SHAPING S Soewondo Nael S 2011 Definisi SHAPING
- Slides: 10
SHAPING © S. Soewondo & Nael S, 2011
Definisi SHAPING Pengembangan perilaku baru dengan memperkirakan perilaku sebagai penguatan dan memperkirakan awal pemadaman perilaku hingga perilaku baru yang diharapkan terjadi © S. Soewondo, 2007
Kapan menggunakan SHAPING ? § Ketika membentuk TINGKAH LAKU baru yang sebelumnya tidak pernah muncul Contoh: kebanyakan orang tua menggunakan shaping ketika mengajarkan anak mereka untuk berbicara. § Ketika anak mulai berceloteh mm dan daa penguatan pelukan, belaian, ciuman & senyuman ma-ma & da-da final mommy & daddy sebagai pemadaman ma-ma & da-da © S. Soewondo, 2007
Aspek/Dimensi tingkah laku yang dapat dilakukan SHAPING: § Topografi Physical movement dalam bertingkah-laku § Frekuensi Jumlah kemunculan perilaku dalam periode tertentu § Durasi Berapa lama tingkah laku tersebut dilakukan ? § Latensi Waktu reaksi § Intensitas jumlah energi yang dikeluarkan pada perilaku © S. Soewondo, 2007
Faktor yang mempengaruhi EFEKTIVITAS SHAPING § Spesifikasi Tingkah Laku FINAL yang diinginkan identifikasi karakteristik tingkah laku yang diinginkan [topografi, jumlah (frekuensi, durasi), latensi dan intensitas] § Memilih Tingkah Laku Awal (Starting Behavior) Tingkah laku yang cukup sering muncul untuk direinforced & mendekati/bergerak menuju tingkah laku final yang diharapkan. § Memilih Langkah Shaping Menyusun kerangka successive approximation. Tidak ada panduan spesifik mengenai jumlah langkah yang ideal § Bergerak pada kecepatan yang benar Tidak ada ketentuan, tergantung keadaan © S. Soewondo, 2007
Menyusun JUMLAH LANGKAH ? § Imajinasi terapis § Observasi & bertanya pada individu yang mampu menampilkan TINGKAH LAKU FINAL © S. Soewondo, 2007
Aturan dalam me-reinforced successive approximation: § Tiap kemajuan di-reinforce beberapa kali sebelum melangkah ke tahap selanjutnya § Hindari frekuensi pemberian reinforcement yang berlebihan dalam tiap tahap § Jika terlalu cepat pindah ke tahap berikutnya atau jarak tahap sebelumnya dengan tahap berikutnya terlalu besar maka rencana tahapan dapat dievaluasi kembali melakukan pengulangan tahap sebelumnya atau menambahkan langkah/tahap baru. © S. Soewondo, 2007
Pitfalls SHAPING § Munculnya tingkah laku berbahaya/beresiko yang tidak diharapkan sebelumnya § Kegagalan dalam penerapan karena kelalaian atau masalah personal lainnya © S. Soewondo, 2007
Panduan aplikasi efektif SHAPING 1. Memilih tingkah laku yang akan dikurangi/dihilangkan Spesifik (jumlah, latensi, intensitas) TL kompleks dipecah menjadi tahap-tahap yang berurutan TL yang dapat dikontrol oleh natural reinforcers 2. Memilih reinforcer yang tepat 3. Initial plan Daftar successive approximation (perilaku awal perilaku final) 4. Implementasi © S. Soewondo, 2007
Panduan aplikasi efektif IMPLEMENTASI SHAPING § Informasi ke individu tentang rencana program sebelum dimulai § Mulai memberikan reinforcement sesegera mungkin setiap kemunculan perilaku awal § Tidak berpindah ke tahap berikutnya sampai terjadinya penguasaan di tahap tersebut § Melangkah ke tahap selanjutnya jika individu menampilkan tingkah laku secara tepat dalam 6 -10 kali percobaan § Hindari under-reinforcement dan over-reinforcement § Evaluasi jadwal/rencana successive approximation jika hasil tidak seperti yang diharapkan (karena: pindah langkah terlalu cepat, jarak antar tahap terlalu besar atau reinforcer tidak efektif. © S. Soewondo, 2007
- Adssc al ain mall
- Classical vs operant conditioning
- Noise shaping
- Shaping and planning process
- A 3-d work of art created by shaping or combining materials
- Shaping psychology definition
- Hcri stuttering therapy cost
- Describe the role competition plays in shaping communities.
- Ageloc body shaping gel regimen
- Classroom management theories
- The concept of intertextuality