BESARAN DAN SATUAN BESARAN POKOK BERDIMENSI BESARAN POKOK
BESARAN DAN SATUAN BESARAN POKOK BERDIMENSI BESARAN POKOK BESARA N BESARAN TURUNAN BESARAN VEKTOR BESARAN SKALAR BESARAN POKOK TAK BERDIMENSI
v Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka -angka. a) Besaran Pokok , adalah besaran yang didasarkan pada perbandingan dengan alat ukur yang telah disepakati secara internasional b) Besaran Turunan, besaran yang tersusun dari beberapa besaran pokok v Satuan adalah ukuran suatu besaran v Dimensi merupakan suatu simbol untuk menunjukkan cara suatu besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok Besaran Pokok Satuan Dimensi Panjang Meter L Massa Kilogram M Waktu Detik T Kuat Arus Ampere I Suhu Kelvin Θ Jumlah Zat Mole N Intensitas Cahaya Candela J Sudut Datar Radian - Sudut Ruang Steradian -
Besaran Vektor dan Skalar v. Besaran vektor besaran yang memiliki nilai dan arah misalnya : perpindahan, gaya, kecepatan, momentum, dan lain sebagainya v. Besaran skalar besaran yang hanya memiliki nilai misalnya : jumlah siswa dalam kelas, waktu, massa, tekanan, dan lain sebagainya
v Jarak merupakan seluruh lintasan yang dilalui benda. jarak besaran skalar v Perpindahan merupakan garis lurus terpendek yang menghubungkan titik awal dan titik akhir, tanpa mempedulikan lintasannya. perpindahan besaran vektor B 3 m C 2 m Posisi akhir Contoh : Jika seorang anak berjalan maju dari titik A ke titik B, kemudian mundur ke titik C, maka jarak yang ditempuh anak tersebut adalah : 5 m + 3 m= 8 m Sedangkan perpindahan dari titik awal ke titik akhir adalah 2 m A Posisi awal
Kecepatan dan Percepatan v Kecepatan merupakan perubahan perpindahan terhadap perubahan waktu v Percepatan merupakan perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu.
Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap suatu titik acuan tertentu.
GERAK LURUS GLBB ciri v =tetap a =tetap dipercepat Gerak vertikal ke bawah t + 1/2 g t 2 h = vo v t = vo + g t vt 2 = vo 2 + 2 gh diperlambat GJB Gerak vertikal ke atas h = vo t – 1/2 g t 2 v t = vo – g t vt 2 = vo 2 - 2 gh
Gerak Lurus Beraturan (GLB) � Adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan memiliki kecepatan konstan. � Rumus : v = kecepatan (m/s) t = waktu (s) x = jarak yang ditempuh (m)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) � Adalah gerak yang memiliki percepatan konstan, artinya sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang berubah. Dibedakan menjadi 2 : a) GLBB dipercepat b) GLBB diperlambat � Rumus : Dimana : vt = kecepatan pada saat t detik (m/s) v 0 = kecepatan pada saat t = 0 (m/s) a = percepatan (m/s 2) t = waktu (s) xt = jarak yang ditempuh selama t detik (m) + rumus untuk GLBB dipercepat - rumus untuk GLBB diperlambat
Gerak Jatuh Bebas (GJB) Apabila sebuah benda dijatuhkan, maka semakin lama kecepatannya semakin besar. Hal ini akan menunjukkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), tetapi kecepatan awalnya sama dengan Nol dan percepatan yang terjadi adalah percepatan gravitasi bumi (g). Karena v 0 = 0 dan a = g, maka rumusan untuk gerak jatuh bebas adalah : Ket: vt = kecepatan pada saat t detik (m/s) g = percepatan gravitasi bumi (m/s 2) t = waktu (s) xt = h = jarak yang ditempuh selama t detik atau ketinggian (m)
Gerak Vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar tegak lurus ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Gerak Benda dilempar vertikal keatas (GVA) merupakan GLBB yang mengalami perlambatan dimana gesekan udara diabaikan dan percepatan benda a = – g, g = percepatan gravitasi bumi. Ketika benda mencapai titik puncak , kecepatan benda sama dengan nol atau Vt = 0 , waktu untuk mencapai titik puncak ( t p ) dapat ditentukan dengan persamaan kecepatan Untuk gerak vertikal ke atas s = h dan berlaku a = -g h = vo t – 1/2 g t 2 v t = vo – g t vt 2 = vo 2 - 2 gh
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat mengakibatkan perubahan – perubahan sebagai berikut: 1) benda diam menjadi bergerak 2) benda bergerak menjadi diam 3) bentuk dan ukuran benda berubah 4) arah gerak benda berubah Gaya merupakan besaran vektor ( memiliki nilai dan arah).
Hukum Newton I Berbunyi : “ apabila ada sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan akan cenderung tetap diam atau bergerak lurus beraturan jika tidak ada gaya yang bekerja padanya” Sering kali hukum ini disebut hukum Inersia, karena sebuah benda akan selalu mempertahankan keadaanya. Artinya bahwa semua gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol, jika diformulasikan : Σ F = 0 → benda diam atau → benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau → percepatan gerak benda nol atau → benda bergerak lurus beraturan (GLB) Contoh : mobil yang direm maka penumpangnya akan bergerak ke depan.
HUKUM NEWTON II Seringkali disebut hukum gerak, artinya jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda akan menyebabkan benda bergerak dengan percepatan konstan. m = massa benda (kg) Σ F = m. a a = percepatan benda(m/s 2) F = gaya pada sebuah benda (Newton) → benda bergerak dengan percepatan tetap → benda bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) → kecepatan gerak benda berubah Contoh : pada saat Kendaraan melewati sebuah pembelokan, Tanjakan, turunan maka, mobil mengalami perubahan kecepatan(tidak konstan)
Hukum Newton III Seringkali disebut hukum aksi reaksi. Apabila sebuah benda diberi gaya sebesar F , maka sebenarnya benda tersebut memberikan gaya sebesar F juga hanya arahnya berlawanan. Sehingga dirumuskan : Faksi = - Freaksi tanda (-) menunjukkan arah gaya yang berlawanan. gaya aksi dan reaksi akan berpasangan dan bekerja pada benda yang berbeda. Contoh : Ketika kita memukul tembok, maka tangan akan terasa sakit, hal ini terjadi karena tembok memberikan gaya reaksi terhadap tangan kita.
Beberapa bentuk gaya Gaya berat Bentuk gaya Gaya Normal Statis Gaya gesekan kinetis
Gaya Berat Gaya berat benda di bumi adalah gaya gravitasi yang di kerjakan bumi pada benda. Dengan gaya gravitasi tersebut benda di percepat atau mendapat percepatan gravitasi g sesuai dengan hukum II Newton.
Gaya Normal Ketika balok jatuh telah sampai kelantai gaya gravitasi tetap bekerja walaupun benda sudah berhenti. Sesuai Hukum III Newton , gaya aksi (Gaya Berat) yang dikerjakan benda pada lantai akan menimbulkan gaya reaksi dari lantai pada benda gaya ini di sebut Gaya Normal. Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan permukaan sentuh. Ada beberapa gaya normal pada benda berdasarkan posisi benda:
Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan ketika dua permukaan benda saling bersentuhan. Arah Gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Ada dua jenis gaya gesekan, yakni: v gaya gesekan statis adalah gaya gesekan yang menyebabkan benda tidak dapat bergerak (statis ). Besarnya gaya ini: Dimana: µs = koefisien gesek statis (Newton) N = Besarnya gaya normal pada benda (Newton), fs = gaya gesekan statis (Newton) v Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang terjadi saat benda bergerak. gaya gesek kinetis menghambat laju benda, arah gaya gesek kinetic berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya gesek kinetis adalah: Dimana: µk = koefisien gesek kinetic (Newton) N = Gaya normal benda, (Newton) fk = gaya gesekan kinetis (Newton)
GAYA GESEK Benda diam N Gaya normal F fs Gaya gesek statik Gaya berat W Benda bergerak N a F fk Gaya gesek kinetik W
USAHA Usaha adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan. aktivitas yang dimaksud adalah gaya yang diberikan pada sebuah benda Perubahan adalah perpindahan posisi. Sehingga dapat dijelaskan bahwa : Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha sebesar W, yaitu W = F. s Dimana : W = besarnya usaha (Joule) F = gaya searah perpindahan (Newton) s = perpindahan (m) Anak kecil tidak melakukan usaha karena meja yang didorong tidak berpindah tempat. Orang dewasa melakukan usaha karena meja yang disorong berpindah tempat sejauh s
usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya yang searah dengan perpindahan. W=F. s Apabila gaya konstan tidak searah dengan perpindahan, maka usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda didefinisikan sebagai perkalian antara perpindahan dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan. Komponen gaya yang searah dengan perpindahan adalah F cos θ
Besarnya usaha persatuan waktu disebut daya. P = daya (watt) w = usaha (Joule) t = waktu (s) 1 watt (W) = 1 joule/detik 1 kilowatt = 10 3 watt 1 kilowatt-hour (kwh) = 3, 6. 10 6 joule
- Slides: 24