Bab 4 Penangkapan dan Penyaliban Yesus Peristiwa PraPenyaliban
Bab 4 Penangkapan dan Penyaliban Yesus
Peristiwa Pra-Penyaliban Peristiwa sekitar penangkapan dan penyaliban Tuhan Yesus dikisahkan dengan cukup detil oleh para penulis 4 Injil di Alkitab. Peristiwanya dimulai ketika Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya untuk merayakan Paskah dalam perjamuan malam, yang sering kita kenal sebagai Permajuan Terakhir (The Last Supper).
Di perjamuan itulah terjadi dua peristiwa yang bertolak belakang, dimana para murid sibuk memperdebatkan siapakah yang paling besar di antara mereka sedangkan Tuhan Yesus justru memberikan teladan pelayanan melalui mencuci kaki para murid. Setelah perjamuan, Tuhan Yesus mengajak para murid-Nya (minus Yudas Iskariot yang sudah pergi untuk mempersiapkan penangkapan-Nya) menyepi ke taman Getsemani.
Di taman Getsemani Tuhan Yesus berdoa, menyongsong saat penangkapan dan kematian-Nya. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus dalam kondisi sangat gentar dan takut, seperti mau mati rasanya (Mat. 26: 38; Mrk. 14: 34). Kondisi Tuhan Yesus ini ternyata tidak dipahami para murid yang justru tertidur ketika Tuhan Yesus tengah berdoa. Setelah itu datanglah Yudas Iskariot beserta para pengawal Bait Allah untuk menangkap Tuhan Yesus, dengan tanda sebuah ciuman. Ketika itu terjadi mujizat terakhir yang dilakukan Tuhan Yesus sebelum Dia disalib, yaitu menyembuhkan telinga Malkhus, seorang hamba Imam Besar (Yoh. 18: 10).
4 Pengadilan Yesus 1. 2. 3. 4. Pertama Dia dibawa ke hadapan Mahkamah Agama dan dituduh mengaku sebagai Anak Allah dan ingin menghancurkan Bait Allah. Di pengadilan ini Dia dinyatakan bersalah karena menghujat Allah dengan mengaku sebagai Anak Manusia (Anak Allah). Kemudian Dia dibawa menuju ke Pontius Pilatus, tetapi Pilatus menyuruh untuk membawa-Nya ke raja Herodes. Pilatus berpikir Herodeslah yang pantas mengadili Yesus karena perselisihan dengan kaum Agama Yahudi. Tetapi Raja Herodes menyuruh membawa kembali Yesus ke Pilatus. Di pengadilan terakhir inilah Pilatus menawarkan pembebasan antara Yesus atau seorang penjahat yang bernama Barabas, sesuai tradisi yang berlaku menjelang Paskah. Rakyat menuntut Yesus harus dihukum mati, sedang Barabaslah yang dibebaskan. Sehingga akhirnya Pilatus melakukan cuci tangan sebagai tanda tidak turut campur dalam kematian Yesus, dan dia menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
Di sela-sela pengadilan Tuhan Yesus inilah terjadi 2 kejadian menyedihkan yang menimpa dua murid-Nya. Pertama adalah Yudas Iskariot yang menyesal karena telah menjual Tuhan Yesus. Kedua, Petrus menyangkali Tuhan Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok. Ini sudah diperingatkan sebelumnya oleh Tuhan kepada dia. Tetapi Petrus waktu itu sombong dan lupa diri. Syukurlah Dia menyesali kesalahannya dan bertobat.
Mengapa Yudas menyesal? Yudas ingin menjual Tuhan semata untuk mendapatkan uang banyak (Yudas ternyata suka mencuri uang yang sebenarnya diberikan orang-orang kepada Yesus untuk mendukung pelayanan-Nya (Yoh. 12: 6). Yudas percaya bahwa Tuhan Yesus berkuasa untuk menyelamatkan diri-Nya. Nyatanya Tuhan Yesus membiarkan diri-Nya ditangkap. Yudas kaget dan menyesal. Yudas sebenarnya ingin Tuhan Yesus mewujudkan pembebasan Yahudi dari penjajahan Romawi. Dia percaya Tuhan Yesus adalah mesias yang dijanjikan Allah untuk membebaskan Yahudi dari penjajahan dan mengembalikan kejayaan zaman Daud dan Salomo. Tetapi karena Yudas tidak sabar menunggu maka dia menggunakan cara yang sedikit memaksa, yaitu membawa Tuhan Yesus ke dalam kondisi yang akan memaksa-Nya untuk menyatakan kuasa-Nya. Maka Yudas menjual Yesus, dengan harapan ini menjadi cara untuk mewujudkan keinginannya. Tetapi Yesus membiarkan diri ditangkap dan dihukum mati. Apapun yang terjadi, Alkitab mencatat Yudas menyesal dan mati bunuh diri (Mat. 27: 3 -5).
Penyaliban Tuhan Yesus Penyaliban Yesus dimulai dengan peristiwa ”jalan salib” (via dolorosa, jalan kesengsaraan). Yaitu jalan dari pengadilan Pontius Pilatus menuju bukit Golgota (bukit tengkorak, tempat di mana pemerintah Romawi biasanya menyalibkan para penjahat kelas kakap). Tuhan Yesus disalibkan bersama 2 penjahat. Di tengah perjalanan karena para prajurit melihat Tuhan Yesus sudah tidak kuat lagi, maka dipaksalah seorang bernama Simon dari Kirene untuk membantu-Nya memikul salib (Mrk. 15: 21).
十 架 七 言 7 perkataan di atas Salib (1) Luk 23: 34 父啊,赦免他�因�他�所作的 他�不曉得 Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat
十 架 七 言 7 perkataan di atas Salib (2) Luk 23: 43 我�在告�你、今日你要同我在 �園里了 Sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus
十 架 七 言 7 perkataan di atas Salib (3) Yoh 19: 26 -27 �人 , 看你的儿子…… 看你的母� Wanita, inilah anakmu……. . Inilah ibumu
十 架 七 言 7 perkataan di atas Salib (4) Mat 27: 46 我的上帝、 �什么离弃我 ? Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?
十 架 七 言 7 perkataan di atas Salib (5) Yoh 19: 28 我渴了 ! Aku haus ! (6) Yoh 19: 30 成了 ! Sudah genap !
十 架 七 言 7 perkataan di atas Salib (7) Luk 23: 46 父阿, 我将我的灵魂交在祢手里. Ya Bapa, ke dalam tangan. Mu Kuserahkan nyawa-Ku.
- Slides: 14