HUKUM KIRCHOFF TUJUAN LAPORAN Tujuan dari laporan ini

  • Slides: 13
Download presentation
HUKUM KIRCHOFF

HUKUM KIRCHOFF

TUJUAN LAPORAN � Tujuan dari laporan ini adalah untuk : 1. Menentukan besarnya kuat

TUJUAN LAPORAN � Tujuan dari laporan ini adalah untuk : 1. Menentukan besarnya kuat arus pada setiap cabang dalam suatu rangkaian listrik. 2. Menentukan besarnya beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik.

Pengertian Hukum Kirchoff � Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887)

Pengertian Hukum Kirchoff � Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan kuat arus listrik dan besarnya tegangan pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff.

� Hukum Kirchoff I menyatakan “Jumlah kuat arus yang menuju suatu titik cabang rangkaian

� Hukum Kirchoff I menyatakan “Jumlah kuat arus yang menuju suatu titik cabang rangkaian listrik sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik cabang tersebut”. Jumlah I masuk = Jumlah I keluar

Rangkaian Hambatan Seri 1. Susunan Seri : Rangkaian seri bertujuan untuk memperbesar hambatan rangkaian,

Rangkaian Hambatan Seri 1. Susunan Seri : Rangkaian seri bertujuan untuk memperbesar hambatan rangkaian, nilai Rek untuk susunan seri adalah: R 1 + R 2 + R 3 = Rek 2. Susunan Seri : kuat arus yang melewati setiap hambatan sama. I 1 = I 2 = I 3 = Iek 3. Susunana Seri : Beda potensial dapat dihitung dengan hukum ohm ”V = R × I” , sehingga menjadi Vek = Rek × Iek

Rangkaian Hambatan Paralel � Susunan Paralel : Bertujuan memperkecil hambatan rangkaian, maka nilai Rek

Rangkaian Hambatan Paralel � Susunan Paralel : Bertujuan memperkecil hambatan rangkaian, maka nilai Rek : Susunan Paralel : Tegangan pada setiap hambatannya sama dengan tegangan resistor penggantinya V 1 = V 2 = V 3 = Vek Susunan Paralel : Kuat arus yang melalui resistor dapat dihitung dengan hukum Ohm, menjadi : �

Konsep Hukum Kirchoff I kuat arus listrik yang ada dalam satu titik cabang.

Konsep Hukum Kirchoff I kuat arus listrik yang ada dalam satu titik cabang.

Pembahasan Jumlah I masuk = Jumlah I keluar Jumlah I masuk = IA +

Pembahasan Jumlah I masuk = Jumlah I keluar Jumlah I masuk = IA + ID + IE = 10 Ω + 7 Ω + 6 Ω = 23 Ω Jumlah I keluar = IB + IC = 11 Ω + IC Jumlah I masuk = Jumlah I keluar 23 Ω = 11 Ω + IC IC = 23 Ω - 11 Ω = 12 Ω

ALAT DAN BAHAN � Achrilic (ukuran 20 cm × 20 cm) � Kabel merah

ALAT DAN BAHAN � Achrilic (ukuran 20 cm × 20 cm) � Kabel merah dan Kabel hitam � Banana plug � Banana jack � Resistor � Baterai � Avometer � Solder � Timah putih (secukupnya)

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT � Pertama siapkan Achrilic. � Setelah itu lubangi Achrilic dengan bor

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT � Pertama siapkan Achrilic. � Setelah itu lubangi Achrilic dengan bor kemudian pasang banana plug pada Achrilic yang telah kita lubangi. � Siapkan kabel berwarna merah dan hitam. � Pasang atau rekatkan kabel pada banana plug dengan menggunakan media timah putih yang disolderkan pada kabel tersebut. � Pasang Resistor diantara dua banana plug. � Kemudian ukur tegangan serta kuat arus yang ada pada rangkaian tersebut.

SKETSA RANGKAIAN PARALEL

SKETSA RANGKAIAN PARALEL

LEMBAR PENGAMATAN NO. TEGANGAN (V) R 1 (Ω) R 2(Ω) R 3(Ω) PENGUKURAN ARUS

LEMBAR PENGAMATAN NO. TEGANGAN (V) R 1 (Ω) R 2(Ω) R 3(Ω) PENGUKURAN ARUS (m. A) I 1 1. 2. I 2 I 3

Kesimpulan � Dari pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa : �. . . �. .

Kesimpulan � Dari pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa : �. . . �. . .