STUDI KASUS I II III IV V MENCERMATI

  • Slides: 59
Download presentation
STUDI KASUS I. II. III. IV. V. MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH

STUDI KASUS I. II. III. IV. V. MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ASESMEN PENENTUAN MASALAH POTENSIAL STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN DATA STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH PENULISAN LAPORAN STUDI KASUS

BAB I MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS A. B. C. ASAL – USUL STUDI

BAB I MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS A. B. C. ASAL – USUL STUDI KASUS DAN CASE CONFERENCE STUDI KASUS DAN WUJUD KINERJA KONSELOR SEKOLAH

A. ASAL – USUL STUDI KASUS n n n Salah satu perkembangan yang paling

A. ASAL – USUL STUDI KASUS n n n Salah satu perkembangan yang paling penting dari metode studi kasus ialah dalam lapangan hukum. Studi kasus dimulai Haerdvard Law School kira – kira tahun 1970 sbg suatu alat untuk melatih siswa – siswa untuk memikirkan tentang prinsip – prinsip yang fundamentil. Sekarang stgudi kasus merupakan suatu metode dasar/basic metode baik dalam psikologi maupun dalam psikiatris. Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam. Dgn tujuan memahami individualitas siswa dgn baik dan membantunya perkembangan selanjutnya. Studi kasus mengandung pula analisis terhadap hubungan antara data yang terkumpul, disertai interpretasi dan rekomindasi tentang tindak lanjut (follow-up)

n Studi kasus memiliki ciri – ciri antara lain : mengumpulkan data yang lengkap,

n Studi kasus memiliki ciri – ciri antara lain : mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia, terus menerus (kontinu) secara ilmiah dan diperoleh dari berbagai pihak Data yang dikumpulkan dalam studi kasus ini ialah, antara lain: 1) Identifikasi diri, seperti nama, kelamin, tanggal lahir, alamat, nomor pokok, dsb 2) Latar belakang keluarga, yang meliputi data mengenai : besarnya keluarga, status sosial keluarga, pekerjaan orang tua, keadaan saudara – saudaranya, situasi dirumah, bantuan orang tua, dsb 3) Keadaan kesehatan dan perkembanga jasmani, yg meliputi ketr. tentang ciri – ciri jasmani penyakit yg diderita dsb. 4) Latar belakang pendidikan, seperti hasil belajar, pengalaman pendidikan, kegagalan dalam pendidikan, minat belajar, cita – cita pendidikan dsb. 5) Kemampuan dasar, seperti kecerdasan, bakat, minat, sikap, dsb 6) Tingkah laku sosial, latar belakang pergaulan, sikapnya terhadap orang lain, peranan dalam kelompok dsb.

B. Studi Kasus dan Case Conference n n n Studi kasus adalah suatu laporan

B. Studi Kasus dan Case Conference n n n Studi kasus adalah suatu laporan tentang suatu analisa intensif dari seorang individu. Case conference adalah suatu alat dimana data kasus diinterpretasikan dalam arti tindakan proyeksi. Studi kasus dan Case Conference bersama – sama berdasarkan pada anggapan bahwa informasi yg lengkap dan analisa sesudahnya dari informasi ini adalah penting/diperlukan guna penafsiran yg efektif dari “keseluruhan” individu itu. Teknik tersebut membantu guru dan petugas lain yang berminat dalam mengenal kebutuhan individu. kebutuhan – kebutuhan unduvidu perlu diobservasi dirumah, sekolah, dan tempat bermain, atau lingkungan sosial, agar pengamat mengerti dia sepenuhnya.

n n n n Case conference tidak sama dgn studi kasus adalah suatu alat

n n n n Case conference tidak sama dgn studi kasus adalah suatu alat bagi konseling sekolah untuk mengerti individu dan kondisinya selengkap mungkin. Sebenarnya orang / individu yang paling kenal/ familiar dgn riwayat kasus (case history)individu itu mengumpulkan dan menyintesakan semua informasi tentang dia dan kemudian menyajikan informasi – informasi tersebut pada pertemuan (Conference) untuk dievaluasi; Jadi Case Conference adalah dalam waktu yang bersamaan sbg prosedur inservice training, Menyusun Case Conference dengan tujuan untuk menemukan siswa – siswa yang mempunyai kesulitan dan memeriksanya, mendiagnosa, dan memberi petunjuk kepada mereka. Dalam suatu sekolah panitia Case Conference dapat meliputi; petugas administrasi, konselor sekolah, satu atau dua guru, dan satu atau dua orang ahlimasyarakat misalnya dokter ssuai dgn keperluan kasus. Struktur organisasinya biasanya mempunyai seorang kepala/ketua, dan seorang sekretaris. Semua data kasus adalah rahasiadan harus dihargai sesuai dengan praktek profesional yg diterima.

Contoh format untuk konferensi kasus : Nama kasus : . . . Deskripsi yang

Contoh format untuk konferensi kasus : Nama kasus : . . . Deskripsi yang dihadapi : . . . Gejala yang muncul : . . . Latar belakang : . . . Perkiraan inti masalah : . . . Kemungkinan pemecahan: . . .

C. Studi Kasus Wujud Kinerja Konselor Sekolah n n Standart kompetensi konselor indonesia disusun

C. Studi Kasus Wujud Kinerja Konselor Sekolah n n Standart kompetensi konselor indonesia disusun oleh asosiasi bimbingan dan konseling di indonesia. Secara sistematik kerangka struktur kompetensi konselor dapat digambarkan kedalam bentuk bagan dibawah ini :

1. 2. 3. 4. Penguasaankonsep & praksis pendidikan Kesadaran dan komitmet etika profesional Penguasaan

1. 2. 3. 4. Penguasaankonsep & praksis pendidikan Kesadaran dan komitmet etika profesional Penguasaan konsep perilaku dan perkembangan individu. Pengelolaan program BK. KOMPETENSI INTI Wilayah kekhususan konseling Kode etik profesi Landasan dan kompetensi kependidikan Landasan filosofis, Religius, Kultural • perkawinan • Karir • Rehabilitasi • Kesehatan • Mental • Traumatik

n n Kompetensi ketiga adalah : penguasaan konsep perilaku dan perkembangan individu. Studi kasus

n n Kompetensi ketiga adalah : penguasaan konsep perilaku dan perkembangan individu. Studi kasus adalah wujud kinerja konselor sekolah untuk melaksanakan kompetensi ketiga. Studi kasus berfungsi sebagai suatu alat yang ampuh untuk mengobservasi ciri – ciri, sikap – sikap dan tindakan – tindakan dari individu dalam hubungannya dgn kesehatan fisik, bakat akademis, dan prestasi serta penyesuaian pribadi dan sosial.

BAB II MENCERMATI ASESMEN PENENTUAN MASALAH POTENSIAL STUDI KASUS A. B. C. Pengertian Asesmen

BAB II MENCERMATI ASESMEN PENENTUAN MASALAH POTENSIAL STUDI KASUS A. B. C. Pengertian Asesmen Prosedur Asesmen Masalah Potensial Studi Kasus

A. Pengertian Asesmen n n Kaufftnan & Thomas (1982, h 53), mengemukakan suatu pengertian

A. Pengertian Asesmen n n Kaufftnan & Thomas (1982, h 53), mengemukakan suatu pengertian asesmen dalam hubunan kebutuhan (need asesmen) Need asesmen merupakan suatu proses yang digunakan untuk membatasi dan meranking masalah dengan yang fundamental adalah mengidentifikasi, membuktikan kebenaran dan menimbang hasil Asesmen diartikan sebagai suatu proses mengumpulkan, memproses, dan menggambarkan informasi tanpa suatu pertimbangan tertentu berkaitan dengan informasi tersebut Asesmen pada suatu kegiatan menemukan fakta, menggambarkan kondisi yang terjadi / ada pada masa sekarang tanpa berupaya membuat suatu pertimbangan nilai, tidak menjelaskan alasan yang mendasari, tidak ada hubungan antara variabel yang ingin diuji, dan tidak membuat suatu rekomendasi usulan tindakan

B. Prosedur Asesmen n n Prosedur asesmen seringkali dilakukan secara berbeda menurut kesulitan dari

B. Prosedur Asesmen n n Prosedur asesmen seringkali dilakukan secara berbeda menurut kesulitan dari setiap obyek sasaran, dan banyak prosedur asesmen yang dilakukan secara berulang untuk obyek sasaran Penerapan didalam bidang pengajaran sebagai mana dikutip oleh Wallace & Larsen, ada 3 level khusus asesmen, sbb; a) Level awal, sering disebut dgn survey/ level umum. Disekolah, ini adalah skrining kelas. Pada awal level ini, performasi umum siswa didalam kelas di ukur, dan dilakukan identifikasi terhadap siswa – siswa yg membutuhkan analisis yg mendalam. b) Level lanjutan, suatu asesmen yg melibatkan penggunaan test diagnostik khusus untuk mengidentifikasikan lebih lanjut dan menguji bidang – bidang kesulitan yg dicurigai. Level ini berfokus pd suatu analisis gangguan kemampuan/ ketrampilan khusus

c) Level intensive, melibatkan kegiatan studi kasus. Pada awal ini digunakan teknik – teknik

c) Level intensive, melibatkan kegiatan studi kasus. Pada awal ini digunakan teknik – teknik diangnosis sangat mendetail, termasuk suatu studi yg lengkap tentang ; latar belakang keluarga, riwayat sekolah, status kesehatan, riwayat sosial – emosional. Tujuan utama level ini untuk memperoleh suatu pemahaman yg lengkap tentang problem belajar siswa dgn menguji dan mempelajari semua faktor yg berkaitan dgn problem

Kauffan & Thomas (1982 , h. 52), mengemukakan ada beberapa langkah dlm suatu need

Kauffan & Thomas (1982 , h. 52), mengemukakan ada beberapa langkah dlm suatu need asesment, sbb: n n n Idetifikasi apa yg ada / terjadi/ diinginkan. Langkah ini berisikan kegiatan pengumpulan, penyusunan, dan penyimpulan data. Identifikasi apa yg diharapkan. Langkah ini sama dgn langkah yg pertama dgn memasukkan pengamatan pada kecenderungan dan kemungkinan situasi masa depan. Membuat suatu matrik need asesment : membuat daftar pasangan tentang pengamatan dan hasil yg diinginkan Mendamaikan perbedaan antara pasangan yg nampak dalam matrik. Membuat daftar kebutuhan Menempatkan kebutuhan dlm urutan priorirtas

C. Masalah Potensial Studi Kasus a) Pada umumnya jenis masalah yg dihadapi individu disekolah

C. Masalah Potensial Studi Kasus a) Pada umumnya jenis masalah yg dihadapi individu disekolah dpt digolongkan sbb: Masalah – masalah pribadi (Personal Problems) Agresif , Iri hati, pemalu, pencuri, depresi, kecemasan, penyimpangan seksual, kurang PD, konsep diri rendah, dll § b) Masalah masalah sosial o Terisoler, gagalnya berinteraksi dg baik

Masalah – masalah belajar c) § § § Kesulitan belajar Kurang motivasi belajar Penangkapan

Masalah – masalah belajar c) § § § Kesulitan belajar Kurang motivasi belajar Penangkapan materi yg berbeda – beda Masalah karir d) § § Kurang informasi karir Kurang mampu merencanakan karir

BAB III MENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN DATA DAN STUDI KASUS 1. 2. Mengumpulkan dan

BAB III MENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN DATA DAN STUDI KASUS 1. 2. Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu studi kasus Garis besar untuk studi kasus

1. n n Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu studi kasus Suatu studi kasus

1. n n Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu studi kasus Suatu studi kasus tentang seorang anak, biasanya langkah pertama ; mengumpulkan data dari catatan – catatan sekolah, semua informasi yg berkaitan dgn murid tsb Jika tujuan dari study ialah untuk menemukan sebab – sebab dari , dan mengamati kesukaran – kesukaran, misalnya; tdk mampu menghadapi situasi – situasi yg dihadapi. Brarti catatan itulah yang dapat memberikan sumbangan pd suatu pengertian kesukaran, dan untuk mendapat gambaran yg lengkap dgn latar belakang pribadinya secara utuh.

n n Jika studi dibuat tidak untuk tujuan meringankan kesulitan tertentu, tetapi tujunnya dibuat

n n Jika studi dibuat tidak untuk tujuan meringankan kesulitan tertentu, tetapi tujunnya dibuat untuk tercapainya suatu pengertian yg menyeluruh baik tentang murid, sehingga ia dpt dibantu untukdapat mengadakan penyesuaian apa saja yg diperlukan tiap item informasi mungkin penting, dan keseluruhan catatan tentang siswa hendaknya diselidiki dgn teliti. Disekolah pemeliharaan daftar pribadi, misalnya ; a. Data tentang sejarah sosial b. Bakat c. prestasi, dan; d. kepribadian( kartu pribadi)

n n Peneliti kasus memandang perlu untuk mengadakan interviu kpd mereka yg mempunyai kontak

n n Peneliti kasus memandang perlu untuk mengadakan interviu kpd mereka yg mempunyai kontak dg siswa termasuk guru kelas / wali kelas, guru olah raga, guru mata pelajaran bila mungkin orang tua siswa. Bila selasai interviu dibuat catatan, Masing – masing dari mereka yg mempunyai kontak dgn siswa diminta menuliskan pernyataan singkat tentang kecakapan siswa, pertumbuhan dan kepribadiannya.

n n Langkah berikutnya, menginterviu siswa sendiri dan mungkin memberinya tambahan tes. Catatan sekolah

n n Langkah berikutnya, menginterviu siswa sendiri dan mungkin memberinya tambahan tes. Catatan sekolah kadang – kadang memberikan data tes yang diperlukan, tetapi jika kasus mengenai salah satu kesulitan belajar dalam satu mata pelajaran tertentu adalah tidak mungkin bahwa survey skor test dalam catatan sekolah akan melengkapi/ berfungsi sbg dasar yg cocok untuk mendiagnosis.

2. Garis Besar Untuk studi Kasus a. b. c. d. Garis besar studi kasus

2. Garis Besar Untuk studi Kasus a. b. c. d. Garis besar studi kasus Demming Garis besar studi kasus dari HENRY C. MORISON menurut A. J JONES Garis besar menurut Mc. CALLISTER untuk case stadies dalam remedial membaca Garis besar studi kasus problem Behavioor menurut Max. G. Ruindungan

a. Garis Besar Studi Kasus DEMMING Diskripsi kasus § Alamat § Penampilan § Umur

a. Garis Besar Studi Kasus DEMMING Diskripsi kasus § Alamat § Penampilan § Umur § Sekolah § Kelas § § Nama, orang tua / wali Lama observasi Sumber – sumber informasi Definisi dari problem

Ø Latar belakang keluarga dan sejarah Ciri – ciri dan sejarah keluarga § §

Ø Latar belakang keluarga dan sejarah Ciri – ciri dan sejarah keluarga § § Jumlah anggota keluarga Daftar nama keluarga dan orang/ anggota lain yg tinggal dirumah itu Umur dr masing – masing anggota keluarga Kesehatan dr masing – masing anggota keluarga hambatan / kelainan fisik dr anggota keluarga § Pendidikan • Lama pendidikan dr orang tua dan anggota keluarga • Pekerjaan orang tua sekarang • Kecakapan khusus dan kelemahan khusus

§ § § Perkiraan sikap orang tua terhadap anak – anak, antara satu dgn

§ § § Perkiraan sikap orang tua terhadap anak – anak, antara satu dgn yg lain, terhadap sekolah dan terhadap penginterviu Minat dan hoby anggota keluarga Cita – cita anggota keluarga Status sosial, hubungan dan kegiatan – kegiatan Penyesuaian emosi dari anggota keluarga

Ø Lingkungan fisik, sosioekonomis dan lingkungan kebudayaan § § § gambaran/deskripsi ttg masyarakat tempat

Ø Lingkungan fisik, sosioekonomis dan lingkungan kebudayaan § § § gambaran/deskripsi ttg masyarakat tempat tinggal anak sekarang Gambaran tentang masyarakat tempat tinggalnya sebelumnya Diskripsi tentang tetangga dan rumah – rumah dimana anak tinggal sekarang Diskripsi tentang latar belakang sosioekonomis dan pendidikan tetangga Diskripsi tentang status ekonomi keluarga

Ø Perkembangan fisik dan sejarah medis / pengobatan Perkembangan awal § sejarah kelahiran §

Ø Perkembangan fisik dan sejarah medis / pengobatan Perkembangan awal § sejarah kelahiran § Masa kanak – kanak (pola – pola awal perkembangan) § Perkembangan dlm bidang pembuangan air besar / kecil § Perkembngan daya gerak dari satu tempat ketempat lain § Perkembangan bahasa § Aspek – aspek perkembngan awal lainnya.

Ø Ø Catatan kesehatan Kondisi fisik Penyakit yang ada sekarang § Diet § Tinggi

Ø Ø Catatan kesehatan Kondisi fisik Penyakit yang ada sekarang § Diet § Tinggi dan berat § Konsep orang tua tentang kondisi fisik anak sekarang § Pengamatan umum tentang kondisi fisik anak Perkembangan intelektual § Sejarah prasekolah (paut, TK) § Kelas § Bukti – bukti tentang perkembangan intelektual

Ø Perkembangan sosial dan status sosial sekarang § § § § § Perkembangan sosial

Ø Perkembangan sosial dan status sosial sekarang § § § § § Perkembangan sosial pada masa awal Hubungan sosial dgn teman sebaya ( kedudukan dlm kelompok teman sebaya yg bermacam – macam) Hubungan sosial dgn orang dewasa Penerimaan kode sosial dan kode moral Mempelajari peranan sesuai dgn jenis kelaminnya Sopan santun dan skill sosial yg berhubungan Ciri – ciri kepemimpinan Keturunan / nenek moyang Tingkah laku yg kooperatif

Ø Karakteristik dan kepribadian § Konsep diri § Ego ideal § Kebutuhan – kebutuhan

Ø Karakteristik dan kepribadian § Konsep diri § Ego ideal § Kebutuhan – kebutuhan § Tekanan – tekanan § Konflik – konflik pokok § Minat – minat § § § Ketidak tergantungan Rasa ingin tahu Pendirian Nilai – nilai hidup perasaan

Ø Penafsiran, interpretasi dan rekomendasi § Suatu penafsiran tentang anak sbg seorang pribadi yg

Ø Penafsiran, interpretasi dan rekomendasi § Suatu penafsiran tentang anak sbg seorang pribadi yg utuh / seutuhnya. . ? § Interpretasi tentang semua bahan sejarah kasus untuk memberikan kesimpulan sbg kekuatan penentu yg mengarah kpd pola penyesuaian sekarang. § Rekomendasi pernyataan tentang hipotesa – hipotesa tentang kemungkinan langkah – langkah remedial / penyembuhan yg mungkin efektif dalam memperbaiki penyesuaian yg lebih sehat

b. Garis Besar Studi Kasus dari HENDRY. C MORISON menurut AJ. JONES v Informasi

b. Garis Besar Studi Kasus dari HENDRY. C MORISON menurut AJ. JONES v Informasi ü Gejala – gelaja Langkah pertama ialah selalu mencari fakta – fakta yg menunjukkan bahwa anak adalah merupakan kasus; bukan sejarahnya tetapi gejala – gejalanya yg telah dicatat. Hal ini meliputi menemukan umur kronologisnya, nilai / angka yg dicapai berbagai mata pelajaran, misalnya tingkah laku yg keliru/ tdk baik, keterlambatan dan ketidak hadiran / bolos sekolah.

Semua pernyataan harus benar – benar jelas / ada bukti. Semua itu harus diambil

Semua pernyataan harus benar – benar jelas / ada bukti. Semua itu harus diambil dr catatan sekolah jika mungkin dan hanya informasi dr tangan pertama yg diambil / diterima. Bila data masuk, semua hendaknya disusun dan dibuat ringkasannya

v Penelitian Dgn gejala – gejala yg nampak, data / informasi yg lebih tepat

v Penelitian Dgn gejala – gejala yg nampak, data / informasi yg lebih tepat tentan kasus diperoleh dgn bermacam – macam tes dan penelitian. Tentu saja ini semua dipilih sesuai kebutuhan – kebutuhan dari kasus tersebut, diantaranya : ü Psycophysical • • Penglihatan normal Pendengaran normal Koordinasi ; tidak ada tes yg tersedia, tetapi observasi yg teliti akan memberikan data yg berguna Berbicara normal

ü Kesehatan Index vital (Perbandingan tinggi – berat) • Nutrisi • Gigi • Kondisi

ü Kesehatan Index vital (Perbandingan tinggi – berat) • Nutrisi • Gigi • Kondisi fisik secara umum Pendidikan Bermacam – macam tes standart sesuai dgn tingkatan murid. Ini untuk dipakai dalam menemukan kelemahan pokok pd latihan sebelumnya dan untuk mengecek hasil yg telah dicapai. • ü

ü v Mentalitas Tes inteligensi umum, sebaiknya diberikan bermacam – macam jenis untuk menghindari

ü v Mentalitas Tes inteligensi umum, sebaiknya diberikan bermacam – macam jenis untuk menghindari hasil yg tdk tepat. Sejarah Kesehatan dan Fisik informasi yg teliti hendaknya diperoleh tidak hanya penyakit yg serius, campak, cacar dan sebagainya, tetapi penyakit aib dan operasi. Amandel dan kecelakaan yg mungkin mempunyai pengaruh terhadap kesehatannya. Jika mungkin, suatu catatan pertumbuhan yg lengkap tentang tinggi dan berat, pertumbuhan fisik hendaknya dicari dan dicatat.

v Sejarah Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. Kenaikan Jenis pekerjaan yg dilakukan Perpindahan

v Sejarah Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. Kenaikan Jenis pekerjaan yg dilakukan Perpindahan tempat , rumah dan sekolah Kualitas sekolah yg dimasuki Hubungan dengan guru - guru

v Sejarah Keluarga ü Nenek moyang , orang tua, kakak laki – laki dan

v Sejarah Keluarga ü Nenek moyang , orang tua, kakak laki – laki dan perempuan , kebangsaan, sejarah mental dan kriminal dsb ü Status Ekonomi dan Sejarah status ekonomi dan keuangan keluarga sebelumnya dan saat sekarang ü Sumber – sumber kebudayaan Keluarga pendidikan orang tua, buku – buku, musik dan suasananya kebudayaan keluarga. ü Hubungan dgn keluarga orang tua dan kakak laki – laki dan perempuan ü Sikap orang tua terhadap masyarakat ü Penyesuaian orang tua terhadap standart indonesia

v Sejarah dan kontak – kontak sosial Latar belakang sosial murid diluar sekolah dan

v Sejarah dan kontak – kontak sosial Latar belakang sosial murid diluar sekolah dan dirumah Gereja, masjid dsb ü Perkumpulan – perkumpulan ü Camping ü Sejarah seks yg abnormal ü Catatan pengadilan hukuman ü

v Diagnosa ü ü Ini adalah membuat pekerjaan hipotes tentang sebab – sebab /

v Diagnosa ü ü Ini adalah membuat pekerjaan hipotes tentang sebab – sebab / penjelasan tentang gejala – gejala atau problem dan hasil dari analisa yg teliti dr semua data yg telah diperoleh Tidak perlu ditunda sampai semua bukti – bukti masuk, karena terkaan / hipotesa sebenarnya sedang dibuat dan terus berlangsung/diikuti pada banyak strage/fase/tingkatan, tetapi diangnosa akhir tdk dibuat sampai bukti – bukti masuk. Jadi pernyataan yg lebih baik ialah bahwa tiap terkaan disimpulkan /diikuti sampai petugas benar – benar yakin dr bukti – bukti bahwa hal itu benar.

v Treatment Dari diagnosa keluar treatment yg tertentu dan sistematis. Sering terjadi bahwa treatment

v Treatment Dari diagnosa keluar treatment yg tertentu dan sistematis. Sering terjadi bahwa treatment menunjukkan bahwa diagnosa tidak betul. Dalam hal ini, kita harus kembali mengadakan penelitian lebih lanjut lagi. Artinya treatment dapat dianggap sbg suatu langkah dalam membuktikan hipotesa yg lain, treatment itu sendiri merupakan terkaan/ suatu hipotesa sbg salah satu kemungkinan remidi dimana hipotesa itu sendiri memerlukan pembuktian dgn langkah terakhir

v Follotw Up Adalah sangat penting untuk mengetahui hasil dari treatment untuk mengecek ketepatan

v Follotw Up Adalah sangat penting untuk mengetahui hasil dari treatment untuk mengecek ketepatan diagnosa, dan jika diperlukan untuk mengubah treatment. Juga dapat membantu dalam kasus – kasus selanjutnya yg mungkin mempunyai sifat yg sama.

c. Garis Besar Menurut Mc. CALLISTER untuk Case Studies Dalam Remedial Membaca Ø Ø

c. Garis Besar Menurut Mc. CALLISTER untuk Case Studies Dalam Remedial Membaca Ø Ø Pernyataan pendahuluan : suatu pernyataan singkat yg memberikan setting kasus pd pembaca (Setting = babak) Survey pendahuluan tentang pekerjaan murid disekolah § Hasil tes § Laporan dr guru tentang pekerjaan murid disekolah

Ø Analisa tentang penyimpangan – penyimpangan membaca § § § Ø Analisa tentang pengaruh

Ø Analisa tentang penyimpangan – penyimpangan membaca § § § Ø Analisa tentang pengaruh – pengaruh yg membantu dlm menjelaskan asal dan sebab dr penyimpangan / kekurangan § § § Ø Kemampuan mengerti dan menginterpretasi Kecepatan membaca Kemampuan mengamati dan mengenal Abilitas mental Perbedaan bahasa Sejarah fisik dan status kesehatan Diagnosa dari kasus; suatu pernyataan deskritif tentang kekurangan / penyimpangan dgn penjelasan sebab – sebabnya.

Ø Ø Ø Pengajaran Remedi a. Rencana pengajaran b. Tipe / corak pengajaran Kemajuan

Ø Ø Ø Pengajaran Remedi a. Rencana pengajaran b. Tipe / corak pengajaran Kemajuan pengajaran suatu evaluasi tentang keefektifan dari pengukuran remedial § Catatan latihan / praktek § Perbaikan seperti ditunjukkan oleh catatan tentang gerak mata § Evaluasi dari pengajaran remedi Pengamatan yang penting ; suatu interpretasi tentang fakta yg lebih penting tentang kasus.

Garis besar dibawah ini dibuat oleh seorang psikolog sebagai pedoman bagi guru penasehat dalam

Garis besar dibawah ini dibuat oleh seorang psikolog sebagai pedoman bagi guru penasehat dalam membuat ringkasan kasus, yg dapat dianggap sbg singkatan / kependekan dr case studies § Pernyataan pendahuluan § Kondisi fisik § Kemampuan mental § Prestasi sekolah § Kebiasaan belajar § Sikap terhadap pekerjaan § Minat dan kemampuan khusus § Kepribadian § Ringkasan

Ø Ø Seorang psikolog dan seorang psikiatris bekerja sama dalam sederetan studi kasus. Psikolog

Ø Ø Seorang psikolog dan seorang psikiatris bekerja sama dalam sederetan studi kasus. Psikolog melakukan / mengerjakan pd langkah pertama dr tiap – tiap studi kasus dan memberikan diagnosa sementara. Psikiatris kemudian menyelesaikan kasus itu, berdasarkan treatmentnya pd diagnosa yg lebih sesuai. Garis besar yg dipakai oleh psikolog dalam melaporkan kasus – kasus kepada psikiatris dpt digunakan untuk studi kasus oleh guru kelas.

Garis besar meliputi langkah – langkah sbg berikut : § Pernyataan pendahuluan; identifikasi, umur,

Garis besar meliputi langkah – langkah sbg berikut : § Pernyataan pendahuluan; identifikasi, umur, kelas dsb § Itelegensi § Skor pada tes prestasi § Kemajuan sekolah § Hambatan – hambatan belajar § Sejarah sosial § Sejarah kesehatan § Sejarah kepribadian § Pengamatan tentang anak § Ringkasan § Diagnosa sementara

d. Garis Besar Studi Kasus Problem Behavior Menurut Max. G Ruindung Studi kasus dilakukan

d. Garis Besar Studi Kasus Problem Behavior Menurut Max. G Ruindung Studi kasus dilakukan melalui empat tahap kegiatan yakni ; 1. Studi pendahuluan yg mencakup tahap identifikasi masalah dan penentuan kasus 2. Studi eksplorasi, yakni tahap penelusuran masalah, penjaringan data yg relevan dgn kasus yg dipelajari 3. Studi analisis, interprestasi dan inferensi dr kasus yg dipelajari termasuk implikasi – implikasi, dan 4. Tahap penulisan laporan

Pada Gambar dibawah ini tahap identifikasi dan penentuan kasus dilakukan kegiatan, antara lain ;

Pada Gambar dibawah ini tahap identifikasi dan penentuan kasus dilakukan kegiatan, antara lain ; 1. Penyelnggaraan sosiometri 2. Mooney Problem Checklist 3. Penelahaan Buku Keterangan Pribadi Siswa (BKPS), dan dokumen lainnya yg relevan. Kegiatan ketiga ini dimaksudkan menjaring dan mengidentifikasikan remaja yg mengalami problem behavior kronis 4. Diskusi / pembahasan kasus bersama dgn wali kelas dan pembimbing sekolah

Pada tahap eksplorasi masalah, kegiatan yg dilakukan terhadap si kasus, antara lain; 1. 2.

Pada tahap eksplorasi masalah, kegiatan yg dilakukan terhadap si kasus, antara lain; 1. 2. 3. Wawancara kasus Pengamatan perilaku si kasus selama 10 minggu oleh wali kelas dan guru pembimbing Pelaksanaan angket yg berkenaan dgn latar belakang kehidupan si kasus di dalam keluarga pd umumnya, serta sikap dan perilaku orang tua sebagaimana yg dihayati oleh si kasus; informasi melalui angket ini dicek lagi secara mendalam lewat wawancara kasus

4. 5. Pengadministrasian test intelegensi umum dan minat serta pemeriksaan psikologis dgn test 16

4. 5. Pengadministrasian test intelegensi umum dan minat serta pemeriksaan psikologis dgn test 16 faktor dari Cattell dan test menggambar yg dilakukan oleh psikolog. Wawancara dgn sumber – sumber disekolah yg relevan

Terhadap orang tua si kasus, kegiatan – kegiatan yg dilakukan adalah ; 1. Wawancara

Terhadap orang tua si kasus, kegiatan – kegiatan yg dilakukan adalah ; 1. Wawancara kasus untuk memahami dan memperoleh gambaran kondisi perkawinan pd umumnya dari orang tua si kasus • Suasana hubungan didalam keluarga; • perlakuan orang tua terhadap si kasus sejak kehidupannya dimasa lalu pada usia remaja (masa perkembangan berikutnya) hingga saat ini

2. Pelaksanaan angket yg menjaring data si kasus sejak kecil, sikap dan perilaku yg

2. Pelaksanaan angket yg menjaring data si kasus sejak kecil, sikap dan perilaku yg diperlihatkannya terhadap orang tua dan saudara – saudaranya, kebiasaan hidup sehari – hari dirumah, pergaulannya dgn teman sebaya dan cara – cara si kasus menghadapi kesukaran dan memauhi kebutuhan sehari – hari di rumah.

Hasil Yang Diharapkan Untuk menerapkan secara imperik permasalahan studi kasus bersifat “Kualitatif” mengenai problem

Hasil Yang Diharapkan Untuk menerapkan secara imperik permasalahan studi kasus bersifat “Kualitatif” mengenai problem behavior yg kronis sebagai gejala perkembangan kepribadian remaja yg kurang sehat dilihat dari teori normalitas maupun konsep psiko-higiene. Studi kasus ini dapat mendeskripsikan faktor – faktor kehidupan di dalam keluarga, dalam hal ini kondisi dan suasana hubungan didalam keluarga. sikap dan perilaku serta faktor – faktor lain yg “bermuara” di dalam kehidupan keluarg yg mengganggu bahkan mungkin meracuni pertumbuhan kepribadian remaja mencapai kedewasaan yg optimal, sehat, normal, produktif, matang, mantap serta memiliki kondisi kepribadian yg psikohigienik

Tahap identifikasi masalah Sosiogram Di cek dibandingkan Dengan Wali Kelas Studi Dokumentasi Penelahaan BKPS

Tahap identifikasi masalah Sosiogram Di cek dibandingkan Dengan Wali Kelas Studi Dokumentasi Penelahaan BKPS KASUS (sementara) Diskusi Pembahasan KASUS PENENTUAN KASUS MPCL Di cek dibandingkan Dgn Pembimbig / Konselor sekolah

STUDI KASUS Tahap Eksplorasi & Dengan Si kasus Pengamatan Perilaku Kasus Angket Wawancara kasus

STUDI KASUS Tahap Eksplorasi & Dengan Si kasus Pengamatan Perilaku Kasus Angket Wawancara kasus Pengetesan Data Informasi Analisis Masalah Dengan Ortu Si kasus Wawancara sumber lain yg komplementer ( teman sekelas, sebaya, guru dll) Wawancara kasus Pengamatan Teori kndisi kluarg KONSEP & lingkungan interpretasi Angket Hubungan Antar FAKTA KESIMPULAN Data Informasi

HANYA SAMPAI UTS

HANYA SAMPAI UTS