Jasa Assurance merupakan jasa professional independent yang meningkatkan

Jasa Assurance merupakan jasa professional independent yang meningkatkan kualitas informasi , atau konteksnya , bagi pembuat keputusan. Jasa assurance dapat memperoleh informasi, meningkatkan kualitasnya, dan menambah manfaat bagi pembuat keputusan

Jenis jasa assurance • Penentuan risiko – risiko bisnis entitas sudah komprehensif • Pengukuran kinerja bisnis – untuk menilai sampai sejauh mana tujuan dan sasaran entitas telah dicapai • Keandalan sistem informasi – sistem informasi internal memberi informasi yang andal bagi keputusan operasi dan keuangan. • elektronik – sistem dan alat yang digunakan dalam e memberikan integritas data yang memadai , keamanan , privasi , dan keandalan. • Pengukuran kinerja perawatan kesahatan – efektifitas dari jasa perawatan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan asuransi • Prime plus - tujuan tertentu yang terkait dengan orang lanjut usia/pensiun telah dipenuhi

Jenis assurance lainnya • • • Kepatuhan kebijakan perusahaan Jasa internal audit Akuntabilitas mitra dagang Sertifikasi ISO 9000 Merger & Akuisisi

Standar Pengesahan ( Attestation) Akuntan Publik diminta untuk melaksanakan tugas/jasa yang mirip audit atau pengesahan untuk berbagai tujuan

Contoh Atestasi : • Bank meminta AP untuk mereview klien, apakah sudah mematuhi syarat pinjaman. • Kepatuhan terhadap hukum atau peraturan • Analisa perhitungan titik impas

Jenis perikatan atestasi Pemeriksaan(examination) ( a ) subjek masalah didasarkan pada criteria dalam semua hal yang bersifat material (b ) asersi disajikan criteria dalam semua hal yang material Review • ( a ) subjek masalah tidak didasarkan pada criteria dalam semua hal yang bersifat material ( b ) asersi tidak disajikan dalam semua hal yang bersifat material Prosedur yang disepakati ( agreed – upon procedures ) • Praktisi ditugaskan oleh klien untuk menerbitkan laporan temuan berdasarkan pada prosedur tertentu yang dilakukan atas subjek masalah

Pelaporan pengendalian internal perusahaan atas pelaporan keuangan UU Sarbanes Oxley 2002, meminta persyaratan yang serupa untuk perusahaan publik, tetapi tidak untuk perusahaan non publik. Peluang bagi AP medium & kecil untuk mempelajari dan memberikan bimbingan bagi perusahaan yang ingin go public.

Ramalan Keuangan & Proyeksi Keuangan Keterlibatan praktisi membantu atau menyusun laporan keuangan prospektif dan melaporkan mengenai laporan keuangan prospektif. Dalam kedua situasi tersebut, praktisi dapat memeriksa, menerapkan prosedur yang disepakati atau mengkompilasi laporan keuangan tersebut jika ingin digunakan untuk pihak ketiga.

Jenis laporan keuangan prospektif • Ramalan keuangan adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan entitas yang diharapkan , hasil dari operasi , dan arus kas. Mis. Menyusun anggaran tahun depan • Proyeksi keuangan adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan , dengan satu atau lebih asumsi hipotesis tertentu. ( beberapa lap. keuangan alternatif untuk antisipasi suatu kondisi )

Jasa akutansi dan review Banyak perusahaan non publik yang tidak memerlukan audit atas laporan keuangannya. Hal ini biasanya terjadi karena entitas berukuran kecil dan pemiliknya terlibat dalam operasi sehari – hari tidak ada utang atau peraturan yang mensyaratkan audit , atau audit dapat terlalu memakan biaya bagi entitas.

Jenis-jenisnya : • Kompilasi lap. keuangan, tidak memberikan keyakinan mengenai penyajian yang wajar atas laporan keuangan. • Review, memberikan akuntan suatu dasar yang memadai untuk menyatakan keyakinan tidak ada modifikasi material harus dibuat atas lap. keuangan.

Audit Internal Membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola yang baik ( GCG )

Beberapa jasa AI • • Audit Operasional/manajemen audit Audit keuangan (Special audit) Membuat/merevisi suatu SOP Konsultasi ( ide menambah aktivitas )

Standar Profesi Audit Internal Standar Atribut, standar kinerja. Di Indonesia sudah ada wadah/badan internal audit ( beberapa perusahaan BUMN/Swasta ) tetapi “ gaung”nya belum begitu terdengar. Profesi audit internal dapat dari berbagai disiplin ilmu, itulah satu kesulitannya. Setiap perusahaan yang ingin membentuk departemen/unit internal audit , manajemen harus membuat “AI charter” yaitu suatu komitemen dari manajemen dalam memback-up unit tersebut.