PRESIPITASI Ratna Septi Hendrasari Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya

  • Slides: 13
Download presentation
PRESIPITASI Ratna Septi Hendrasari

PRESIPITASI Ratna Septi Hendrasari

 • Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere

• Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya cairan (dapat berbentuk cair atau beku) dari atmosphere ke permukaan bumi. • Presipitasi cair dapat berupa hujan dan embun dan presipitasi beku dapat berupa salju dan hujan es. • Dalam uraian selanjutnya yang dimaksud dengan presipitasi adalah hanya yang berupa hujan. • Bentuk dan jumlah hujan dipengaruhi oleh faktor klimatologi antara lain: – Angin – Temperatur – Tekanan atmosfer.

Tipe hujan (menurut cara naiknya udara ke atas) • Hujan Konvektif sifat : setempat,

Tipe hujan (menurut cara naiknya udara ke atas) • Hujan Konvektif sifat : setempat, intensitas tinggi, durasi singkat • Hujan Siklonik sifat : tidak terlalu lebat, waktu lebih lama • Hujan Orografis terjadi di daerah pegunungan Indonesia : hujan konvektif, orografis

Parameter Hujan • Intensitas hujan : jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu (mm/jam,

Parameter Hujan • Intensitas hujan : jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu (mm/jam, mm/hari, mm/bulan dsb), yang berturut-turut disebut (hujan jam-jaman, hujan harian, hujan bulanan dsb) • Durasi hujan : waktu yang dihitung dari saat mulai hujan turun sampai berhenti, yang biasanya dinyatakan dalam jam. • Intensitas hujan rerata : perbandingan antara kedalam hujan durasi hujan • Distribusi hujan sebagai fungsi waktu menggambarkan variasi kedalaman hujan selama terjadinya hujan.

Jaringan Pengukur Hujan • Alat pengukur Hujan : manual & otomatis • Beberapa persyaratan

Jaringan Pengukur Hujan • Alat pengukur Hujan : manual & otomatis • Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pada saat menempatkan alat pengukur hujan yaitu : – Harus diletakkan di tempat yang bebas halangan atau pada jarak 4 kali tinggi obyek penghalang. – Alat harus tegak lurus dan tinggi permukaan penakar antara 90 -120 cm di atas permukaan tanah. – Alat harus dilindungi baik dari gangguan binatang maupun manusia. – Secara teknis alat harus standart. – Dekat dengan tenaga pengamat.

Kepadatan minimum jaringan hujan berikut ini telah direkomendasi guna maksud-maksud hidro meteorologis umum (Linsley,

Kepadatan minimum jaringan hujan berikut ini telah direkomendasi guna maksud-maksud hidro meteorologis umum (Linsley, et-al, 1982) : • Untuk daerah datar, beriklim sedang, mediteranean dan zona tropis 600 - 900 km 2 untuk setiap stasiun • Untuk daerah-daerah pegunungan beriklim sedang, mediteranean dan zone tropis, 100 - 250 km 2 untuk setip stasiun. • Untuk pulau-pulau dengan pegunungan kecil dengan hujan yang beraturan, 25 km 2 untuk setiap stasiun. • Untuk zone-zone kering dan kutub, 1500 -10. 000 km 2 untuk setiap stasiun.

Penghitungan Hujan Rata-Rata Suatu Daerah • Hasil pengukuran data hujan dari masing-masing alat pengukuran

Penghitungan Hujan Rata-Rata Suatu Daerah • Hasil pengukuran data hujan dari masing-masing alat pengukuran hujan adalah merupakan data hujan suatu titik (point rainfall). • Untuk kepentingan analisis yang diperlukan adalah data hujan suatu wilayah (areal rainfall). • Ada beberapa cara untuk mendapatkan data hujan wilayah yaitu : – Cara rata-rata aljabar – Cara poligon thiessen – Cara isohiet

Metode rerata aritmatik (Aljabar) • Metode ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu hanya

Metode rerata aritmatik (Aljabar) • Metode ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu hanya dengan membagi rata pengukuran pada semua stasiun hujan dengan jumlah stasiun dalam wilayah tersebut. • Metode ini memberikan hasil baik apabila : – Stasiun hujan tersebar secara merata di DAS – Distribusi hujan relatif merata di seluruh DAS

Metode Poligon Thiessen • Metode ini selain memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun, juga

Metode Poligon Thiessen • Metode ini selain memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun, juga memperkirakan luas wilayah yang diwakili oleh masing-masing stasiun untuk digunakan sebagai salah satu faktor dalam menghitung hujan rata-rata daerah yang bersangkutan. • Poligon dibuat dengan cara menghubungkan garis berat diagonal terpendek dari para stasiun hujan yang ada.

Metode Isohiet • Isohiet adalah garis yang menghubungkan tempat -tempat yang mempunyai tinggi hujan

Metode Isohiet • Isohiet adalah garis yang menghubungkan tempat -tempat yang mempunyai tinggi hujan yang sama. • Metode ini menggunakan isohiet sebagai garis yang membagi daerah aliran sungai menjadi daerah-daerah yang diwakili oleh stasiun-stasiun yang bersangkutan, yang luasnya dipakai sebagai faktor koreksi dalam perhitungan hujan rata-rata.