Pola Penerapan TQM dalam Industri Konstruksi Kelompok 3

  • Slides: 8
Download presentation
Pola Penerapan TQM dalam Industri Konstruksi Kelompok 3 Donny Eriawan Irfan Helmy Bambang Yuniarto

Pola Penerapan TQM dalam Industri Konstruksi Kelompok 3 Donny Eriawan Irfan Helmy Bambang Yuniarto Riski Aji Yusuf Hari Cahyono

Latar Belakang �Paper bertujuan untuk menjelaskan penerapan TQM pada sisi industri yg berbeda; yakni

Latar Belakang �Paper bertujuan untuk menjelaskan penerapan TQM pada sisi industri yg berbeda; yakni industri konstruksi dimana penelitian dilakukan pd perusahaan konstruksi Jepang yg beroperasi di Malaysia. �Paper melihat kasus dgn pendekatan : 1. Pendekatan survey quisioner atas perusahaan konstruksi yg ada di Jepang 2. Melihat sejauhmana perusahaan konstruksi Jepang melakukan penerapan pola TQM selama 3 bulan di 4 lokasi.

�Masalah yg ada ialah adanya hambatan antara kontraktor luar ketika bekerjasama dgn subkontraktor domestik

�Masalah yg ada ialah adanya hambatan antara kontraktor luar ketika bekerjasama dgn subkontraktor domestik dan pelaksana lapangan. �Disinyalir ada hambatan budaya. �Paper menyoroti atas dua bagian i. e: 1. Proses, yg berkisar pd pekerjaan rutin, pembiayaan, evaluasi dan alokasi waktu, serta evaluasi keamanan. 2. Pihak pelaksana yg menekankan pd klien, subkontraktor dan pengoperasian di suatu area.

Aplikasi Konsep dan Implementasi Ide �Konsep penjualan a. Kualitas sebagai prioritas b. Mengedepankan kepuasan

Aplikasi Konsep dan Implementasi Ide �Konsep penjualan a. Kualitas sebagai prioritas b. Mengedepankan kepuasan dan mampu menarik segmentasi pasar yg diharapkan c. Setiap pekerjaan dilakukan dgn penuh pertimbangan pada setiap tingkatan yg ada (proses maupun pelaksana).

�Menghidupkan lingkaran PDCA Masalah akan muncul ketika pekerjaan dimulai Setiap tujuan dinilai secara objektif

�Menghidupkan lingkaran PDCA Masalah akan muncul ketika pekerjaan dimulai Setiap tujuan dinilai secara objektif Setiap tujuan adalah prioritas bersama Menentukan sebuah rancangan yang berkualitas Menekankan pd proses dan mengalihkan kasus yg pelik f. Mengedepankan pencegahan sebelum masalah hadir g. Melakukan standarisasi dlm setiap pekerjaan (indikator, proses, kualifikasi, dan hasil utama serta alternatif kerja) a. b. c. d. e.

�Pijakan berfikir pada setiap data dan fakta a. Tingkatan pelaksanaan b. Memanfatkan teknik-teknik ilmiah

�Pijakan berfikir pada setiap data dan fakta a. Tingkatan pelaksanaan b. Memanfatkan teknik-teknik ilmiah semisal Standard Quality Control (SQC) c. Pengakuan dan penyebaran (uraian pekerjaan dan penetapan kerja) d. Diskusi secara terbuka dgn fakta yg ada (jujur kata, jujur kerja) e. Berorientasi pd hal yg sebenarnya dg tempat yg sebenarnya

�Partisipasi dari tiap organisme a. Menyatukan setiap kebijaksanaan untuk setiap orang b. Respek pd

�Partisipasi dari tiap organisme a. Menyatukan setiap kebijaksanaan untuk setiap orang b. Respek pd nilai-nilai kemanusiaan dan spontanitas tiap individu c. Mampu bekerjasama sekalipun pd tiap divisi yg berbeda

Kesimpulan

Kesimpulan