TEORI PERILAKU POLITIK PARTISIPASI POLITIK Oleh kelompok 2

  • Slides: 18
Download presentation
TEORI PERILAKU POLITIK PARTISIPASI POLITIK Oleh kelompok 2

TEORI PERILAKU POLITIK PARTISIPASI POLITIK Oleh kelompok 2

PARTISIPASI POLITIK Partisipasi : ambil peran- turut serta- ikut terlibat Politik : kegiatan dalam

PARTISIPASI POLITIK Partisipasi : ambil peran- turut serta- ikut terlibat Politik : kegiatan dalam hal berbangsa dan bernegara, kekuasaan, wewenang, dan lembaga Partisipasi berarti turut serta atau mengambil peran dalam kegiatan bernegara kekuasaan agar keinginan yang dicapai dalam Negara, kekuasaan dan wewenang dapat tercapai.

PENDAPAT PARA AHLI Miriam budiarjdo(1998) : partisipasi politik merupakan pengejawantahan dari penyelenggaraan kekuasaan politik

PENDAPAT PARA AHLI Miriam budiarjdo(1998) : partisipasi politik merupakan pengejawantahan dari penyelenggaraan kekuasaan politik yang absah oleh masyarakat. Anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam proses politik melalui pemilu terdorong oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan bersama itu kepentingan mereka akan tersalur atau sekurangnya diperhatikan. Davis (1997: 76) : penyertaan pikiran dan emosional dari orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka agar menyumbangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan kelompok dan ikut bertanggung jawab atas kelompoknya Nie dan Verba (1975: 1) : kegiatan pribadi warga negara yang legal, yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.

KARAKTER PARTISIPASI POLITIK Huntington dan Nelson membedakan partisipasi politik kedalam dua karakter, yaitu: a.

KARAKTER PARTISIPASI POLITIK Huntington dan Nelson membedakan partisipasi politik kedalam dua karakter, yaitu: a. Partisipasi yang demokratis dan otonom adalah bentuk partisipasi politik yang sukarela; b. Partisipasi yang dimanipulasi, diarahkan, dan disponsori oleh Pemerintah adalah bentuk partisipasi yang dimobilisasikan

TINGKAT- TINGKAT PARTISIPASI POLITIK -> 1. Penggerak 2. Kader 3. Simpatisan

TINGKAT- TINGKAT PARTISIPASI POLITIK -> 1. Penggerak 2. Kader 3. Simpatisan

BENTUK PARTISIPASI (SUNDARININGRUM DALAM SUGIYAH (2010 : 38) a. Partisipasi Langsung Partisipasi yang terjadi

BENTUK PARTISIPASI (SUNDARININGRUM DALAM SUGIYAH (2010 : 38) a. Partisipasi Langsung Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya. b. Partisipasi Tidak Langsung Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya pada orang lain.

BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK Cohen dan Uphoff (1997: 23): a) partisipasi dalam pembuatan keputusan b)

BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK Cohen dan Uphoff (1997: 23): a) partisipasi dalam pembuatan keputusan b) partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan c) partisipasi dalam pemanfaatan hasil d) partisipasi dalam evaluasi.

FAKTOR PENDORONG 1. " Peluang resmi, artinya ada kesempatan seeorang terlibat dalam partisipasi politik

FAKTOR PENDORONG 1. " Peluang resmi, artinya ada kesempatan seeorang terlibat dalam partisipasi politik karena didukung kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh negara. 2. " Sumber daya sosial, artinya partisipasi ditentukan oleh kelas sosial dan perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang memiliki peluang yang sama berkenaan dengan sumberdaya sosial dan sumberdaya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik. Berkaitan dengan perbedaan demografis, terdapat juga perbedaan dalam partisipasi seperti usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal, agama, dll. 3. " Motivasi personal, artinya motif yang mendasari kegiatan berpolitik sangat bervariasi. Motif ini bisa sengaja atau tidak disengaja, rasional atau tidak emosional, diilhami psikologis atau sosial, diarahkan dari dalam diri sendiri atau dari luar, dan dipikirkan atau tidak dipikirkan.

FAKTOR PENDORONG Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Menurut Angell dalam Ross (1967: 130) 1. usia,

FAKTOR PENDORONG Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Menurut Angell dalam Ross (1967: 130) 1. usia, 2. jenis kelamin, 3. pendidikan, 4. Pekerjaan/penghasilan, dan 5. lamanya tinggal.

TUJUAN PARTISIPASI POLITIK 1. Modernisasi 2. Perubahan Struktur social 3. Komunikasi Politik 4. Terjadinya

TUJUAN PARTISIPASI POLITIK 1. Modernisasi 2. Perubahan Struktur social 3. Komunikasi Politik 4. Terjadinya pertentangan nilai elit Politik 5. keterlibatan pemerintah lebih luas

TUJUAN BAGI PEMERINTAH 1. mendukung program pemerintah 2. masukan bagi pemerintah

TUJUAN BAGI PEMERINTAH 1. mendukung program pemerintah 2. masukan bagi pemerintah

LANDASAN BERPARTISIPASI POLITIK (HUNTINGTON DAN NELSON) 1. kelas 2. Kelompok / komunal/komunitas 3. Lingkungan

LANDASAN BERPARTISIPASI POLITIK (HUNTINGTON DAN NELSON) 1. kelas 2. Kelompok / komunal/komunitas 3. Lingkungan 4. Partai 5. golongan

BENTUK STUDI TENTANG PARTISIPASI DAPAT MENGGUNAKAN SKEMA KLARIFIKASI a. Kegiatan pemilihan dengan mencakup suara

BENTUK STUDI TENTANG PARTISIPASI DAPAT MENGGUNAKAN SKEMA KLARIFIKASI a. Kegiatan pemilihan dengan mencakup suara akan tetapi juga sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam suatu pemilihan, dengan mencari dukungan dibagi seorang calon atau setiap tindakan yang bertujuan mempengaruhi hasil proses pemilihan. b. Lobbying merupakan dengan mencakup upaya perorangan atau kelompok untuk menghubungi pejabat-pejabat pemerintah dan pemimpin politik dengan maksud untuk mempengaruhi keputusan tentang persoalan yang telah menyangkut sejumlah besar. c. Kegiatan organisasi dengan merupakan menyangkut partisipasi sebagai anggota atau pejabat dalam suatu organisasi yang tujuannnya yang utama dan eksplisit adalah dengan mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah orang. d. Mencari koneksi dengan merupakan tindakan perorangan yang akan ditujukan terhadap pejabat pemerintah dan dengan memperoleh manfaat bagi hanya satu orang atau segelintir orang. e. Tindakan kekerasan merupakan salah satu bentuk dari partisipasi politik dan untuk keperluan analisis ada manfaatnya untuk mendefinisikannya sebagai bentuk kategori tersendiri dengan sebagai upaya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dari pemerintah dengan jalan menimbulkan kerugian fisik terhadap orang ataupun harta benda

GANGGUAN PADA PARTISIPASI Money politic sangat luar biasa terjadi dalam Pemilukada. Masyarakat tidak mau

GANGGUAN PADA PARTISIPASI Money politic sangat luar biasa terjadi dalam Pemilukada. Masyarakat tidak mau berpartisiapsi kalau tidak ada uang. Dalam Pemilukada partisipasi masyarakat terbeli. Ketika ada uang ditawarkan maka selesai sudah. Setiap tim sukses turun ke lapangan untuk membagi-bagi uang dengan banyak modus.

Buku: DAFTAR PUSTAKA Mas‟oed dan Mac. Andrew, Perbandingan Sistem Politik Indonesia 1981. UGM PRESS

Buku: DAFTAR PUSTAKA Mas‟oed dan Mac. Andrew, Perbandingan Sistem Politik Indonesia 1981. UGM PRESS Miaz , Yalvema, PARTISIPASI POLITIK Pola Perilaku Pemilih Pemilu Masa Orde Baru dan Reformasi 2012, UNP Press. Rush, Michael. Pengantar Sosiologi Politik. 2002, Gramedia. Budiardjo, Miriam. Dasar- dasar ilmu Politik. 2008, Gramedia Bahan Jurnal dan skripsi: Tia Subekti, 2014 : Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilihan Umum: Studi Turn of Voterdalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013. Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.