METODOLOGI PENELITIAN SASTRA Pertemuan 4 PENDEKATAN STRUKTURAL Pendekatan

  • Slides: 8
Download presentation
METODOLOGI PENELITIAN SASTRA Pertemuan 4

METODOLOGI PENELITIAN SASTRA Pertemuan 4

PENDEKATAN STRUKTURAL Pendekatan struktural: dibangun dari pemikiran bahwa karya sastra sebagai karya kreatif memiliki

PENDEKATAN STRUKTURAL Pendekatan struktural: dibangun dari pemikiran bahwa karya sastra sebagai karya kreatif memiliki otonomi penuh yang harus dilihat sebagai suatu yang berdiri sendiri, terlepas dari hal-hal lain di luar karya. Pengkajiannya adalah melalui aspek yang membangun karya tersebut, seperti tema, alur, latar, penokohan, gaya penulisan, gaya bahasa, serta hubungan harmonis antar aspek yang mampu membuatnya menjadi karya sastra.

PENDEKATAN STRUKTURAL Cara pandang pendekatan struktural; 1. Karya sastra sesuatu yang otonom 2. Memberi

PENDEKATAN STRUKTURAL Cara pandang pendekatan struktural; 1. Karya sastra sesuatu yang otonom 2. Memberi penilaian atas keserasian antar aspek/unsur dalam membentuk struktur karya 3. Memberikan penilaian terhadap hubungan isi dan bentuk. Yang dimaksud dengan isi dalam kajian struktural adalah persoalan, pemikiran, falsafah, cerita, pusat pengisahan, tema. Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk adalah alur, bahasa, sistem penulisan, dan lainnya yang membantu pembentukan citra karya

PENDEKATAN STILISTIKA Pendekatan stilistika; bertolak dari asumsi bahwa bahasa mempunyai peranan dan tugas penting

PENDEKATAN STILISTIKA Pendekatan stilistika; bertolak dari asumsi bahwa bahasa mempunyai peranan dan tugas penting dalam kehadiran karya sastra. khususnya perihal poetic language Fokus pendekatan ini adalah ekspresi bahasa yang muncul dalam karya; terkait dengan gaya bahasa, corak, atau masalah sosiolinguistik. Bisa juga dikaitkan pula analisis tentang pemahaman pembaca terhadap karya.

PENDEKATAN STILISTIKA Objek analisis; segi bunyi (puisi; variasi bunyi, asonansi, aliterasi, rima, dll) ,

PENDEKATAN STILISTIKA Objek analisis; segi bunyi (puisi; variasi bunyi, asonansi, aliterasi, rima, dll) , kata, frase, kalimat, paragraf, wacana. Catatan: analisis ini perlu memiliki kemampuan linguistik yang kuat.

BERFIKIR DEDUKTIF Berpikir secara deduktif (bersifat deduksi/ penyimpulan dari yang umum ke khusus) yang

BERFIKIR DEDUKTIF Berpikir secara deduktif (bersifat deduksi/ penyimpulan dari yang umum ke khusus) yang meliputi: a. perumusan judul. b. hipotesis c. evaluative d. intrinsik e. kasustik f. sinkronik

LANGKAH KERJA TENTUKAN FOKUS PENELITIAN Perumusan judul/ masalah penelitian. 1. Identifikasikan hal-hal dominan dari

LANGKAH KERJA TENTUKAN FOKUS PENELITIAN Perumusan judul/ masalah penelitian. 1. Identifikasikan hal-hal dominan dari struktur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra sebagai objek penelitian; a. tema (gagasan sentral, sesuatu yang membuat karya berharga. Bisa dimulai dengan memperhatikan konflik sentral), b. setting&latar (situasi, latar waktu, situasi sosial, dsb), c. alur (eksposisi, konflik, klimaks, anti klimask, resolusi/solusi) d. konflik (sentral, internal, eksternal), e. tokoh utama/samping (antagonis/protagonis), e. pusat pengisahan (God’s Eye, dsb)

LANGKAH KERJA TENTUKAN FOKUS PENELITIAN 2. 3. 4. 5. Setelah temukan yang dominan, fokuskan

LANGKAH KERJA TENTUKAN FOKUS PENELITIAN 2. 3. 4. 5. Setelah temukan yang dominan, fokuskan kepada paradigma&pendekatan-pendekatan penelitian. Pastikan mana yang relevan. Jika sudah, mulai susun daftar masalah-masalah yang bisa diangkat. Pilih dari daftar masalah yang paling visible untuk dijadikan fokus penelitian. Yang dimaksud paling visible indikatornya; a. data paling memadai, b. paling menarik, c. kebaruan. Tuliskan dalam bentuk; a). Pertanyaan, b) pernyataan