Perencanaan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF ADM Studi Kasus

  • Slides: 9
Download presentation
Perencanaan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF ADM (Studi Kasus: Percetakan Lintang Printing) Muhammad Dika Abdul

Perencanaan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF ADM (Studi Kasus: Percetakan Lintang Printing) Muhammad Dika Abdul Rohman, Risqi Nur. Hidayah Fakultas Teknik, Jurusan Informatika, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Email : dhikaabdul 33@gmail. com, Risqihidaya@gmail. com Abstrak Lintang printing merupakan percetakan yang di buat dan di fokuskan untuk mempercepat pesanan disaat ada sebuah event , karna sebuah event membutuhkan waktu cepat untuk mempersiapakan kebutuhan promosi maupun banner untuk memperiah, tidak hanya menerima pesanan event , kini retail bisa melakukan pemesanan juga di Lintang printing , tidak hanyak di banner , banyak item yang bisa kita buat seperti xbanner, rollbanner, stiker, cutting dll , Kata Kunci : Percetakan, Pernerbit, Teknologi Informasi pada kebutuhan yang paling bawah yaitu 1 PENDAHULUAN operasional. Lintang Printing Salah satu dari penyebab ini merupakan semua adalah kurangnya perencanaan Perusahaan yang bergerak dibidang dan tanpa memikirkan kunci utama dalam pelayanan proses pengembangan sistem informasi pencetakkan. Untuk meningkatkan yaitu perancangan sistem informasi yang kualitas baik harus melihat dari berbagai macam pelayanan diperlukan adanya sebuah sudut pandang pengembangan sistem, di sistem informasi yang mampu mulai dari mendefinisikan arsitektur bisnis memonitoring dan membantu proses yang ada dalam rumah sakit, kinerja dari perusahaan pencetakkan mendifinisikan arsitektur data yang akan tersebut. Salah satu faktor pendorong di gunakan, mendifinisikan arsitektur pemanfaatan sistem informasi yang lebih aplikasi yang akan di bangun serta baik dalam usaha percetakkan ialah mendefinisikan arsitektur teknologi yang semakin kebutuhan dengan fungsi informasi meningkatnya dengan teknologinya pelayanan yang dijalankan. Dikarenakan mendukung jalanya sistem informasi hanya memperhatikan kebutuhan sesaat itu kini banyak perusahaan pencentakkan tersebut. Keselarasan penerapan sistem dan memungkinkan penerapan sebuah dijawab faktor berkompetisi untuk Kondisi menerapkan informasi denganmemperhatikan kebutuhan rumah sakit sistem informasi. tersebut integrasi di dalam pengembangnya, tujuan sistem hanya mampu membuat sistem informasi tidak dapat integrasi yang sebenarnya adalah untuk dimanfaatkan secara maksimal, mengurangi kesenjangan yang terjadi berdasarkan misi dan tujuan penerapan dalam proses pengembangan sistem informasi, yaitu efesiensi dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan Untuk menghilangkan pencetakkan, mulai dari pemenuhan kesenjangan tersebut, kebutuhan pada level yang tertinggi maka diperlukan sebuah paradigma sampai

dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi yang disebut dengan Arsitektur Enterprise. Sehingga ketersediaan

dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi yang disebut dengan Arsitektur Enterprise. Sehingga ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola dengan baik akan terpenuhi (Yunis & Surendro, 2009). EA (enterprise arsitekture) pada dasarnya adalah strategi pemanfaatan IT dan integrasi antara pengembangan bisnis dengan pengembangan IT. EA mengambarkan sekumpulan sistem. Berbagai macam rencana untuk mengembangkan sebuah dan metode yang biasa sistem atau digunakan dalam enterprise perancangan arsitektur diantaranya adalah Zachman framework, TOGAF ADM, EAP dan lain – lain. Arsitekture Enterprise atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise adalah dalamnya termasuk deskripsi dari misi stakeholder yang di informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. membedakan dengan framework arsitektur enterprise lain misalnya framework zachman. Salah satu kelebihan framework TOGAF ini adalah karena sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source. TOGAF memberikan metode yang rinci dalam membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) (Setiawan, 2016). ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga dibisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi. 2 LANDASAN TEORI 1. Pengertian Arsitektur Enterprise Menurut Federal Chief Information Officer dalam (Rizky & Firmansyah, 2017) Arsitektur Enterprise merupakan basis informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi. 2. 2 Pengertian TOGAF ADM TOGAF dikembangkan oleh The Group’s. Open pada tahun 1995. Awalnya TOGAF digunakan oleh departemen Amerika Serikat namun pertahanan pada perkembangannya TOGAF banyak digunakan pada berbagai bidang seperti perbankan, industri manufaktur dan juga pendidikan. TOGAF digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise, dimana terdapat metode dan tools yang rinci untuk mengimplementasikannya, hal inilah yang Gambar 1 Fase TOGAF 2. 3 Data Dan Informasi Menurut Mc. Leod. Data adalah kenyataan yang menggambarkanadanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai. (Hendrianto, 2014) Sedangkan menurut Mc. Leod, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Pertama et al. , 2012). Menurut Jogiyanto Kualitas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :

1. Akurat, berati informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat waktu, informasi yang diterima

1. Akurat, berati informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya. 3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima. 3 PEMBAHASAN Metodologi merupakan cara danyang akan pengurutan pengerjaan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan studi kasus, yaitu menginvestigasi dan meneliti suatu fenomena dalam kehidupan nyata pada ruang lingkup spesifik dan terbatas. Hasil penelitian ini hanya valid untuk lingkup tersebut. Tujuan dari penggunaan metodologi tersebut adalah agar menjadi proses penelitian yang dikerjakan lebih teratur dan sistematis. Berdasarkan tahapan dan mekanisme audit dan hasil luaran yang akan diperoleh, maka ilustrasi dari alur penelitian secara keseluruhan yang dilakukan penulis, dapat dilihat pada gambar , dengan penjelasan aktivitas penelitian adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Tujuan dari studi literatur ini antara lain untuk melihat gambaran umum mengenai metode dan kerangka kerja yang digunakan dalam lingkup tata kelola teknologi informasi, serta pemilihan melakukan architecture enterprise framework dan digunakan kerangka kerja yang ada dengan untuk melakukan membandingkan identifikasi pola serta mencari kesepadanan dalam kerangka kerja tersebut sebagai alat untuk mengkaji teknologi pengelolaa n informasi oleh organisasi. kegiata berupa observasi, dilakukann 2. Observasi penulis Melaksanakan meliputi aktivitas penggunaan informasi sehari-hari kegiatan di lingkup percetakkan, melakukan wawancara dan melakukan penilaian sebagai bagian dari proses audit. Seluruh kegiatan observasi ini dengan dilakukan tujuan mengetahui proses dan tahapan yang dilakukan sekarang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya informasi, pengambilan keputusan, informasi daninvestasi juga berbaagai cara pengelolaan teknologi yang dilakukan untuk mewujudkan tujauanorganisasi atau perusahaan. 3. Phase AMenentukan : Architecture Vision. kesepakata pandangan n arsitektur enterprise pentingny untuk tentan mencapai tujuan organisasi g a maupun perusahaan yang diciptakan dalam bentuk strategi dari ruang lingkup arsitektur yang akan dikembangkan. tahap ini 4. Phase BPada : Business Architecture. mengembangk sasara da deskripsi arsitektur bisnis an n n organisasi atau perusahaan saat ini kemudian mengembangkan arsitektur yang ada berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini. 5. Phase C : Information System Architecture. Pada tahap ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur informas siste i m dikembangkan. Pendefinisia arsitektur sistem informasi dalam n tahap ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. 6. Phase DMembangun : Technology Architecture. arsitektu r teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan, baik berupa perangkat lunak dan perangkat keras dan melakukan analisa gap. 7. Phase E : Opportunities And Solution.

Pada tahapan ini dilakukan proses konsolidasi dokumen arsitektur yang telah dibuat pada tahap sebelumnya,

Pada tahapan ini dilakukan proses konsolidasi dokumen arsitektur yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. 8. Phase F : Migration. Tahap Planning. migration planning membuat migrasi dengan cara perencanaa mengurutkan proyek berdasarkan urutan prioritas dan manfaat dari proyek tersebut. Tahap ini memastikan implementasi dan rencana migrasi diselaraskan dengan pendekatan organisasi mengelola untuk dan melaksanaka portfolio secar perubahan keseluruhan. n. Pembuata a implementa naplikasi rencan berdasarka si solusi aplikasi yang telah a n dibuat berdasarkan urutan dari value chain. Gambar 2. Alur Penelitian 4 METODE PENELITIAN 1. A. Metode Pengumpulan Data • Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan penelitian dalam kualitatif 2007). (Rachmawati, Wawancara dilakukan dengan membuat janji dengan responden, lalu melakukukan sesi tanya jawabmengenai halhal yang mengenai penelitian yang dilakukan (Rizky & Firmansyah, 2017). Wawancara dilakukan dengan ibu Intan Novia Sari selaku admin. Dari Hasil Wawancara yang dilakukan, didapatkan hasil mengenai aktifitas yang berjalan di Lintang Printing yaitu aktifitas transaksi, pemesanan, promosi pengolahan sistem produk, dan infrastuktur yang suah ada di perusahaan saat ini. Observasi (Pengamatan Lingkungan) Observasi Yang dilakukan di Lintang Printing Pada Bulan November, yang bertempat di Pd. Citra

Eksekutif No. 12, Penjaringan Value Chain, Flowchart, Sari. Rungkut, Kota Surabaya Mc. Farlan’s Strategic

Eksekutif No. 12, Penjaringan Value Chain, Flowchart, Sari. Rungkut, Kota Surabaya Mc. Farlan’s Strategic Grid Tujuan dari Observasi ini dan Archi. Mate. untuk mendapatkan informasi mengenai Lintang Printing, Seperti Latar Belakang Perusahaan, Proses Transaksi berlangsung dan proses 4. 3 Kerangka Berpikir Dalan penelitian Studi Literatur tertuang literatur penulis kegiatan dengan mengikuti rencana studi ini, melakukan tahapan-tahapan pengerjaan projek. Pada melakukan kegiatan dalam kerangka penelitian meliputi metode dilakukan analisis beberapa pengumpulan buku, arsip, jurnal dan karya metode ilmiah sistem yang dapat dilihat untuk perbandingan menjadi penelitian yang data dan pengembangan pada gambar berikut: sejenis. Pada studi literatur penulis mendapatkan dokumen profil perusaaan dari Lintang Printing. 4. 2 Metode Perencanaan Arsiektur Enterprise Pada perencanaan enterprise, motode arsitektur penulis menggunakan TOGAF ADM yang terdiri dari preliminary pase, architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solution, dan migration planning. Tools yang digunakan adalah Principle Catalog, 5 W+1 H, Gambar 3. Kerangka Berfikir

5 PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE 5. 1 Prelimiunary Phase Prinsip Teknologi Pada fase ini terdapat

5 PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE 5. 1 Prelimiunary Phase Prinsip Teknologi Pada fase ini terdapat beberapa tahapan, yaitu Menggunakan software, hardware, dan prinsip-prinsip perencanaan arsitektur dan platform yang telah distandarkan untuk identifikasi 5 W+1 H. Berikut tabel prinsip mencegah data yang tidak kompatibel dengan perencanaan arsitektur Dan Berikut merupakan Indikasi 5 W + 1 H: NO 1. Tabel 5. 2 Indikasi 5 w + 1 H DRIVER DESKRIPSI What Transaksi, Data Promosi Dan Penyimpanan Data 2. Who 3. Where 4. When 5. Why 6. How PRINSIP BISNIS 1. Arsitektur Yang Dibuat dan Dikembangkan harus sesuai dengan tujuan, serta tugas pokok dan fungsi yang ada di sistem lintang printing. PRINSIP APLIKASI 2. Aplikasi harus user friendly dan responsif di segala gadget, agar proses bisnis bisa berjalan dengan cepat dan tepat PRINSIP DATA 3. Setiap data harus dikelola dengan baik dan tepat agar tempat penyimpanan, akurasi, dan data dapat diakses dimanapun dan kapanpun PRINSIP TEKNOLOGI 4. Penggunaan Hardware, Software, dan platform yang telas distandarisasi agar kompetibel dengan perangkat baru Perusahaan Pengaplikasian Sistem : 2020 Tabel 5. 1 Principle Catalog NO Data Pemesanan, Data 1. Tahapan Sistem Lama Diperbarui sampai selesai 2. Pengembangan Sistem Baru atau tidak melalui tahapan perncanaan 3. Masih Terbatasnya Staf IT Diperusahaan dalam pengembanga n sistem Perencanaan sistem menggunakan Togaf. ADM

Service 5. 2 Architecture Vision Pada arsitektur Visi, Realization Viewpoint. terdapat visi dan misi

Service 5. 2 Architecture Vision Pada arsitektur Visi, Realization Viewpoint. terdapat visi dan misi lintang printing dan analisis value chain. Berikut visi lintang printing, yaitu berusaha dan bertekad menjadi perusahaan percetakkan yang terbaik, terunggul dan terbesar di surabaya dan tersebar di penjuru indonesia. Serta A. KESIMPULAN berikut analisis value chain Berdasarkan 6 PENUTUP Hasil Yang Diperoleh, sistem informasi lintang printing: lintang printing, kesimpulan Yang Diperoleh sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil penggunaan evaluasi teknologi informasi di lintang printing, menunjukkan terjadinya 2) Perencanaan arsitektur yang 5. 3 C. Business Architecture dikembangkan Pada arsitektur bisnis di analisis proses bisnis yang sedang berjalan pada lintang printing, kemudian akan dipisahkan menjadi berbagai fungsi seperti fungsi layanan administrasi, pemesanan, layanan komplain dan evaluasi gambaran administrasi . dari dan Berikut layanan proses pemesanan yang digambarkan menggunakan salah satu diagram pada Archi. Mate, yaitu diagram Business Use case dengan TOGAF ini dapat dijadikan acuan dalam memperbaiki peran sistem dan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis organisasi di lintang printing, untuk mencapai tingkat target bisnis yang diinginkan. 3) Sedangkan saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya perencanaan arsitektur yang dikembangkan dengan TOGAF ini dapat dilanjutkan pada fase berikutnya, yaitu implementation governance

dan change management sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan perencanaan dan implementasi pengembangan teknologi

dan change management sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan perencanaan dan implementasi pengembangan teknologi informasi di lintang printing. 7 DAFTAR PUSTAKA Hendrianto, D. E. (2014). Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan. Indonesia Journal on Networking and Security, 3(4), 57– 64. Pertama, E. , Pertama, C. , Ilmu, G. , & Judul, I. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal Keperawatan Indonesia, 11(1), 35– 40. https: //doi. org/10. 7454/jki. v 11 i 1. 184 Rizky, N. , & Firmansyah, A. F. (2017). PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM VERSI 9 ( Studi Kasus : Bimbel Salemba Group ). 10(1), 11– 20. Setiawan, R. (2016). Perancangan Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi Swasta Menggunakan Togaf Adm. Jurnal Algoritma, 12(2), 548– 561. https: //doi. org/10. 33364/algorit ma/v. 12 -2. 548 Yunis, R. , & Surendro, K. (2009). Perancangan Model Enterprise Architecture Dengan Togaf Architecture Development Method. Snati, 2009(Snati 2009), 25– 31.

8 LAMPIRAN (Hasil Wawancara) Wawancara yang dilakukan dengan narasumber ibu Intan Novia Sari selaku

8 LAMPIRAN (Hasil Wawancara) Wawancara yang dilakukan dengan narasumber ibu Intan Novia Sari selaku Admin Di Lintang Printing. Pada Tanggal Minggu, 11 November 2020. Di Pd. Citra Eksekutif No. 12, Penjaringan Sari. Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Berikut hasil Dari Wawancara Yang Dilakukan: Kapan Didirikan? Lintang Berdiri Dari Juli 2018 Hingga Sekarang, Apa tujuan Didirikannya? Tujuan Didirikan Lintang Untuk Mempermudah Kegiatan Event Tertentu Saat Di Butuhkan, Karna Saat Kegiatan Event Banyak Item Yang Di Butuhkan Diharuskan Cepat, Oleh Karna Itu Kita Membuat Percetakan Yang Mengutamakan Kegiatan Event, Terbentuklah Lintang, Semakin Berjalannya Waktu Lintang Juga Menerima Retail Hingga Sekarang Meskipun Keadaan Pandemik Event Di Berhentikan, Kita Masi Menerima Pesanan Di Luar Event. Perusahaan Bergerak Di Bidang Apa? Hasil Produksi? Lintang Merupakan Percetakan Banner Dll, Yang Menyediakan Berbagai Kebutuhan Untuk Event Maupun Kebutuhan Untuk Promosi, Tidak Berbeda Dengan Usaha Cetak Lainnya, Mengerjakan Print Banner, Stiker, Xbanner, Rollbanner, Cutting Dll Bagaimana Kondisi Perusahaan Sekarang? Meskipun Sekarang Kodisi Lintang Sepi Karna Dampak Dari Pandemik, Kita Masih Beroprasi Seperti Biasanya, Meskipun Tidak Seramai Dulu/Sebelum Pandemik, Karna Kebanyakan Orang Melakukan Pemesanan Via Email, Di Karna Keadaan Yang Mengharuskan Stay Home, Disini La Kita Sedikit Kebingungan Di Karnakan File Yang Di Kirimkan Via Email Tidak Semua Ready Untuk Di Cetak, Perlu Sedikit Di Edit Agar Siap Di Cetak.