubahan harga. � Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada da-lam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan startegi penerapan harga produk. � Ada 10 variabel dan O yang mempengaruhi permintaan dengan asumsi ceteris paribus : QDx = f (Px, I, Pr. Pe, Ie, PAe, T, N, A, F, O) Px, A dan F → variabel endogen I, Pr, Pe, Ie, PAe, T, N. → variabel eksogen, �

Meskipun secara konseptual dari sepuluh variabel bebas dapat diturunkan sepuluh koefisien elastisitas , namum

Meskipun secara konseptual dari sepuluh variabel bebas dapat diturunkan sepuluh koefisien elastisitas , namum karena ada 3 variabel endogen , maka pihak manager ketiga variabel tersebut adalah paling penting, : Paling penting Px → Price elasticity of demand A → advertising elasticity of demand F → Produk feature of demand. Alasan F tidak begitu penting, karena feature atau atribut produk termasuk kualitas produk yang sudah diasumasikan konstan (telah memenuhi kriteria persyaratan produk)

Misalnya : penurunan harga 10% terjadi kenaikan permintaan 30%, penurunan harga 10% terjadi kenaikan

Misalnya : penurunan harga 10% terjadi kenaikan permintaan 30%, penurunan harga 10% terjadi kenaikan permintaan 5 %, Ep ∞ elastis sempurna Ep > │- 1 │ elastis Ep = │- 1 │ unitary Ep < │- 1 │ inelastis Ep = 0 elastisitas inelastis sempurna Apabila diketahui = – 2, 5 dan harga turun 8% Berapa besarnya QDX Jawab : Ep = %∆Q/%∆P – 2, 5 = %QDx / 8

Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan Ada dua cara menghitung elastisitas : 1) Elastisitas titik

Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan Ada dua cara menghitung elastisitas : 1) Elastisitas titik 2) Elastisitas interval (busur) 1) Elastisitas titik Contoh 1 : Q = 100 – 2 P Jika P = 10 , Q = 80 Jawab: Ep = d. Q/d. P x P/Q = – 2 x 10/80 = – 0, 25 → P = 50 – 1/2 Q Jika P = 10, Q = 80 Jawab : Ep = P/(P – C) = – 10/(10 – 50) = – 0, 25

Contoh 2 : P = 940 – 48 Q + Q 2 Artinya :

Contoh 2 : P = 940 – 48 Q + Q 2 Artinya : Jika Q = 10 → Ep = ? Kalau terjadi Jawab : penurunan harga P = 940 – 48(10) + (10)2 sebesar 1 % dari 560 = 560 , akan berakibat d. P/ d. Q = – 48 + 2 Q naiknya permintaan = – 48 + 2(10) = – 28 sebesar 2 % dari 10 Ep = d. Q/d. P. P / Q unit = – 1/28. 560/10 = – 2

Formula perhitungan elastisitas titik dari beberapa bentuk fungsi permintaan No Model 1 Linier 2

Formula perhitungan elastisitas titik dari beberapa bentuk fungsi permintaan No Model 1 Linier 2 Log-log Bentuk Q = a - b. P ln Q = a �b ln P 3 C ln Q = a �b. P 4 Lin –log Q = a �b ln P 5 Reciprocal Q = a �b P� 1 6 Linier-akar Q = a �b√P Slope �b �b. Q / P Ep �b (P/Q) �b �b. Q �b / P b P� 2 �b / 2√P �b/Q b / PQ � b√P/2 Q Para manager ekonomi lebih menyukai bentuk yang ke 2, karena mudahnya Elastistasnya (Ep konstan = �b )

2) Teknik Perhitungan Elastisitas Busur Elstisitas Linier disepanjang kurva permintaan berbeda satu dengan lainnya,

2) Teknik Perhitungan Elastisitas Busur Elstisitas Linier disepanjang kurva permintaan berbeda satu dengan lainnya, karena meskipun disepanjang kurva itu d. Q/d. P konstan, P/Q nya yang tidak konstan. Elasititas double log, memiliki elastisitas konstan, sehingga para ahli ekonomi menyukai model ini. Menyadari sifat-sifat di atas, elastisitas busur lebih dapat diandalkan, karena memberikan suatu koefisien elastisitas yang konstan dalam interval atau range

Berdasarkan informasi koefisien elastisitas busur, manager dapat mengambil kebijaksanaan yang tetap dalam interval harga

Berdasarkan informasi koefisien elastisitas busur, manager dapat mengambil kebijaksanaan yang tetap dalam interval harga tsb. Artinya meskipun ada perubahan harga produk di pasar, namun harga produk itu masih berada dalam interval harga, dimana jika suatu kebijaksanaan awal diam-bil, kebijaksanaan itu tetap dapat dipertahankan karena masih efektif. Dengan demikian kita dapat mendefinisikan Elastisitas Busur adalah : “sebagai suatu koefisien elstisi-tas yang dapat dihitung sepanjang suatu interval tertentu dari suatu kurva permintaan”

No 1 2 3 4 5 6 7 8 No 1 2 3 4

No 1 2 3 4 5 6 7 8 No 1 2 3 4 Kombinasi (P, Q) A B C D E F G H P Q Ep 13, 0 12, 0 11, 0 10, 0 9, 0 8, 0 7, 0 6, 0 22, 1 37, 1 52, 1 67, 1 82, 1 97, 1 112, 1 127, 1 − 8, 82 − 4, 85 − 3, 17 − 2, 24 − 1, 64 − 1, 24 − 0, 94 − 0, 71 Kombinasi(P, Interval Q) Hrg A-B 13, 0 – 12, 0 BC 12, 0 – 11, 0 CD 11, 0 – 10, 0 DE 10, 0 – 9, 0 Interval Rata 2 kuant P 22, 1 – 37, 1 12, 5 Rata 2 Q 29, 6 Ep 37, 1 – 52, 1 11, 5 44, 6 – 3, 87 52, 1 – 67, 1 10, 5 59, 6 – 2, 64 67, 1 – 82, 1 9, 5 74, 6 – 1, 91 – 6, 33

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Produk Mobil mewah Furnitre Buah-buahan Tepung , Kacang, Kedelai Bahan Pakaian wol Barang pecah belah dari cina Jangka penajang Jangka pendek Radio dan Televisi Transportasi udara Daging sapi Jagung Keju Pelayanan Kedokteran Peralatan dapur Ban Jangka panjang Kapas Pelayanan hukum Bensin Jangka panjang Jangka endek Listrik untuk perumahan Jangka panjang Jangka pendek Perumahan Rokok Telur Kopi Pelayanan telepon rumah lokal Jangka panajng Jangka pendek Pelayanan nepon bisnis lokal Jangka panjang Jangka pendek Ep − 16, 99 − 3, 04 − 3, 02 − 1, 65 − 1, 32 − 1, 30 − 1, 20 − 1, 10 − 0, 96 − 0, 70 − 0, 77 − 0, 60 - 0, 40 - 0, 60 − 0, 51 − 0, 50 - 1, 50 - 0, 43 - 0. 52 - 0, 06 – 0, 40 − 0, 30 – - 0, 40 − 0, 26 − 0, 15 - 0, 14 - 0, 10 - 0, 15 - 0, 08

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan 1. Banyaknya produk substitusi yang tersedia dipasar pada

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan 1. Banyaknya produk substitusi yang tersedia dipasar pada harga kompetitif 2. Penyesuaian periode waktu 3. Masa pakai dari produk 4. Derajad kepentingan kebutuhan konsumen terhadap produk 5. Derajad kejenuhan dari produk 6. Range penguunaan dari produk 7. Prosentase anggaran konsumen yang dibelajakan untuk produk

Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total Hubungan ini penting → Keputusan yang diambil berkaitan

Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total Hubungan ini penting → Keputusan yang diambil berkaitan dengan ∆ P → TR sebagai tujuan , atau secara ekonomi manajerial TR = P. Q Untuk Ep TR kita Kombinasi antara No hubungan P Q dan Ep gunakancontoh (P, Q) 1 2 3 4 5 6 7 8 A B C D E F G H 13, 0 12, 0 11, 0 10, 0 9, 0 8, 0 7, 0 6, 0 22, 1 37, 1 52, 1 67, 1 82, 1 97, 1 112, 1 127, 1 − 8, 82 − 4, 85 − 3, 17 − 2, 24 − 1, 64 − 1, 24 − 0, 94 − 0, 71

Kemudian kita menghing TR seperti Nterlihat Titi Psbb. Q : TR = Ep Pengaruh

Kemudian kita menghing TR seperti Nterlihat Titi Psbb. Q : TR = Ep Pengaruh harga : o 1 k A 13, 0 12, 0 11, 0 10, 0 9, 0 22, 1 P. Q 287, 3 10 juta → 11 juta : - I juta , ini terhadap pengaruh thd jumlah yang diminta tetap 52. 100 → 1 juta x 52. 100 = 5, 21 milyar 8, 82 2 B 32, 1 445, 2 4, 85 3 C 52, 1 573, 17 Pengaruh kuantitas : 4 D 67, 1 671, 0 11 juta → TR = 67. 100 2, 24 10 juta → TR = 52. 100 5 E 82, 1 738, 9 – 1, 64 15. 00 Pengaruh bisnis : 6 F 8, 0 97, 1 776, 8 0 Akan sama dengan : Kuantitas : 15 milyar 1, 24 Jadi 15. 000 x 1 juta = TR = 67, 10 milyar 5, 21784, 7 milyar 7 G 7, 0 112, 15 milyar 1 0, 94 TR = 57, 31 milyar 8 H 6, 0 127, 9, 79 milyar 9, 79762, 6 milyar -

Ep ∆P Elastic Meningkat Menurun Unitary Meningkat / Menurun inelastic Meningkat menurun Ep =

Ep ∆P Elastic Meningkat Menurun Unitary Meningkat / Menurun inelastic Meningkat menurun Ep = 1 Ep > 1 Ep < 1 Dampak thd TR Menurunkan Meningkatkan Tidak berubah Meningkatkan menurunkan

Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Marginal Respon konsumen terhadap ∆ P harus secara berhati-hati

Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Marginal Respon konsumen terhadap ∆ P harus secara berhati-hati diper-timbangakan para manager yang berada da-lam bisnis total, apa bila sedang memmbuat keputusan yang berkaitan dengan pene-tapan harga dan output. Ep memberikan informasi penting pada manager tentang bagai-mana TR akan terpengaruh melalui ∆ P. Konsep penting yang berkaitan dengan keputusan penetapan harga dan outpout adalah MR.

MR sering dikaitkan dengan Ep, karena MR melibatkan ∆TR yg disebabkan pergerakan disepanjang suatu

MR sering dikaitkan dengan Ep, karena MR melibatkan ∆TR yg disebabkan pergerakan disepanjang suatu kurva permintaan , Untuk menjelaskan konsep perhitungan MR, maka diperguna-kan 2 tabel sblmnya, dan kemudian No P tabel. Qberikut TR=P. Q MR dilanjutkan ini : ∆TR ∆ Q 1 2 13, 0 12, 0 22, 1 37, 1 287, 3 445, 2 157, 9 15 3 11, 0 52, 1 573, 1 127, 9 15 4 10, 0 67, 1 671, 0 97, 9 15 5 9, 0 82, 1 738, 9 67, 9 15 10, 526 67 8, 5266 7 6, 5266 7 4, 5266 7

No P Q TR=P. TR Q MR Q 1 13, 0 22, 1 287,

No P Q TR=P. TR Q MR Q 1 13, 0 22, 1 287, 3 2 12, 0 37, 1 445, 2 157, 9 15 10, 5266 7 3 11, 0 52, 1 573, 1 127, 9 15 8, 52667 4 10, 0 67, 1 671, 0 97, 9 15 6, 52667 5 9, 0 82, 1 738, 9 67, 9 15 4, 52667 6 8, 0 97, 1 776, 8 37, 9 15 2, 52667 7 7, 0 112, 1 784, 7 7, 9 15 0, 52667 Dari tersebut, penurunan harga 8 tabel 6, 0 127, 1 762, 6 dengan -22, 1 15 1, 47333 11 juta ke 10 juta manager mengharapkan tambahan TR sebesar Rp 652. 667 untuk setiap penjualan produk (MR) : P : 11 – 10 juta → MR = Rp 652. 667 ∆Q = 15. 000 unit x

Dari tabel di atas dapat dibuat hubungan yang mengikuti konsp umum dalam ekonomi managerial

Dari tabel di atas dapat dibuat hubungan yang mengikuti konsp umum dalam ekonomi managerial : (1)MR harus lebih kecil dari AR / P (2)MR posistif, TR naik dan EP elastic MR negatif, TR turun dan EP inelastic meskipun Q menimgkat MR = 0 TR maksimum dan Ep unitary (3)Macam hubungan seperti point 2 dapat Bagaimana aplikasinya disimpulkan dalam matematika : thd kebijakan hrg ? Misalnya : Ep = -2 MC = 5 (sebagai unsur biaya) maka, MC = MR → laba maksimum 5 = P(1+ 1/Ep) 5 = P(1 +1/-2)