SUARA HATI DAN FITRAH MANUSIA ruang kosong yang

  • Slides: 10
Download presentation
SUARA HATI DAN FITRAH MANUSIA “ruang kosong yang menjadikan kita berarti secara spiritual sebagai

SUARA HATI DAN FITRAH MANUSIA “ruang kosong yang menjadikan kita berarti secara spiritual sebagai manusia” Sunday, November 29, 2020 FAI UMY 1

SUARA HATI/HATI NURANI l Dalam diri manusia ada “ruang kosong” yang harus kita isi

SUARA HATI/HATI NURANI l Dalam diri manusia ada “ruang kosong” yang harus kita isi dengan hal-hal yang baik. Jika kita tidak mengisinya dengan hal-hal yang baik, maka ruang kosong itu, otomatis akan diisi dengan hal-hal yang buruk. Itulah: suara hati, atau hati nurani. 11/29/2020 FAI UMY 2

WACANA I: "suara hati" (conscience) digambarkan dengan berbagai nama, yang semuanya berhubungan dengan pengertian

WACANA I: "suara hati" (conscience) digambarkan dengan berbagai nama, yang semuanya berhubungan dengan pengertian “kesadaran”, atau biasa disebut "hati" (qalb, kalbu) saja, dari kata qalaba yang artinya "membalik“, berpotensi bolak-balik: di suatu saat merasa senang, dan di saat lain merasa susah, di suatu saat menerima, di saat lain menolak. Hati seringkali tidak konsisten, sehingga dibutuhkanlah Cahaya Ilahi (hati yang bersih disebut "hati-nurani" – yang maknanya hati yang bercahaya). Hati bisa “berbolak-balik" sebab, kadangkala ia menerima bisikan malaikat (lammah malakîyyah), kadangkala bisikan setan (lammah syaithânîyyah), kadangkala bisikan nafsunya sendiri. l 11/29/2020 FAI UMY 3

WACANA II: Kedudukan hati ini sangat penting, walaupun kata "hati" ini barangkali kurang mengena

WACANA II: Kedudukan hati ini sangat penting, walaupun kata "hati" ini barangkali kurang mengena bagi orang-orang modern dewasa ini yang terbiasa dengan wacana ilmu pengetahuan yang rasional, tetapi asing dengan istilah-istilah metafor , seperti "hati" yang lebih banyak merupakan tamsil-ibarat dari ilmu-ilmu kearifan. Ajaran agama yang membawa manusia pada moralitas luhur (akhlâq al-karîmah) ada dalam wacana suara hati ini. l 11/29/2020 FAI UMY 4

WACANA III: l “Hati” sebagai acuan yang harus dikembangkan dalam pencapaian kehidupan ruhani. Hati

WACANA III: l “Hati” sebagai acuan yang harus dikembangkan dalam pencapaian kehidupan ruhani. Hati merupakan esensi dari kemanusiaan itu sendiri. Hati bagaikan sebuah kaca yang mencerminkan segala sesuatu di sekelilingnya. Jika hati ada dalam situasi yang kacau, maka orang akan mengalami perasaan-perasaan negatif (sering disebut negative ego, dalam spiritualitas), akibatnya menjadi kurang cerdas secara emosi dan spiritual, yang biasa disebut dalam tasawuf sebagai "penyakit hati"). 11/29/2020 FAI UMY 5

WACANA IV: l Sebaliknya jika keseimbangan ditegakkan, kaca hati tersebut akan mencerminkan kecemerlangan perilaku,

WACANA IV: l Sebaliknya jika keseimbangan ditegakkan, kaca hati tersebut akan mencerminkan kecemerlangan perilaku, dan dengan demikian terbukalah sifat-sifat rabbani (ketuhanan), dan terpantullah akhlak Allah. Sesuai dengan Hadits Nabi, “Hiasilah dirimu dengan akhlak Allah. ” Melalui dzikir kepada Allah, dan terhiasinya sifat positif dari akhlak-Nya, maka suara hati ini (kesadaran moral) pun mencapai apa yang dalam agama disebut “jiwa yang tenang” (nafs al-muthmainnah) yang membuka pintu bagi kedekatan seseorang kepada Allah. 11/29/2020 FAI UMY 6

WACANA V: l Islam menyebut bahwa melalui hati inilah manusia menemukan kesadaran ketuhanannya --yang

WACANA V: l Islam menyebut bahwa melalui hati inilah manusia menemukan kesadaran ketuhanannya --yang nantinya akan mempunyai sisi konsekuensial pada kesadaran moral dan sosialnya. Kesadaran yang disebut ketakwaan ini tumbuh dalam hati; sebaliknya dosa dan kekafiran juga berkembang dalam hati. 11/29/2020 FAI UMY 7

MANUSIA DAN PEMBINAAN SUARA HATI l l Manusia pada dasarnya baik. Ia dilahirkan dalam

MANUSIA DAN PEMBINAAN SUARA HATI l l Manusia pada dasarnya baik. Ia dilahirkan dalam fitrah yang suci. Sejak awal ia hidup alam paradiso (surga). Karena kelemahannya sendiri, ia tergoda, sehingga sedikit demi sedikit ia masuk ke alam inferno: “neraka dunia” (metafor untuk mereka yang menjauh dari suara hatinya). Karena dosanya, hati pun menjadi kotor. Kemudian dalam penyuciannya, ia dilatih kembali untuk lepas dari alam infernonya ke alam purgatorio, alam pembersihan diri. Dari sini akan terbuka kembali alam kefitrahannya, keadaan hati yang cemerlang. Fitrah bukanlah sesuatu yang didapatkan, tetapi sesuatu yang “ditemukan kembali. ” 11/29/2020 FAI UMY 8

PENEGASAN: l Itu sebabnya istilah yang dipakai (seperti misalnya dalam Idul Fitri) adalah “kembali

PENEGASAN: l Itu sebabnya istilah yang dipakai (seperti misalnya dalam Idul Fitri) adalah “kembali ke fitrah” yang secara simbolik artinya adalah merayakan kembalinya diri kita kembali ke alam paradiso — surga diri, alam kefitrahan manusia, "kembali kepada kecemerlangan suara hati"; asal dari penciptaannya. " 11/29/2020 FAI UMY 9

DOSA (ZHULM) Lawan dari fitrah ini, adalah “zhulm ”. Al. Quran menyebut orang yang

DOSA (ZHULM) Lawan dari fitrah ini, adalah “zhulm ”. Al. Quran menyebut orang yang berdosa itu sebagai zhâlim. Zhâlim artinya orang yang menjadi gelap. Zhulmun, kegelapan, artinya membuat hati yang gelap (tertutup). Kalau seseorang banyak berdosa, maka hati (suara hati)nya tidak lagi bersifat nûrânî (bercahaya), tetapi sudah zhulmânî (buram). l 11/29/2020 FAI UMY 10