PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIVERSITAS
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Teknik Elektro – Fakultas Teknik UNIVERSITAS BUDI LUHUR
� Kode Mata Kuliah : EL 045 / W / MKK � Nama Mata Kuliah : Pengukuran Besaran Listrik � Beban Kredit : 2 SKS � Uraian : Menjelaskan alat-alat listrik dan penerapannya dalam rangkaian. � Sasaran : Mahasiswa menguasai penggunaan alat ukur listrik dan penerapannya dalam rangkaian dan mampu mengaplikasikannya dalam suatu rangkaian listrik
� Materi : Pendahuluan dari karakteristik instrumen; Galvanometer arus searah dan Galvanometer balistik; Alat ukur penunjuk langsung: Amperemeter, Voltmeter, Wattmeter, Frekuensimeter, cos f meter; Instrumen ukur integra, KWH meter induksi; Tahanan dan pengukurannya; Jembatan Wheatston; Potensiometer arus searah; Pengukuran daya, pengukuran daya dengan dua dan tiga buah wattmeter fasa tunggal; Transformator ukur; Jembatan arus bolakbalik: Contoh jembatan arus bolak-balik � Daftar Pustaka : 1. Sudjana Sapiie, " Pengukuran Listrik ", Erlangga, 1990. ; 2. William D. Cooper, " Sistem Instrumentasi dan Pengukuran
Sistem Evaluasi Absen : 10% � Tugas : 20% � UTS : 30 % � UAS : 40 % � Absensi < 75 % dari total pertemuan perkuliahan, nilai pada HSK tidak muncul / mahasiswa dianggap tidak lulus.
Sistem Penilaian Rentang Nilai Grade Lama Grade Baru Bobot nilai IP 85 -100 A A 4, 00 80 - <85 B A- 3, 70 75 - <80 B B+ 3, 30 70 - <75 C B 3, 00 65 - <70 C B- 2, 70 60 - <65 C C 2, 00 45 - <60 D D 1, 00 0 - <45 E E 0, 00
Perizinan & Contac �Update absensi mahasiswa yang berhalangan hadir dalam perkuliahan, akan dilakukan bila ada surat keterangan dari orangtua/dokter/pihak terkait dengan waktu maksimal 1 pekan setelahnya. �Contac 083870806172 pebywahyu_ubl@yahoo. co. id
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Sistem - Sistem Satuan dalam Pengukuran Peby Wahyu Purnawan Teknik Elektro – Fakultas Teknik UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2015
Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang sistem – sistem satuan seperti satuan dasar, satuan turunan, satuan internasional dan satuan inggris serta dapat mengkonversi dari satuan ke satuan yang lainnya.
SISTEM SATUAN : adalah standard ukuran bagi setiap jenis besaran fisis ; tanpa satuan, maka besaran/kuantitas tidak akan punya arti. JENIS SATUAN : 1. SATUAN DASAR § Merupakan besaran utama untuk menentukan besaran Fisis yang lainya. Yaitu : panjang, massa, Waktu. 2. SATUAN TURUNAN § : : Adalah semua satuan yang dapat dinyatakan atau ditentukan dengan atau dari satuan dasar. Example : Luas = m 2 dapat ditentukan dari satuan dasar panjang (m)
SIMBOL DIMENSI v Dimensi untuk satuan dasar : o Panjang o Massa o Waktu v : adalah suatu cara lain dalam menyatakan satuan. ; meter ; gram ; Sekon Untuk Satuan Turunan ; m ; g ; s =L =M =T : o Simbol dimensi ditentukan dengan penulisan dimensi masing satuan dasar yang menyusunnya. o Example : Luas ->Meter Persegi = m 2 L 2 Gaya -> kg m/detik 2 MLT-2
Standar-standar pengukuran Dikelompokkan berdasarkan fungsi dan pemakaiannya: Standar Internasional : Standar yang dinyatakan dalam perjanjian Internasional. Standar Primer : Standar Nasional dari berbagai negara di dunia. Standar Sekunder : Standar yang digunakan untuk keperluan di bidang industri tertentu. Standar Kerja : Yang menjadi standar utama bagi suatu ruang kerja/lab.
SISTEM INTERNASIONAL (SI) § Dalam perkembangan sistem satuan, ada penambahan besaran dasar § Pada awalnya : panjang (L), massa (M), waktu (T) § Yaitu : Arus listrik (Ampere) -> A Temperatur (derajat kelvin) -> 0 K Intensitas penerangan (Lilin=Kandela) -> Cd
Sistem Satuan Dasar SI
Sistem Satuan Besaran Listrik SI
Sistem Faktor Perkalian SI
SISTEM SATUAN INGGRIS Menggunakan satuan dasar yang berbeda dengan SI Satuan dasar : Panjang ; Kaki (ft) Massa ; Pon Massa (Lb) Waktu ; Sekon (s) Untuk Konversi dari sistem Inggris ke SI : Dari sistem Inggris ke SI atau sebaliknya sesuai aturan berikut ini. Satuan Panjang Luas Isi Massa Kerapatan Kecepatan Gaya Kerja Daya Suhu Satuan Inggris SI Kebalikan 1 kaki ( ft ) 1 inci ( in ) 30. 48 cm 25. 4 mm 0. 0328084 0. 0393701 1 ft 2 1 inci 2 9. 29030 x 102 cm 2 6. 4516 x 102 mm 2 0. 0107639 x 10 -2 0. 155000 x 10 -2 1 ft 3 1 pon/ft 3 1 ft/s 1 pondal (pdl) 1 kaki pondal 1 daya kuda (hp) 1 O Fahrenheit 0. 0283168 m 3 0. 45359237 kg 16. 0185 kg/m 3 0. 3048 m/s 0. 138255 N 0. 0421401 J 745. 7 W 5 ( t – 32)/9 OC 35. 3147 2. 20462 0. 062428 3. 28084 7. 23301 23. 7304 0. 00134102 -
Contoh Soal 1. Luas lantai sebuah bangunan kantor adalah 5000 m². Tentukan luas tersebut dalam kaki kuadrat (ft²) Penyelesaian : Diketahui, L = 5000 m² 1 ft = 0. 3048 m Ditanya, L dalam ft² ? Jawab : L = 5000 m² x (1 ft / 0. 3048 m)² = 5000 m² x 10. 76 ft² / m² = 53800 ft²
Contoh Soal 2. Ukuran luas lantai sebuah ruangan memiliki panjang 30 ft dan lebar 24 ft. Tentukan luas ruang kelas tersebut dalam m². . Penyelesaian : Diketahui, p = 30 ft l = 24 ft 1 m = 3. 28 ft Ditanya, L dalam m² ? Jawab : L = p x l = 30 x 24 = 720 ft² Maka, Luas lantai sebuah ruangan 720 ft² dalam m² adalah L = 720 ft² x (1 m / 3. 28 ft)² = 720 ft² x 0. 093 m² / ft² = 66. 96 m²
Quiz 1. Tentukan tinggi seseorang 5 kaki 11 inci dalam cm…! 2. Tentukan batas kecepatan yang di ijinkan dalam sebuah jalan raya 60 km/jam dalam mil/jam, dengan diketahui 1 ft = 12 inci dan 1 mil = 5280 ft…!
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Peby Wahyu Purnawan Teknik Elektro – Fakultas Teknik UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2015
Pengukuran Besaran Listrik Pengukuran : Membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui harganya dengan besaran lain yang telah diketahui harganya. Alat ukur digunakan untuk keperluan pengukuran. Alat ukur : Instrumen untuk mengetahui harga suatu besaran atau suatu variabel. Prinsip kerja alat ukur harus dipahami agar alat ukur dapat digunakan dengan cermat dan sesuai dengan pemakaian yang telah direncanakan
PENGUKURAN & KESALAHAN ð INSTRUMEN : Sebuah alat untuk menentukan nilai atau kebesaran suatu kuantitas atau besaran. ð INTRUMEN: Cara kerjanya berdasar prinsip-prinsip listrikk atau elektronik. ELEKTRONIK ð KETELITIAN : Harga terdekat suatu pembacaan instrumen dari variabel yang diukur terhadap harga sebenarnya sehingga tingkat kesalahan pengukuran menjadi lebih kecil. Ketelitian berkaitan dengan alat ukur yang digunakan pada saat pengukuran. ð KETEPATAN : Tingkat kesamaan nilai pada sekelompok pengukuran atau sejumlah nilai dimana pengukuran dilakukan secara berulang dengan instrumen yang sama. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah cara melakukan pengukuran. ð SENSITIVITAS : Perbandingan sinyal out dengan sinyal yang diukur. ð KESALAHAN (ERROR) : Penyimpangan variabel yang diukur dari harga sebenarnya.
MACAM KESALAHAN o Kesalahan Umum o Gross – error) K. Baca alat K. Kalibrasi K. Penaksiran K. Penyetelan o Kesalahah Sistematis Kerusakan (Systematic errors) Usia alat ukur Aus o Kesalahan Acak (Randmam Errors) KESALAHAN BATAS Manusia Instrumen Tidak disengaja Tidak secara acak Tidak dapat diketahui secara langsung (= Limiting errors = guaranted errors) Ø Adalah batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan.
SATUAN : Pengukuran listrik yang paling banyak dilakukan meliputi : - Arus Tegangan Daya Tahanan Ampere Volt Watt Ohm (A) (V) (W) ( ) PERALATAN : - Arus - Tegangan Daya Tahanan AVO kecil : Galvanometer besar : Amperemeter Volt meter Watt meter, Volt – Amper Ohm meter Gabungan dari Amper meter, Volt meter dan Ohm meter
ANALISA DATA : Rumus analisa data : _ x : x N …………. . (1) N-1 : d² ……………. (2) - Data : x - Jml. pengukuran : N - Rata-rata : x - Kesalahan : error - Deviasi : d (Penyimpangan = Data ke-n – Rata-rata) - Standard deviasi : - Kesalahan yang mungkin: + 0, 6745. Contoh : pengukuran arus dilakukan 10 kali diperoleh data dalam ampere (A) : 9; 8, 9 ; 8, 5 ; 9, 2 ; 8, 7, 9, 1 ; 8, 5 ; 9, 3 ; 9, 4 ; 8, 8 Cara penulisan yang mudah dibaca :
Contoh : pengukuran arus dilakukan 10 kali diperoleh data : 9; 8, 9 ; 8, 5 ; 9, 2 ; 8, 7, 9, 1 ; 8, 5 ; 9, 3 ; 9, 4 ; 8, 8 Cara penulisan yang mudah dibaca : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ARUS (I) 9 8, 5 9, 2 8, 7 9, 1 8, 5 9, 3 9, 4 8, 8 DEVIASI (d) KUADRAT DEVIASI (d 2)
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ARUS (I) 9 8, 5 9, 2 8, 7 9, 1 8, 5 9, 3 9, 4 8, 8 89. 4 DEVIASI (d) 0, 06 -0, 04 -0, 44 0, 26 -0, 24 0, 16 -0, 44 0, 36 0, 46 -0, 14 KUADRAT DEVIASI (d 2) 0, 0036 0, 0016 0, 1936 0, 0676 0, 0576 0, 0256 0, 1936 0, 1296 0, 2116 0, 0196 0. 904
- Slides: 27