FITRAH DAN CITRA MANUSIA Maka hadapkanlah wajahmu dengan

FITRAH DAN CITRA MANUSIA

Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Ar-Rum: 30) Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka di situlah lingkungan yang mempengaruhi.

FITRAH yang ada pada ayat tersebut adalah citra. Citra manusia yang penciptaannya tidak akan berubah, karena jika berubah maka eksistensinya hilang. Untuk mengetahui citra, kita akan membahas tentang hakikat fitrah.

DEFINISI ETIMOLOGI Fitrah: “terbukanya sesuatu dan melahirkannya”. fisik Penciptaan psikis

NASABI (dari dalil) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Suci Potensi berislam Potensi tauhid (keesaan Allah) Selamat dan kontinuitas Kesanggupan menerima kebenaran Potensi untuk beribadah kpd Allah Sifat 2 Allah yg diturunkan k mnusia, sebelum manusia dilahirkan

2. Potensi berislam Ar-Rum: 30

3. Potensi Tauhid Q. S Al-A’raf : 172

4. Selamat dan kontinuitas Al Hadits: “Sesungguhnya Aku menciptakan hambaku dalam keadaan hanif (kontinue dan selamat). Maka setanlah yang menarik kpd keburukan (H. R. Ahmad bin hambal) Dst….

TERMINOLOGI Fitrah adalah citra asli yang dinamis yang terdapat pada sistem-sistem psikofisik manusia dan dpat diaktualisasikan dalam bentuk tingkah laku. Citra unik tersebut telah ada sejak awal penciptaan.

CITRA MANUSIA (HAKIKAT NYA DALAM PSIKOLOGI ISLAM) Gambaran tentang diri manusia yang berhubungan dengan kualitas-kualitas asli manusiawi. Kualitas itu adalah sunnah Allah yg dibawa sejak lahir. A. Manusia dilahirkan dengan citra yang baik (membawa kepada hal yang suci, ber Islam, bertauhid, ikhlas, mampu memikul amanah Allah SWT menjadi kholifah. )

Manusia juga memiliki potensi dan daya pilih.

B. Manusia memiliki ruh yang berasal dari Tuhan, yang menjadi esensi kehidupan manusia. Melalui fitrah ruhani, maka 1) hakikat manusia tidak hanya di lihat dari aspek biologis, melainkan juga aspek ruhaniah. 2) Kebutuhan ruh yang utama adalah agama, yang teraktualisasi dalam bentuk ibadah. 3) Periode kehidupan manusia bukan hanya diawali dari pra-natal sampai kematian, tetapi jauh sebelum dan sesudahnya.

C. Melalui fitrah nafsani (Psikofisik) dalam psikologi Islam, maka: 1) Pusat tingkah laku adalah kalbu, bersinergi dengan peran otak atau jasmani manusia. 2) Manusia dapat memperoleh pengetahuan tanpa diusahakan, seperti pengetahuan intuitif dalam bentuk seperti ilham. 3) Tingkat kepribadian tidak hanya sampai pada humanitas atau sosialitas, namun sampai ‘berketuhanan’.