Sekilas tentang LOGIKA Kata Logika q q q

  • Slides: 10
Download presentation
Sekilas tentang LOGIKA

Sekilas tentang LOGIKA

Kata Logika q q q Logika berasal dari kata logos (bahasa Yunani) yang berarti

Kata Logika q q q Logika berasal dari kata logos (bahasa Yunani) yang berarti hasil pemikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Logika juga disebut logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika yang mempelajari kecakapan berpikir lurus, tepat, teratur, dan logis (masuk akal). Logika sebagai ilmu pengetahuan, materialnya adalah berpikir (penalaran) sedangkan obyek formalnya adalah ketepatan berpikir. Logika sebuah filsafat praktis, juga dipelajari sebagai cabang filosofi, dan dianggap juga sebagai cabang logika. Logika digunakan untuk melakukan pembuktian.

Pelopor Logika q q Thales (624 SM – 548 SM) mengenalkan logika induktif. Aristotels

Pelopor Logika q q Thales (624 SM – 548 SM) mengenalkan logika induktif. Aristotels mengenalkan logika sebagai ilmu (logica scientica), logika disebut analitica, yang meneliti berbagai argumentasi berdasarkan proposisi yang benar sedangkan dialektika meneliti argumen yang proposisinya masih diragukan kebenarannya. Inti logika Aristotels adalah silogisme. Buku Aristotels to Oraganon (alat): 1. 2. 3. 4. 5. 6. Categoriae tentang pengertian. De interpretatione tentang keputusan. Analytica Posteriora tentang pembuktian Analytica Priora tentang silogisma Topica tentang argumentasi dan metode berdebat De sohisticis elenchis tentang kesesatan

Pelopor Logika q q q q Plato (427 SM – 347 SM). Theophrastus (370

Pelopor Logika q q q q Plato (427 SM – 347 SM). Theophrastus (370 SM – 288 SM). Zeno (334 SM – 226 SM) mengenalkan istilah logika. Galenus (130 – 210) dan Sextus Empiricus (200) dua orang dokter medis mengembangkan logika menggunakan metode geometri dan mengenalkan sistematisasi logika. Porohyus (232 – 305) membuat pengantar pada Categoriae. Boethius (480 – 524) menerjemahkan Eisagoge Porphyrius dalam bahasa Latin dan mengomentari. Johanes Damascenus (674 – 749) menerbitkan Fons Scienteae.

Logika Modern q q Buku-buku Aristotels masih digunakan Thomas Aquinas (1224 -1274) mengadakan sistematisasi

Logika Modern q q Buku-buku Aristotels masih digunakan Thomas Aquinas (1224 -1274) mengadakan sistematisasi logika q Tokoh-tokoh Logika Modern q q q q Petrus Hispanus (1210 -1278) Roger Bacon (1214 -1292) Raymundus Lullus (1232 -1315) menemukan Ars Magna sejenis aljabar pengertian. William Ocham (1295 -1349) Thomas Hobbes (1588 -1626) menulis Leviatan dan John Locke (1632 -1704) menulis An Essay Concerning Human Understanding. Francis Bacon (1561 -1626) mengembangkan logika induktif dengan bukunya Novum Organum Scientarium. J. s. Mills (1806 -1873) menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic.

q Tokoh-tokoh Logika Simbolik q q q q G. W. Leibniz (1646 -1716) George

q Tokoh-tokoh Logika Simbolik q q q q G. W. Leibniz (1646 -1716) George Boole (1815 -1864) John Venn (1834 -1923) Gottlob Frege (1848 -1925) Chares Sandres Peirce (1839 -1914) filsuf USA memperkenalkan dalil Peirce. Alfred North Whitehead (1861 -1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 -1970) puncak kejayaan logika simbolik dengan terbitnya Principia Mathematica. Ludwig Wittgenstain (1889 -1951), Rudolf Carnap (1891 -1970), Kurt Godel (1906 -1978), dll Logika sebagai matematika murni, matematika adalah logika yang tersistimatisasi, matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur menggunakan simbol-simbol matematik (logika simbolik). Logika tersistimatisasi dikenalkan oleh Galenus dan Sextus Empiricus.

10 PEDOMAN BERPIKIR DAN BERNALAR ► § 1) Berpikir sendiri, 2) Berpikir sebelum bertindak,

10 PEDOMAN BERPIKIR DAN BERNALAR ► § 1) Berpikir sendiri, 2) Berpikir sebelum bertindak, 3) Obyektif, 4) Pikirkan akibatnya, 5) Berpikir jauh kedepan, 6) Sikap terbuka, 7) Sikap kritis, 8) Optimis, 9) Jujur, 10) Terencana dan iklas. KEGUNAAN LOGIKA ► § § § § § Penyelarasan ke abstrak Menambah kemampuan berpikir abstrak Agar tidak tersesat Menambah kemampuan logis dan kritis Kemampuan imajinatif Mengembangkan intuisi Mengembangkan kreatifitas Meningkatkan daya problem solving Mengetahui hubungan yang berlaku umum dan khusus

PEMBAGIAN LOGIKA – Naturalis – Ilmiah – Artifisialis – Tradisional – Formal – Material

PEMBAGIAN LOGIKA – Naturalis – Ilmiah – Artifisialis – Tradisional – Formal – Material

n HAKEKAT PENALARAN n n PRINSIP 2 DASAR LOGIKA n n n Pengertian/konsep Proposisi/pernyataan

n HAKEKAT PENALARAN n n PRINSIP 2 DASAR LOGIKA n n n Pengertian/konsep Proposisi/pernyataan Penalaran (sifat: logis dan analitik) Hk identitas (A=A, bukan B) Hk kontradiksi (A =A, A=B) Hk penyisihan jalan tengah (salah satu dari A=A atau A=B benar) Hk cukup alasan: eksistensi sesuatu harus mempunyai alasan SYARAT POKOK DALAM LOGIKA n n n Berdasarkan kenyataan/kebenaran Alasan harus tepat dan kuat Harus logis

l LOGIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN l l Apakah setiap berpikir itu logis? Apakah setiap

l LOGIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN l l Apakah setiap berpikir itu logis? Apakah setiap pengambilan keputusan perlu analisis? Apa yang dimaksuh dengan intuisi? Adakah keputusan yang logis?