PELAYANAN KEFARMASIAN YANG BERSIFAT REHABILITATIF PHARMACETICAL CARE Latar
PELAYANAN KEFARMASIAN YANG BERSIFAT REHABILITATIF ( PHARMACETICAL CARE )
Latar Belakang Pasien saat ini semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan, keamanan dan kenyamanannya. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, (promotif), (preventif), (kuratif), dan (rehabilitatif), yang dilaksanakan menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Rumusan Masalah • Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan ? • Bagaimana pharmaceutical care yang bersifat rehabilitatif ? • Contoh pharmaceutical care yang bersifat rehabilitatif ?
Pelayanan Kesehatan Menurut Lavey dan Loomba adalah setiap upaya baik yang diselenggarakan sendiri atau bersama dalam suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengobati penyakit dan memulihkan kesehatan yang ditujukan terhadap perseorangan, kelompok dan masyarakat.
Secara umum pelayanan kesehatan dapat dibedakan atas : Øpelayanan kedokteran (medical service) Pelayanan kedokteran lebih ditujukan pada upaya-upaya pengobatan (kuratif) penyakit dan pemulihan (rehabilitatif) kesehatan dengan sasaran utamanya adalah perorangan/individu yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tersebut
Øpelayanan kesehatan masyarakat (public health service) Pelayanan kesehatan masyarakat umumnya diselenggarakan secara bersama-sama dalam suatu organisasi bahkan harus mengikutsertakan potensi masyarakat dengan sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan. Upaya kesehatan yang ditujukan lebih pada penekanan upaya-upaya promosi (promotif) dan pencegahan (preventif). Upaya-upaya kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, berjenjang, profesional dan bermutu serta tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah, norma sosial budaya, moral dan etika profesi.
Pharmaceutical Care yang Bersifat Rehabilitatif Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Rehabilitatif / rehabilitasi dibagi menjadi beberapa bagian : ØRehabilitasi fisik ØRehabilitasi mental ØRehabilitasi sosial vokasional ØRehabilitasi aesthetis
Contoh pharmaceutical care yang bersifat rehabilitatif Rehabilitasi kanker Kanker merupakan penyakit yang mematikan yang tidak hanya berdampak kondisi fisik penderitanya namun juga berdampak bagi psikologis penderita kanker. Jumlah penderita kanker di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan fasilitas yang bersifat rehabilitatif untuk menanggulangi penyakit kanker yang dapat membantu proses peyembuhan dengan pendekatan psikologis penderita kanker
Fase-fase pada rehabilitasi kanker fase diagnosis pertama dan tatalaksana medis fase surveillance akan dimulai setelah fase terapi kanker telah dilewati. fase temporization Fase temporization berlaku untuk Jika penderita mengalami kembali pasien-pasien yang memilki kanker munculnya kanker, rehabilitasi memasuki stadium IV atau pasien yang dinamakan fase rekurensi. mengalami rekurensi namun dinilai sulit untuk diterapi agresif. fase rekurensi
Kesimpulan tujuan akhir dari pharmacetical care adalah meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pencapaian hasil terapi yang diinginkan secara optimal pharmaceutical care yang bersifat rehabilitatif dapat dilihat pada rehabilitasi kanker dimana tatalaksana rehabilitasi kanker dibagi ke dalam beberapa fase tim rehabilitasi medis dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan penilaian status fungsional kanker, melakukan intervensi rehabiltasi dan pada akhirnya menentukan tujuan akhir rehabilitasi yang dapat dicapai oleh penderita.
Sekian & Terimakasih
- Slides: 12