Karakteristik Masyarakat Pesisir 1 Pengertian Masyarakat Menurut Para

  • Slides: 11
Download presentation
Karakteristik. Masyarakat Pesisir

Karakteristik. Masyarakat Pesisir

1. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli PETER L. BERGER • Definisi masyarakat adalah suatu

1. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli PETER L. BERGER • Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan. MANSUR FAKIH • Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni MARX • Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya

GILLIn & GILLIN • Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan

GILLIn & GILLIN • Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. HAROLD J. LASKI • Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama ROBERT MACIVER • Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations) SELO SOEMARDJAN • Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan HORTON & HUNT • Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan • Dari kesemua definisi di atas dapat di simpulkan bahwa Masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan serta memiliki nilai dan kepercayaan yang kuat untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.

Pengertian Pesisir • Meurut (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001). • Pesisir merupakan daerah

Pengertian Pesisir • Meurut (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001). • Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut. ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin. Sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran

 • Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum

• Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu, • Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk propinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan propinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.

Sifat dan. Karakteristik Masyarakat Pesisir • 1) Sangat dipengaruhi oleh jenis kegiatan. • Contohnya

Sifat dan. Karakteristik Masyarakat Pesisir • 1) Sangat dipengaruhi oleh jenis kegiatan. • Contohnya seperti usaha perikanan tangkap, usaha perikanan tambak, dan usaha pengelolaan hasil perikanan yang memang dominan dilakukan. • 2) Sangt di pengaruhi oleh faktor lingkungan, musim dan juga pasar. • 3) Struktur masyarakat yang masih sederhana dan belum banyak dimasuki oleh pihak luar. Hal ini dikarenakan baik budaya, tatanan hidup, dan kegiatan masyarakat relatif homogen dan maasing-masing individu merasa mempunyai kepentingan yang sama dan tanggung jawab dalam melaksanakan dan mengawasi hukum yang sudah disepakati bersama. • 4) Sebagian besar masyarakan pesisir bekerja sebagai Nelayan.

Tipologi Nelayan • - Sebagian besar penduduk daerah pesisir memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Tipologi Nelayan • - Sebagian besar penduduk daerah pesisir memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. • - Petani menghadapi situasi ekologis yang dapat dikontrol, sedagkan nelayan dihadapkan pada situasi ekologis yang sulit dikontrol. • Perikanan tangkap bersifat Open acces sehingga nelayan juga harus berpindah-pindah dan terdapat elemen resiko yang harus dihadapi lebih besar dari pada yang resiko yang harus dihadapi oleh petani (Pollnack, 1998) • - Selain itu nelayan juga harus berhadapan dengan kehidupan laut yang sangat keras sehingga membuat mereka umumnya bersikap keras, tegas, dan terbuka.

Pollnack (1998), menyebutkan bahwa nelayan dapat di bedakan ke dalam dua kelompok, yaitu: •

Pollnack (1998), menyebutkan bahwa nelayan dapat di bedakan ke dalam dua kelompok, yaitu: • a. • b. Nelayan Skala Besar (large scale fisherman) Nelayan Skala Kecil (small scale fisherman) Nelayan. Skala Besar • Besarnya kapasitas teknologi penangkapan maupun jumlah armada. Dimana mereka lebih berorientasi pada keuntungan (Profit Oriented) dan melibatkan buruh nelayan sebagai anak buah kapal (ABK) dengan orientasi kerja yang kompleks. • Pola hubungan antar berbagai status dalam organisasi kerja tersebut juga semakin hierarkhis. Hal tersebut menjadikan nelayan besar sering disebut sebagai nelayan industri (industrial fisher). Walaupun demikian, nelayan industri sebenarnya lebih tepat disebut dengan kapitalis atau pengusaha perikanan karenan umumnya organisasi kerja yang mereka kendalikan bersifat formal dalam pengertian status badan hukum, dan mereka juga tidak terjun langsung dalam usaha penangkapan sehingga sering disebut pula sebagai “juragan darat”.

b. Nelayan. Skala Kecil • Beroperasi di daerah pesisir yang tumpang tindih dengan kegiatan

b. Nelayan. Skala Kecil • Beroperasi di daerah pesisir yang tumpang tindih dengan kegiatan budidaya. • Pada umumnya, mereka bersifat padat karya. • Nelayan kecilmencakup berbagai karakteristik nelayan, baik berdasarkan kapasitas teknologi (alat tagkap dan armada) maupun budaya. • Belum menggunakan alat tangkap yang maju. • Berorientasi subsisten sehingga sering disebut sebagai peasant-fisher. • Biasanya hasil tangkapan dijual kemudian dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-sari dan bukan untuk diinvestasikan kembali untuk melipatgandakan keuntungan. Menurut Undang-undang perikanan tahun 2004, nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Nelayan kecil pada umumnya, merupakan kelompok masyarakat termiskin (the poorest of the poor) dan menjadi nelayan dalam waktu yang relative lama, juga memiliki resijo yang sangat tinggi, baik karena kondisi alam maupun kondisi persaingan antar nelayan, serta pendapatan yang tidak pasti. Ini terjadi karena menjadi nelayan tidak hanya semata sebagai mata pencaharian (livelihood), tapi sudah merupakan jalan hidup (way life) satu-satunya.

Sistem Bagi Hasil

Sistem Bagi Hasil

 • Motorisasi Perikanan: nelayan yang berubah menjadi postpeasant fisher yang merarti lebih maju

• Motorisasi Perikanan: nelayan yang berubah menjadi postpeasant fisher yang merarti lebih maju daripada peasant fisher. Ciri-cirinya antara lain sudah menggunakan teknologi lebih maju, seperti motor tempel. • Hukum Adat: Aturan-aturan yang digunakan umumnya timbul dan berakar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. • Patron-Klien: Pola hubungan tertent yang sangat umum dijumpai di kalangan nelayan juga petani tambak, yakni pola hubungan yang bersifat Patron-Klien.