BAB 7 PENUNJUKKAN UKURAN ATURANATURAN DASAR PENUNJUKAN UKURAN
BAB 7. PENUNJUKKAN UKURAN
ATURAN-ATURAN DASAR PENUNJUKAN UKURAN 1. Pandangan yang harus diberi ukuran-ukuran utama.
2. komponen-komponen penunjukkan Ukuran. Hampir seluruh penunjukkan ukuran pada gambar posisinya horizontal dan vertikal. horizontal bisa dibaca dibawah, vertikal dapat di baca dikanan. Penunjukkan ukuran diperlukan : Garis ukur, garis batas, angka ukuran, simbol, garis bantu ukuran.
3. Arah angka ukuran Penunjukkan ukuran dalam berbagai posisi Angka yg tidak horizontal atau vertikal penulisannya harus disesuaikan dengan posisi garis ukurnya. Sedapat mungkin dihindari penunjukkan pada posisi yg diarsir : sudut 30.
4. Ukuran Fungsional, bukan fungsional, dan tambahan Ukuran-ukuran dalam suatu gambar dapat digolongkan menurut ukuran: 1. Ukuran Fungsional (F), ukuran paling penting untuk mencapai fungsi suatu bentuk benda terhadap fungsi bentuk benda pasangannya sesuai dengan kegunaan dalam susunannya. (diikuti toleransi khusus atau toleransi suainan) 2. Ukuran bukan Fungsional (NF), ukuran yang mempengaruhi fungsi bentuk benda secara prinsipil. Hanya membantu proses pengerjaan, pengukuran, pemeriksaan. (toleransi umum) 3. Ukuran Tambahan (A). Ukuran yang tidak begitu penting dalam proses pengerjaan suatu benda kerja. ukuran ini diberikan hanya sebagai bahan informasi, ditulis dalam tanda kurung.
5. Satuan ukuran dan Tanda Desimal. Semua ukuran menggunakan satuan milimeter (mm). Untuk ukuran sudut satuan derajat (˚), menit (‘), dan detik (“). Contoh : 60˚, 30, 5˚, 30’ 25”, 7˚ 25’ 50”.
B. CARA-CARA PENUNJUKKAN UKURAN. 1. Ukuran Linier Ketentuan-ketentuan teknis penunjukan ukuran Keterangan gbr: a. Tinggi angka ukuran ± 3, 5 mm b. Jarak angka ukuran dengan garis ukur ± 1 mm c. Ekor panah ukuran ± 2 mm d. Kelebihan garis batas ukuran ± 2 mm e. Jarak garis ukuran terhadap garis benda ± 10 mm. apabila ruang gambar tidak memungkinkan, jarak trsebut dapat dikurangi. f. Apabila tanda panah tidak memungkinkan dibuat, maka dapat diganti dengan titik. g. Tanda panah ukuran dibuat runcing dan dihitamkan dengan perbandingan ukuran seperti gambar
2. Susunan Ukuran a. Ukuran Berantai Digunakan bila jarak antara bagian dengan bagian lebih berfungsi dibanding dengan jarak dari sisi benda kesetiap bagiannya.
b. Ukuran Sejajar. Digunakan bila semua ukuran mempunyai bidang patokan (referensi) yang sama. Jarak dari salah satu sisi ke setiap bagian lebih berfungsi daripada jarak antara bagian.
c. Ukuran gabungan. Merupakan gabungan dari ukuran berantai dan paralel. Digunakan bila ditinjau dari fungsi atau proses pengerjaan, diperlukan bidang patokan lebih dari satu. (lebih banyak dipakai).
d. Ukuran yang berurutan
terimakasih
- Slides: 12