Materi 5 PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI Oleh TIM

  • Slides: 22
Download presentation
Materi 5 PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI Oleh : TIM DOSEN STIE Tri Dharma Nusantara

Materi 5 PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI Oleh : TIM DOSEN STIE Tri Dharma Nusantara Mks NURJAYA - STIE TDN 1

Teori Pembentukan Kelompok Teori pembentukan kelompok berasal dari : 1. George Homans yaitu teorinya

Teori Pembentukan Kelompok Teori pembentukan kelompok berasal dari : 1. George Homans yaitu teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi). 2. Theodore Newcomb, yang disebut dengan Teori keseimbangan ( a balance theory of goup formation). Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kebersamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain. 3. Teori Pertukaran (Exchange theory). Teori pertukaran kelompok berdasarkan atas interaksi dan susunan hadiah–biaya-dan hasil. Suatu tingkat positif yang minim (hadiah lebih besar daripada biaya) dari. NURJAYA suatu harus 2 - STIEhasil TDN

Teori Pembentukan Kelompok 4. Teori yang didasarkan atas alasan– alasan praktis (practicalities of group

Teori Pembentukan Kelompok 4. Teori yang didasarkan atas alasan– alasan praktis (practicalities of group formation). Contoh dari teori ini, antara lain karyawan–karyawan suatu organisasi mungkin dapat berelompok karena alasan ekonomi, keamanan atau alasan sosial. Secara logis, karyawan– karyawan yang mendasarkan pertimbangan ekonomi bisa bekerja dalam suatu proyek karena dibayar untuk itu, atau mereka dapat bersama-sama didalm serikat buruh NURJAYA - STIE TDN 3

�Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok diatas, dapat diidentifikasikan karakteristik dari suatu kelompok itu.

�Dari pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok diatas, dapat diidentifikasikan karakteristik dari suatu kelompok itu. �Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain: (1) Adanya dua orang atau lebih (2) Yang berinteraksi satu sama lainnya (3) Melihat dirinya sebagai suatu kelompok. NURJAYA - STIE TDN 4

Definisi Kelompok �Robbins & Judge, 1 (2008: 356) kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau

Definisi Kelompok �Robbins & Judge, 1 (2008: 356) kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi, dan saling bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu. �Pendapat lain menyebutkan bahwa : Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehingga prilaku atau kinerja seseorang dipengaruhi oleh kinerja atau perilaku anggota yang lain. NURJAYA - STIE TDN 5

Definisi Kelompok �Gito Sudarmo (2000: 57), memberikan defenisi kelompok sebagai dua orang atau lebih

Definisi Kelompok �Gito Sudarmo (2000: 57), memberikan defenisi kelompok sebagai dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu. �Indrawijaya (1989: 91) menyatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat pengaruh dari pelaku organisasi (kelompok) terhadap perilaku perorangan. �Sebaliknya perilaku perorangan juga berpengaruh terhadap norma dan sistem nilai bersama yang biasanya menjadi NURJAYA - STIE TDN 6

Ciri-Ciri Kelompok � Duncam dalam Sofyandi, (2007: 126) mengemukakan ada empat ciri utama kelompok,

Ciri-Ciri Kelompok � Duncam dalam Sofyandi, (2007: 126) mengemukakan ada empat ciri utama kelompok, yaitu : 1. Common motive (s) leading to group interaction. Anggota suatu kelompok paling tidak harus mempunyai satu tujuan bersama. 2. Members who are affected differently by their interacation. Hubungan dalam suatu kelompok harus memberikan pengaruh kepada setiap anggotanya. Tingkat pengaruh tersebut diantara mereka dapat berbeda. 3. Group structure with diferent degress of status. Dalam kelompok selalu ada perbedaan tingkat/status, kerana akan selalu ada pimpinan dan pengikut. 4. Standard norms and values. Karena kelompok tebentuk untuk mencapai tujuan bersama, maka biasana pembentukannya disertai NURJAYA - STIE TDN 7

Alasan Berkelompok Sejumlah alasan mengapa orang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya: 1. Rasa Aman

Alasan Berkelompok Sejumlah alasan mengapa orang mau bergabung dalam kelompok, diantaranya: 1. Rasa Aman Dengan bergabung dalam kelompok seseorang mengharapkan akan memperoleh rasa aman karena tidak sendirian lagi dalam menggapai harapan. 2. Status dan harga diri Seseorang bergabung dalam kelompok untuk meningkatkan status atau harga dirinya. 3. Interaksi dan Afiliasi Seseorang bergabung dalam kelompok untuk memenuhi salah satu kebutuhan yang mendasar, yaitu sosialisasi dan filiasi. NURJAYA - STIE TDN 8

Alasan Berkelompok Kekuatan Dengan bergabung dalam kelompok maka seseorang akan merasa memiliki kekuatan untuk

Alasan Berkelompok Kekuatan Dengan bergabung dalam kelompok maka seseorang akan merasa memiliki kekuatan untuk meraih impian. 5. Pencapaian tujuan Dengan bergabung dalam kelompok, tujuan akan lebih mudah dicapai dibanding bila sendirian. 6. Kekuasaan Dengan bergabung dalam kelompok maka seseorang berkesempatan untuk mempengaruhi orang lain. Kelompok memberi kekuasaan tanpa wewenang formal dari organisasi. NURJAYA - STIE TDN 9 4.

Bentuk-Bentuk Kelompok 1. Kelompok Primer (Primary Group) Suatu kelompok primer haruslah mempunyai suatu perasaan

Bentuk-Bentuk Kelompok 1. Kelompok Primer (Primary Group) Suatu kelompok primer haruslah mempunyai suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai dari para anggotanya. Contoh dari kelompok primer ini adalah keluarga, dan kelompok kolega (peer group). 2. Kelompok Formal Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggotaanggotanya biasanya diangkat NURJAYA - STIE TDN 10

Bentuk-Bentuk Kelompok 3. Kelompok Informal Adapun kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari

Bentuk-Bentuk Kelompok 3. Kelompok Informal Adapun kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Cara lain untuk memggolongkan kelompok adalah dengan membedakan antara kelompok terbuka dan kelompok tertutup sebagaimana dikemukakan oleh R. C Ziller (1965) dalam bukunya Toward A Theory Of Open Dan Closed Gropusi (dalam Thoha, 2007: 88). Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara ajek (teratur) mempunyai rasa tanggap terhadap perubahan dan pembaharuan. Kelompok tertutup adalah kecil kemungkinan nya menerima perubahan dan pembaharuan, atau mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan. NURJAYA - STIE TDN 11

KLASIFIKASI KELOMPOK DALAM ORGANISASI KELOMPOK FORMAL KELOMPOK INFORMAL Kelompok Komando Kelompok Tugas Melaksanakan Tugas

KLASIFIKASI KELOMPOK DALAM ORGANISASI KELOMPOK FORMAL KELOMPOK INFORMAL Kelompok Komando Kelompok Tugas Melaksanakan Tugas rutin Melaksanakan Tugas/proyek tertentu TUJUAN ORGANISASI Kelompok Persahabatan Kelompok Kepentingan Mendukung Atau Menghambat NURJAYA - STIE TDN 12

KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL 1. Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial

KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL 1. Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial melalui suatu bagang organisasi untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. a. Kelompok Komando, kelompok yang ditentukan oleh bagang organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi. b. Kelompok Tugas, suatu kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau proyek tertentu. 2. Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial. a. Kelompok Persahabatan, yang terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang sesuatu hal, seperti hobi, status perkawainan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik, dll. b. Kelompok Kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yng sama. Sasaran jenis ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi NURJAYA - STIE TDN 13 semata-mata mencapai kepentingan kelompok itu

PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL ASPEK KELOMPOK FORMAL l Hubungan antar l Jelas/Terstrukt pribadi

PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL ASPEK KELOMPOK FORMAL l Hubungan antar l Jelas/Terstrukt pribadi ur l Kepemimpinan l Dirancang dan l Pengendalian Perilaku l Ketergantungan ORGANISASI INFORMAL Tergantung pada motif dan tujuan l Muncul dan dipilih l ditetapkan l Penghargaan l Pemenuhan kebu dan -tuhan hukuman l Keanggotaan bebas l Bawahan lebih dan tidak tergantung NURJAYA - STIE TDN 14

Beberapa Masalah Utama Dinamika Kelompok Kepemimpinan 2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah 3. Komunikasi

Beberapa Masalah Utama Dinamika Kelompok Kepemimpinan 2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah 3. Komunikasi 4. Konflik 1. NURJAYA - STIE TDN 15

DINAMIKA KELOMPOK � Luthans (2006: 514) mengataan bahwa terdapat tiga pandangan tentang dinamika kelompok

DINAMIKA KELOMPOK � Luthans (2006: 514) mengataan bahwa terdapat tiga pandangan tentang dinamika kelompok yaitu: 1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika kelompok memggambarkan bagaimana sebuah kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin. 2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik. 3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat internal kelompok, bagaimana pembentukannya, struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain, dan organisasi. NURJAYA - STIE TDN 16

Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Prestasi Kelompok Faktor-Faktor Eksternal : 1. Strategi organisasi/ Struktur delegasi 2.

Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Prestasi Kelompok Faktor-Faktor Eksternal : 1. Strategi organisasi/ Struktur delegasi 2. Struktur wewenang 3. Kebijakan/peratura n 4. Sumber –sumber daya organisasi 5. Proses seleksi/ rekruitmen tenaga kerja 6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan 7. Budaya organisasi 8. Faktor lingkungan fisik (layout kantor/gedung) Faktor – Faktor Internal : 1. Kemampuan fisik 2. Kemampuan Intelektual 3. Karakteristik kepribadian NURJAYA - STIE TDN 17

Struktur Kelompok terdiri dari; Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan position powernya dalam

Struktur Kelompok terdiri dari; Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan position powernya dalam mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal menggunakan personal power. 2. Peran Di dalam kelompok, setiap anggota memiliki peran sendiri-sendiri yang sudah ditetapkan dalam Job discription. 3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik, dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh anggota kelompok. 1. NURJAYA - STIE TDN 18

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepaduan (Kohesivitas) kelompok 1. Kesamaan nilai dan tujuan 2. Keberhasilan dalam

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepaduan (Kohesivitas) kelompok 1. Kesamaan nilai dan tujuan 2. Keberhasilan dalam mencapai tujuan 3. Status dan kebanggaan kelompok 4. Penyelesaian perbedaan 5. Kecocokan terhadap norma-norma kelompok 6. Daya tarik pribadi (kharisma, aura) 7. Persaingan antar kelompok 8. Pengakuan dan penghargaan NURJAYA - STIE TDN 19

Faktor-faktor yang Menghambat Kepaduan (Kohesivitas) kelompok 1. 2. 3. 4. 5. Ketidksamaan tentang tujuan

Faktor-faktor yang Menghambat Kepaduan (Kohesivitas) kelompok 1. 2. 3. 4. 5. Ketidksamaan tentang tujuan Besarnya anggota kelompok Pengalaman yang tidak menyenangkan dengan kelompok Persainga antar anggota kelompok Dominasi NURJAYA - STIE TDN 20

Dimensi Kepercayaan Ada lima dimensi yang mendasari konsep kepercayaan: 1. Integritas: kejujuran (honesty) dan

Dimensi Kepercayaan Ada lima dimensi yang mendasari konsep kepercayaan: 1. Integritas: kejujuran (honesty) dan bersikap sebenarnya (truthfulness) 2. Kemampuan (competence): pengetahuan dan keterampilan teknis antarpribadi 3. Konsisten; andal, dapat dirmalkan dan pertimbangan yang baik dalam menangani situasi. 4. Kesetiaan (loyality): kesediaan melindungi dan menyelamatkan muka seseorang. 5. Ketrbukaan: kesediaan berbagi gagasan dan informasi dengan bebas NURJAYA - STIE TDN 21

Terima kasih NURJAYA - STIE TDN 22

Terima kasih NURJAYA - STIE TDN 22