Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas Antioksidan
Target keluaran • Agar diketahui metode yang paling sesuai untuk pembuatan sediaan farmasi khususnya sediaan herbal di Indonesia
Metode • Penyiapan sampel
Metode TCM dan Tunggal TCM Tunggal Ekstraksi Ramu Kadar air TCM=Tunggal Uji Antioksidan TCM=Tunggal FTIR TCM=Tunggal KLT TCM=Tunggal
Penentuan kadar air (AOAC 2006) o Cawan Porselin dipanaskan 105 C Sampel basah @ 3 gram, Sampel kering @ 2 gram Dimasukkan ke dalam cawan porselin Dipanaskan 105 o. C
Ekstraksi sampel sediaan farmasi Indonesia (BPOM 2004) 30 gr masing-masing simplisia dalam maserator Ditambah 150 ml etanol 96% Direndam selama 24 jam Diuapkan dengan penguap putar Bunchii R 114 Diulang sebanyak 2 kali Maserat dipisahkan Ekstrak kental 7 formulasi dengan perbandingan 1: 1: 1, 1: 1: 0, 1: 0: 1, 0: 1: 1, 1: 0: 0, 0: 1: 0, 0: 0: 1
Ekstraksi sampel metode TCM (BPOM 2004) Sampel (Meniran, kunyit, temulawak) 1: 1: 1: 0: 1: 1 1: 0: 0 0: 1: 0 Total 30 gram Direndam 24 jam dengan etanol 150 m. L Disaring kemudian direndam lagi 24 jam dengan etanol 150 m. L 0: 0: 1
Uji Antioksidan dengan Metode DPPH (Blois 1985 dalam Hanani et al. 2005 dengan modifikasi) Ekstrak dibuat formulasi dengan perbandingan 1: 1: 1; 1: 1: 0; 1: 0: 1; 0: 1: 1; 1: 0: 0; 0: 1: 0; 0: 0: 1 Nilai konsentrasi penghambatan aktivitas radikal bebas sebanyak 50% (IC 50) Dipillih 3 ekstrak yang memiliki nilai antioksidan terbaik Formulasi dibuat dalam berbagai konsentrasi (10, 40, 80, 100, 150, dan 200 ppm) Diukur A dengan spektrofotometer pada λ 515 nm Penentuan profil kimiawi dengan KLT dan FTIR Setiap sampel ditambahkan larutan DPPH 1 m. M 1 m. L & volume larutan hingga 5 m. L Disimpan di dalam inkubator suhu 37 ºC selama 30 menit
Profil Kromatogram FTIR Diambil 3 fraksi terbaik Dikeringkan dengan rotarievaporator Dicampur dengan 300 mg KBr untuk dijadikan pellet Campuran dicetak dengan hand-press Shimadzu yang tersambung dengan pompa tekan Pellet dianalisis dengan FTIR
Profil Kromatogram KLT (Fernand 2003) Ekstrak formulasi dilarutkan sedikit etanol 96% hingga konsentrasi 10000 mg/L Penotolan pelat KLT dengan menggunakan aplikator 10 m. L Chamber diisi dengan eluen serta biarkan selama 20 menit agar larutan menjadi jenuh Pelat yang berisi cuplikan dimasukkan ke dalam bejana kromatografi Identifikasi dilakukan untuk melihat bercak yang muncul pada pelat Deteksi komponen : Pelat disinari dengan ultraviolet (UV) 254 nm dan UV 366 nm Rf
Ketercapaian target luaran • Penyiapan sampel Setiap sampel sebanyak 5 kg Dikeringkan di bawah sinar matahari
• Penentuan kadar air Penimbangan dilakukan 3 jam 1 x Sampel Bobot serbuk (mg) Kadar air rata-rata (%) Meniran 1600 7. 2718 ± 0. 0006 Kunyit 350 9. 3712 ± 0. 0070 Temulawak 670 15. 1410 ± 0. 0054
• Rendemen ekstraksi metode sediaan herbal farmasi Indonesia Sampel Rata-rata rendemen Meniran 7. 3988% Kunyit 25. 3274% Temulawak 29. 8913%
• Rendemen ekstraksi metode sediaan herbal secara TCM Formulasi 1: 1: 1 0: 1: 1: 0: 1 1: 0: 0 0: 1: 0 0: 0: 1 Rata-rata rendemen 18. 15% 24. 69% 16. 43% 15. 87% 7. 62% 27. 40% 29. 36%
• Uji aktivitas antioksidan Formulasi (M: K: T) IC 50 rata-rata ekstrak tunggal (ppm) IC 50 rata-rata ekstrak ramuan TCM (ppm) 1: 1: 1 58. 62 ± 4. 6025 161. 9868 ± 14. 7218 1: 1: 0 45. 52 ± 12. 9842 118. 9301 ± 69. 6575 1: 0: 1 57. 65 ± 25. 4430 69. 5427 ± 33. 6425 0: 1: 1 85. 3 ± 59. 2741 175. 4051 ± 141. 8326 1: 0: 0 33. 42 ± 10. 5008 19. 9135 ± 22. 6413 0: 1: 0 66. 44 ± 21. 4213 103. 3159 ± 10. 8370 0: 0: 1 120. 44 ± 4. 8127 281. 4561 ± 32. 0136
• Profil Kromatogram FTIR Ekstak terbaik Ekstrak Tunggal Ekstrak Ramuan TCM Formulasi 1: 1: 0 Formulasi 1: 0: 1 Formulasi 1: 0: 0
• Lanjutan tabel profil kromatogram FTIR Ekstrak Tunggal Formulasi 1: 0: 0 Ekstrak Ramuan TCM Formulasi 0: 1: 0
• Profil Kromatogram KLT ekstrak terbaik Ekstrak tunggal 254 nm Ekstrak ramuan TCM 366 nm 254 nm 366 nm 10 spot 6 spot 9 spot 4 spot 1: 1: 0: 1 90: 10 60: 40
• Lanjutan tabel profil kromatogram KLT 254 nm 366 nm 7 spot 6 spot 1: 0: 1 100: 0 2 spot 1: 0: 0 100: 0 7 spot 1: 0: 0 100: 0 254 nm 366 nm 3 spot 1: 0: 0 100: 0 8 spot 0: 1: 0 4 spot 0: 1: 0 67. 5: 32. 5
Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan : Konsentrasi untuk uji antioksidan Alasan : Nilai Ketelitian kurang baik sehingga menghasilkan nilai IC 50 yang jelek Penyelesaian : Mencari konsentrasi optimum Kesimpulan : Konsentrasi yang semula 10, 40, 80, 100, 150, dan 200 ppm menjadi 25, 50, 100, 200, 400, dan 800 ppm
- Slides: 21