KEWIRAUSAHAAN RONI KURNIAWAN M SI Penjelasan ciri 1

  • Slides: 16
Download presentation
KEWIRAUSAHAAN RONI KURNIAWAN, M. SI

KEWIRAUSAHAAN RONI KURNIAWAN, M. SI

Penjelasan ciri 1: Motif Berprestasi Motif berprestasi merupakan nilai sosial yang menekankan pada hasrat

Penjelasan ciri 1: Motif Berprestasi Motif berprestasi merupakan nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna memperoleh kepuasan secara pribadi (Gede A. S dalam Suryana, 2003) Faktor yang mempengaruhi timbulnya motivasi : Kebutuhan (fisik, keamanan, harga diri, aktualisasi diri : Maslow, 1934) Faktor pendorong dan faktor pemelihara (Faktor pendorong kebersihan, pengakuan, kreatifitas dan rasa tanggung jawab, faktor pemelihara lingkungan kerja, insentif kerja, hub kerja dan keselamatan kerja : Herzberg)

 Ciri-ciri seorang wirausaha yang memiliki motif berprestasi menurut Suryana (2003) adalah : Ingin

Ciri-ciri seorang wirausaha yang memiliki motif berprestasi menurut Suryana (2003) adalah : Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan atau kegagalannya Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang

 Teori atribusi Weiner (Gedler, 1991) ada 2 (dua) penyebab seseorang berprestasi yang disebutnya

Teori atribusi Weiner (Gedler, 1991) ada 2 (dua) penyebab seseorang berprestasi yang disebutnya sebagai lokus penyebab instrinsik dan ekstrinsik. Lokus penyebab instrinsik terdiri atas : (1) kemampuan, (2) usaha, (3) suasana hati atau mood, seperti kelelahan & kesehatan Lokus penyebab ekstrinsik meliputi (1) sukar tidaknya tugas, (2) nasib baik atau hoki dan (3) pertolongan orang lain. Motivasi berprestasi mengandung dua aspek menurut Mc Clelland (1976), yaitu : Mencirikan ketahanan dan takut gagal Meningkatkan kerja keras yang berguna mendorong keberhasilan Mengharapkan sukses dan takut gagal (Traver, 1982)

Penjelasan ciri 2 : Selalu Perspektif Selalu prespektif berarti “ harus berfikir, berusaha dan

Penjelasan ciri 2 : Selalu Perspektif Selalu prespektif berarti “ harus berfikir, berusaha dan memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan untuk meraih masa depan secara optimis” Kunci utama selalu perspektif adalah “ ability to create the new and different” (Drucker, 1959) Memandang masa depan harus optimis dengan kesadaran : Masa depan adalah suatu kejadian (event) yang mengandung ketidak pastian (uncertainty) dan resiko yang harus diperhitungkan Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan Ada pilihan yang harus diambil secara tabah & cerdas

Penjelasan ciri 3 : Berdaya Cipta Tinggi Ide-ide kreativitas (daya cipta) “ketika seorang wirausaha

Penjelasan ciri 3 : Berdaya Cipta Tinggi Ide-ide kreativitas (daya cipta) “ketika seorang wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda” Kreativitas “berfikir menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing) Inovasi “kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (Suryana, 2003). Beberapa aspek penting dalam daya cipta : Berfikir dan membuat cara-cara baru dari sesuatu yang lama ………. meningkatkan added value Berfikir dan membuat sesuatu yang benar baru ………. menciptakan added value Bertujuan memecahkan masalah dan meraih peluang

Penjelasan ciri 4 : Berperilaku Inovasi Tinggi Setiap orang mempunyai talenta dan jiwa wirausaha

Penjelasan ciri 4 : Berperilaku Inovasi Tinggi Setiap orang mempunyai talenta dan jiwa wirausaha dalam tingkat kapabilitas berbeda-beda sehingga perlu wadah untuk berkembang agar berpeliku inovasi tinggi Landasan jiwa wirausaha yaitu akal budi dan kecerdasan Akal budi dan kecerdasan mendorong tumbuhnya jiwa wirausaha yang berperilaku inovasi tinggi dng membentuk : Cita-cita, impian dan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup (berfikir/visi untuk masa depan) Instuisi untuk bekerja dan berusaha (bertindak untuk masa kini/ realita) Daya imajinasi untuk berfikir kreatif (berfikir dan bertindak dari pengalaman masa lalu/inovasi) Kemampuan belajar thd sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui (belajar dari masa lalu, masa kini dan perkiraan masa depan/pembelajaran)

 Hal penting kunci sukses dari pengalaman : Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi yang

Hal penting kunci sukses dari pengalaman : Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi yang jadi wirausaha di bawah 30% dan lulusan SLTA ke bawah diatas 70% (Sakernas, 2003) Sukses Bill Gate dan Warrant Buffet karena : Mau belajar terus menerus Tabah thd tantangan dan kegagalan Berani berinovasi dan tampil beda Selalu tidak puas dengan hasil yang dicapai Punya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan Sukses seseorang 80% ditentukan oleh kecerdasan emosional hanya 20% ditentukan kecerdasan intelektual (Goleman)

 Kiat-kiat agar sukses dalam berwirausaha dari berbagai tingkatan IQ (Suryana, 2003): Digerakkan oleh

Kiat-kiat agar sukses dalam berwirausaha dari berbagai tingkatan IQ (Suryana, 2003): Digerakkan oleh ide dan impian (visi) Lebih mengandalkan kreativitas Menunjukkan keberanian Percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada realita Melihat masalah sebagai peluang Memilih usaha sesuai hobi dan minat Memulai usaha dengan modal seadanya Senang mencoba hal baru Selalu bangkit dari kegagalan Tidak mengandalkan gelar akademis semata-mata

Penjelasan ciri 4 : Berkomitmen dalam Pekerjaan Wirausaha harus komit dan sepenuhnya memberikan curahan

Penjelasan ciri 4 : Berkomitmen dalam Pekerjaan Wirausaha harus komit dan sepenuhnya memberikan curahan perhatian dalam mengelola usaha, berupaya usahanya berkembang dan memenangkan persaingan Wirausaha memiliki semangat kewirausahaan (Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1995) : Punya kemauan kuat untuk berkarya dan mandiri Mampu membuat keputusan tepat dan berani mengambil risiko (yang diperhitungkan) Kreatif dan inovatif Tekun, teliti dan produktif Berkarya dengan semangat kebersamaan dan beretika bisnis yang sehat

Penjelasan ciri 6 : Ber-etos kerja & bertanggung jawab Etos kerja merupakan budaya kerja

Penjelasan ciri 6 : Ber-etos kerja & bertanggung jawab Etos kerja merupakan budaya kerja yang dijunjukkan oleh beberapa ciri kepribadian, yaitu rasional, disiplin, kerja keras, orientasi pada kesuksesan, hemat, bersahaja, tidak berfoya-foya dan senang investasi (Etos kerja bangsa Jerman : Mak Weber) Budaya kerja dan Etos Kerja : Budaya kerja bangsa Jepang (Sinamo H. J, 1999) : “bushido” (Gi/benar&terhormat, Yu/berani dan ksatria Jin/cinta kasih, Re/santun, Melyo/tulus, Chugo/loyal) Budaya kerja bangsa Indonesia, kebersamaan dan kegotongroyongan Etos Keja bangsa Indonesia ……………. ?

 Etos kerja unggulan bangsa Jepang (Sinamo H. J, 1999) Kerja itu suci………. aku

Etos kerja unggulan bangsa Jepang (Sinamo H. J, 1999) Kerja itu suci………. aku sanggup kerja benar Kerja itu sehat ……. aku sanggup kerja keras Kerja itu rahmat …. . . aku sanggup kerja tulus Kerja itu amanah …. . aku sanggup kerja tuntas Kerja itu seni ……… aku sanggup kerja kreatif Kerja itu ibadah …… aku sanggup kerja bersungguh-sungguh Kerja itu mulia ……. . aku sanggup kerja sempurna Kerja itu kehormatan. . aku sanggup kerja unggul

Penjelasan ciri 7 : Mandiri Wirausaha yang mandiri/tidak tergantung orang lain akan menciptakan sesuatu

Penjelasan ciri 7 : Mandiri Wirausaha yang mandiri/tidak tergantung orang lain akan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda Mandiri membuat seseorang menjadi kreatif dan inovatif mencari peluang, serta tabah menghadapi tantangan Dengan mandiri akan dicapai : Cara berfikir baru (new mindset) Teknologi baru (new technologie) Pengetahuan baru (new knowledge) Cara baru (new technical)

Penjelasan ciri 8 : Berani Menghadapi Resiko Berani menghadapi risiko bukan spekulasi tetapi risiko

Penjelasan ciri 8 : Berani Menghadapi Resiko Berani menghadapi risiko bukan spekulasi tetapi risiko yang sudah dihitung secara matang sebagai karakteristik wirausaha unggul (Richard Cantillon) Berani mengambil risiko mendorong timbulnya inisiatif dan sifat menyukai usaha yang lebih menantang Terdapat pada orang-orang yang kreatif dan inovatif dan bag terpenting perilaku kewirausahaan (Suryana, 2003) Dipilihnya suatu alternatif risiko tergantung pada faktor : Daya tarik setiap alternatif untuk dinilai secara realistis Kesediaan menanggung kerugian Perhitungan thd peluang sukses dan gagal Keyakinan pada diri sendiri