Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar SH Ciri

  • Slides: 7
Download presentation
Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH

Ciri Aliran Sesat Oleh Nanang Kohar, SH

Ciri - cirinya pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi Isa)

Ciri - cirinya pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi Isa) agar pengikutnya lebih setia dan membawa ajaran baru yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits tidak perlu sholat dan puasa atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yang berhaji tidak ke Mekkah, tapi di tempat lain Bertentangan dengan rukun Iman dan rukun Islam. Pada rukun Iman disebut iman kepada Allah, Malaikat. Nya, kitab-kitab. Nya, para Rasul. Nya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. Iman pada Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir sebagaimana disebut

Dalil Naqli ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu. ,

Dalil Naqli ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu. , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ” [Al Ahzab: 40] ajaran Islam pada zaman Nabi Muhammad sudah disempurnakan Allah: ”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat. Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” [Al Maa-idah: 3] Tak perlu sholat dan puasa karena perintahnya belum turun, itu adalah sesat karena bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits. ”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu

Antisipasi tidak sesat Mempelajari Al Qur’an dan Hadits dan tidak membeo/taqlid kepada guru “Aku

Antisipasi tidak sesat Mempelajari Al Qur’an dan Hadits dan tidak membeo/taqlid kepada guru “Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi) “Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Selama kalian tetap berpegang pada keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabulloh dan Sunnahku. ” [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no. 1395] ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah

Apakah itu Iman, Islam, dan Ihsan Umar bin Khattab ra. berkata : Suatu ketika

Apakah itu Iman, Islam, dan Ihsan Umar bin Khattab ra. berkata : Suatu ketika kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritakan kepadaku tentang Islam”. Rasulullah SAW menjawab, “Islam adalah engkai bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika

Apakah Iman Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi menjawab. “Iman adalah

Apakah Iman Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi menjawab. “Iman adalah engaku beriman kepada Allah, Malaikat. Nya, kitab-kitab. Nya, para Rasul. Nya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk”. Ia berkata. “Engkau benar”. Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Ihsan”. Nabi menjawab, “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat. Nya, kalaupun engkau tidak melihat. Nya sesungguhnya Dia melihatmu”. Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat”. Nabi menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya”. Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya”. Nabi menjawab, “Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing yang saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi. ”

Siapa dia ? Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya

Siapa dia ? Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi? ” Aku menjawab, “Allah dan Rasul. Nya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “Ia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian”. (HR. Muslim)